Pemberdayaan Masyarakat Miskin memalui UMKM

Tabel 2.1.: Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah No Uraian Kriteria Asset Omzet Menurut Departemen Koperasi dan UKM 26 1 Usaha Kecil 200 Juta 1 Miliar 2 Usaha Menengah 200 Juta - 10 Miliar - Kriteria UMKM Menurut UU No. 20 Tahun 2008 1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta 2 Usaha Kecil 50 Juta - 500 Juta 300 Juta - 2,5 Miliar 3 Usaha Menengah 500 Juta - 10 Miliar 2,5 Miliar - 50 Miliar Sumber data : diolah Sedangkan menurut Bank Indonesia BI, UMKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa: i. Modalnya kurang dari Rp. 20 juta danatau Omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar. ii. Satu putaran dari usahanya membutuhkan dana Rp 5 juta. iii. Aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan. Berbagai macam peraturan ditetapkan oleh beberapa lembaga negara, maupun lembaga internasional mengenai pengertian maupun ciri khas dari UMKM. Walaupun ada perbedaan secara detail, namun pada intinya telah disepakati bahwa UMKM merupakan unit usaha yang bergerak di sektor masyarakat menengah ke bawah. Dengan barbagai macam potensi dan masalah yang dihadapi. Tidak menutup kemungkinan ada lembaga lain yang memberikan acuan yang berbeda mengenai karakter UMKM. Begitu pula dengan pemerintah atau lembaga pemerintahan di Indonesia. Seiring perkembangan UMKM yang 26 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil meningkat pesat, ada potensi dan kemungkinan untuk pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang melengkapi ataupun memperbaharui kebijakan yang ada. Perhatian dari pemerintah diharapkan terus berpihak pada pelaku UMKM. Perbedaan kebijakan mengenai batasan UMKM bukan menjadi suatu hal yang mampu mengurangi kinerja UMKM. UMKM menginduk kepada Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Sehingga dari segi payung hukum pelaku UMKM lebih mengerucut kepada kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Begitu pula dengan penelitian yang akan dilakukan. Kategori atau batas UMKM yang digunaan merujuk pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

C. Eksistensi dan Perkembangan UMKM

Pasca krisis tahun 1997-1999 di Indonesia, UMKM membuktikan sektor ini dapat menjadi tumpuan bagi perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM mampu bertahan dibandingkan dengan usaha besar yang cenderung mengalami kebangkrutan. Bukti dari besarnya kontribusi UMKM dalam kondisi krisis dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Pendapatan domestik bruto UMKM tetap meningkat. UMKM juga sebagai pengaman sosial Social Safety Net dan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi berbasis perekonomian kerakyatan. 27 Hal yang serupa terjadi ketika Subprime mortgage pada tahun 2008. Banyak perusahaan besar baik di dalam negeri maupun di negara-negara tetangga yang harus memberhentikan pegawainya bahkan harus gulung tikar. Namun 27 Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit,Indonesia. Usaha Kecil dan Menengah di Jerman. diterjemahkan oleh Rainer Heufers, dkk. Jakarta: Mitra Alembana Grafika. 2008 h. 124. peningkatan jumlah UMKM tetap mengalami peningkatan lebih dari satu juta unit dari tahun 2008-2009. 28 Grafik 2.1.: Pertumbuhan UMKM Sumber: BPS RI data diolah UMKM mampu bertahan dalam krisis dan memberikan kontribusi besar karena sektor tersebut memiliki karakter yang unit , yaitu : 29 1. Dapat berkembang di hampir semua sektor usaha di seluruh Indonesia. 2. Pemerataan tenaga kerja. 28 Badan Pusat Statistik, Perkembangan UMKM pada Periode 1997-2012, 2014. 29 Friedrich-Naumann-Stiftung für die Freiheit,Indonesia. Usaha Kecil dan Menengah di Jerman. diterjemahkan oleh Rainer Heufers, dkk. Jakarta: Mitra Alembana Grafika. 2008 h. 124. 900000,00 1100000,00 1300000,00 1500000,00 1700000,00 PDB UMKM harga konstan PDB UMKM harga konstan 100000,00 120000,00 140000,00 160000,00 180000,00 200000,00 220000,00 Eksport UMKM Eksport UMKM 45000000 50000000 55000000 60000000 Pertumbuhan Jumlah UMKM Pertumbuhan Jumlah UMKM