4. Nilai ekonomi total NET yang dihasilkan sumberdaya bambu yaitu sebesar
Rp 40 604 871 840. Hal ini mengindikasikan bahwa sumberdaya bambu memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat disekitarnya. Besarnya
NET yang ada tersebut merupakan sebuah pendekatan untuk mengetahui potensi sumberdaya bambu yang terdapat di Kecamatan Sajira. NET yang telah
didapatkan merupakan nilai yang ada saat penelitian dilakukan. Nilai tersebut belum termasuk nilai keberadaan sumberdaya bambu yang ada di Kecamatan
Sajira. Dengan NET tersebut pemerintah seharusnya dapat menjaga kelestarian sumberdaya bambu dan meningkatkan produktivitasnya tanpa merusak
lingkungan.
6.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk akhir bambu,
sehingga nantinya dapat memberikan nilai tambah sumberdaya bambu. 2.
Perlu adanya bantuan modal dari pemerintah kepada masyarakat pemilik dan pengrajin bambu, sehingga dapat meningkatkan kapasitas hasil produksi atau
produk kerajinan bambu. 3.
Pemerintah perlu turut serta memasarkan produk bambu yang dihasilkan masyarakat agar pemasaran produk bambu lebih meluas dan berkembang di
daerah lain. 4.
Perlu peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia agar masyarakat sadar dan mampu mengelola secara mandiri sumberdaya bambu yang dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Aoyama, K., Yoshida, T., Harada, A., Noguchi, M., Miya, H dan Shibata, H.
2011. Changes in Carbon Stock Following Soil Scarification of Nonwooded Stands in Hokkaido, Northern Japan
. Citation Journal of Forest Research, 16 1: 35-45.
Asmani, N., Sjarkowi., Fachrurrozie, Susanto, Robiyanto H., Hanafiah, Kemas A., Soewarso., Siregar, Chairil Anwar. 2010. Analisis Serapan dan Harga
Karbon Tanaman Akasia Acacia crassicarpa. Jurnal Teknologi
Lingkungan Edisi Khusus Global Warming, November 2010 ISSN 1441- 318X. BPPT. Jakarta.
Astana, S. 2001. Kebijakan Pengembangan Agribisnis Bambu. Majalah Info Sosial Ekonomi, 2 1 : 11-28.
Awang Noor, A. G., Norini, H., Khamurudin, M.N., Ahmad Ainuddin, N. Thorsen, B. J. 2007b. Valuing the Rain Forest: The Economic Values of
Selected Forest Goods and Services in Ayer Hitam Forest Reserve, Puchong, Selangor
. Pertanika Journal of Tropical Agricultural Science, 30 2 : 83-96.
Bahruni. 1999. Diktat Penilaian Sumberdaya Hutan dan Lingkungan. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Bapedal, 2010. Pelestarian Bambu dan Manfaatnya Terhadap Lingkungan Hidup. http:members.fortunecity.com, [Diakses pada tanggal 20 Januari 2014].
Bappeda Kabupaten Lebak. 2008. Publikasi Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional
Susenas 2007. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak. Banten.
Batubara, R. 2002. Pemanfaatan Bambu di Indonesia. USU Digital Library. Medan.
Berlian dan Estu Rahayu. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar Swadaya. Jakarta.
[BPPPPK Lebak]. 2013. Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan Kabupaten Lebak . Banten.
[BPS] . 2013. Kabupaten Lebak Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak. Banten.
[BPS]. 2013. Kecamatan Sajira Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak. Banten.