Nilai Ekonomi Hasil Hutan

Judul penelitian Hasil penelitian Alat analisis Peneliti Analisis Sosial Ekonomi Pemanfaatan dan Potensi Tanaman Bambu Studi Kasus: Kelurahan Berngam, Kec. Binjai Kota, Kotamadya Binjai Peningkatan ekonomi petani bambu lebih besar diperoleh dari hasil pertanian atau perkebunan dibandingkan dengan hasil tanaman bambu. Hal ini dikarenakan nilai jual bambu yang rendah. Distribusi pemasaran bambu di Kelurahan Berngam terdiri dari enam tingkat yaitu produsen petani bambu, pengumpul I, pengumpul II, pengrajin, pedagang panglong, dan yang terakhir konsumen. Analisis deskriptif, pendapatan total I total Sihotang 2011 , marjin keuntungan, dan marjin pemasaran Potensi Ekonomi dan Pengusahaan Hutan Rakyat Bambu di Desa Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun Sistem pengelolaan Hutan Rakyat Bambu di Desa Pondok Buluh yaitu tidak melakukan persiapan lahan pada penanaman. Produk utama yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Pondok Buluh yaitu bambu belah. Saluran pemasaran produk Hutan rakyat bambu yang berupa bambu belah terdiri dari lima pola distribusi. Dimana lembaga pemasarannya terdiri dari petani, pengumpul 1 petani sekaligus agen lokal, pengumpul II agen yang datang dari luar desa, pengumpul III pengusahapanglong, dan konsumen akhir masyarakat. Pola distribusi yang paling efisien adalah pola distribusi 5. Analisis deskriptif, pendapatan total I total Ritonga 2010 , marjin keuntungan, dan marjin pemasaran Tabel 2.1 Matriks hasil penelitian terdahulu 12 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kabupaten Lebak merupakan daerah yang memiliki prospek pasar yang baik bagi pengembangan usaha bambu di Provinsi Banten, dengan luas tanaman sebesar 2 008 ha atau setara dengan 199 670 rumpun10 744 900 batang. Sedangkan produksinya sebesar 2 314 404 batangtahun Dishutbun Kab. Lebak, 2012. Bambu sudah sejak lama dikenal masyarakat Kabupaten Lebak sebagai tanaman yang bernilai ekonomis. Namun hingga kini pola pemanfaatan bambu yang ada di desa penelitian masih sangat minim, dimana masyarakat sekitar masih belum optimal dalam memanfaatkan bambu yang ada. Selain itu, masyarakat desa memanfaatkan bambu dengan mengambilnya di kawasan hutan. Hal ini perlu perhatian secara serius supaya tidak terjadi kepunahan pada tanaman bambu di desa penelitian. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penyelamatan hutan khususnya untuk tanaman bambu yang diambil masyarakat di kawasan hutan dengan mengembangkan tanaman bambu di lahan sendiri serta memberikan informasi mengenai nilai manfaat bambu secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sajira sebagai salah satu sentra utama areal bambu di Kabupaten Lebak Dishutbun Kab. Lebak, 2008. Nilai guna langsung yang dievaluasi dalam penelitian ini berupa nilai tegakan sumberdaya bambu, sedangkan nilai guna tidak langsung berupa nilai ekologi bambu sebagai stok karbon dan pencegah erosi. Selain itu, dilakukan juga evaluasi terhadap nilai pilihan berupa nilai pelestarian bambu lesser known species . Metode analisis yang digunakan dalam melakukan valuasi ekonomi sumberdaya bambu yaitu pendekatan nilai sisa turunan nilai tegakan sumberdaya bambu, penilaian berdasarkan harga pasar nilai stok karbon, pendekatan biaya pengganti nilai pencegahan erosi, serta Contingent Valuation Method CVM dan persamaan regresi tobit nilai pilihan. Penelitian ini pada akhirnya, diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pemerintah pusat maupun daerah setempat untuk mengambil kebijakan dalam melakukan konservasi, pengelolaan, dan pengawasan di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Diagram alir kerangka pikir penelitian nilai ekonomi total sumberdaya bambu di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten dapat dilihat pada Gambar 3.1. Keterangan: : Metode Analisis Gambar 3.1 Diagram alir kerangka pikir penelitian Sumberdaya bambu di Kec. Sajira, Kab. Lebak, Banten Nilai guna langsung Nilai ekonomi total sumberdaya bambu di Kec. Sajira, Kab. Lebak, Banten Nilai tegakan bambu Perumusan Masalah : 1. Berapa besar nilai guna langsung direct use value sumberdaya bambu di Kec. Sajira, Kab. Lebak? 2. Berapa besar nilai guna tidak langsung indirect use value sumberdaya bambu untuk nilai stok karbon dan nilai pencegahan erosi di Kec. Sajira, Kab. Lebak? 3. Berapa besar nilai pilihan option value sumberdaya bambu di Kec. Sajira, Kab. Lebak? 4. Berapa besar nilai ekonomi total total economic value sumberdaya bambu di Kec. Sajira, Kab. Lebak? Rekomendasi kepada Pemerintah Daerah dan Pusat di Kec. Sajira, Kab. Lebak, Banten Pendekatan nilai sisa turunan CVM dan regresi tobit Penilaian harga pasar dan biaya pengganti Nilai stok karbon dan nilai pencegahan erosi Nilai pelestarian bambu lesser known species Nilai guna tidak langsung Nilai pilihan