BAB VI: Penutup Sistematika Penulisan

Aspek permodalan yang lebih terjangkau daripada jenis usaha lainnya menjadi salah satu alasan masyarakat miskin bergelut di dunia UMKM. Pada dasarnya usaha yang dilakukan masyarakat miskin lebih cenderung ke usaha mikro. Hal ini didasarkan oleh kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Seperti yang telah disampaikan oleh BPS RI dan BKKBN bahwa masyarakat miskin masih punya banyak permasalahan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Walaupun dengan modal yang terbatas, UMKM telah banyak memberikan bukti nyata. Menurut Pradnya Paramita Hapsari, Abdul Hakim, dan Saleh Soeaidy, pemberdayaan UKM dan sektor pariwisata di Kota Batu berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan perekonomian baik secara individu maupun keseluruhan PAD Kota Batu. 24 Sama halnya dengan di kota Batu, di provinsi D.I Yogyakarta, usaha kecil dan menengah mempunyai peranan dalam menciptakan lapangan kerja baru, serta dapat melengkapi kegiatan pariwisata. 25

B. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

UMKM didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda tergantung pada negara dan aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan tinjauan khusus terhadap definisi-definisi tersebut agar dapat diperoleh pengertian yang sesuai tentang UMKM, yakni menganut ukuran kuantitatif yang sesuai dengan kemajuan ekonomi. Di Indonesia, terdapat berbagai definisi yang berbeda mengenai UMKM berdasarkan kepentingan lembaga yang memberi definisi diantaranya : 24 Pradnya Paramita Hapsari, dkk. “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah UKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Studi di Pemerintah Kota Batu”. Wacana– Vol. 17, No. 2 2014, Universitas Brawijaya. Malang. 2014. h. 88-96. 25 Ryan Adhi Saputro. Analisis Sektor UKM terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi D.I. Yogyakarta. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang. 2014. Tabel 2.1.: Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah No Uraian Kriteria Asset Omzet Menurut Departemen Koperasi dan UKM 26 1 Usaha Kecil 200 Juta 1 Miliar 2 Usaha Menengah 200 Juta - 10 Miliar - Kriteria UMKM Menurut UU No. 20 Tahun 2008 1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta 2 Usaha Kecil 50 Juta - 500 Juta 300 Juta - 2,5 Miliar 3 Usaha Menengah 500 Juta - 10 Miliar 2,5 Miliar - 50 Miliar Sumber data : diolah Sedangkan menurut Bank Indonesia BI, UMKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa: i. Modalnya kurang dari Rp. 20 juta danatau Omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar. ii. Satu putaran dari usahanya membutuhkan dana Rp 5 juta. iii. Aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan. Berbagai macam peraturan ditetapkan oleh beberapa lembaga negara, maupun lembaga internasional mengenai pengertian maupun ciri khas dari UMKM. Walaupun ada perbedaan secara detail, namun pada intinya telah disepakati bahwa UMKM merupakan unit usaha yang bergerak di sektor masyarakat menengah ke bawah. Dengan barbagai macam potensi dan masalah yang dihadapi. Tidak menutup kemungkinan ada lembaga lain yang memberikan acuan yang berbeda mengenai karakter UMKM. Begitu pula dengan pemerintah atau lembaga pemerintahan di Indonesia. Seiring perkembangan UMKM yang 26 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil