Analisis Data Kinerja izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu-hutan alam dalam pelaksanaan pemanenan hutan ramah lingkungan: studi kasus di PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait pada setiap tahapan pemanenan hutan di PT. Austral Byna. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa para pihak-pihak yang terkait dalam setiap tahapan pemanenan hutan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Wawancara ini dilakukan guna memperoleh informasi tentang persepsi kepuasan karyawan dan evaluasi kegiatan pemanenan hutan di lapangan.

3. Studi Literatur dan Dokumen

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan pemanenan hutan sebelum dan pada saat diterapkan pemanenan hutan dengan teknik RIL yang telah dilakukan di PT. Austral Byna. Dalam penelitian ini, studi literatur yang dilakukan adalah pencarian data dan informasi dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan publikasi ilmiah yang terkini. Studi dokumen didahulukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari dokumen perusahaan yang meliputi dokumen perencanaan pemanenan hutan, peta kontur, peta jaringan jalan, peta perencanaan PWH, peta jaringan jalan, peta operasional pemanenan, dokumen RKT perusahaan, data biaya perencanaan pemanenan hutan, informasi tata waktu pelaksanaan pemanenan hutan, SOP produksi, dokumen LHC, dokumen LHP, data tingkat pemanfaatan kayu, informasi kerusakan tegakan tinggal, informasi kecelakaan kerja, data pelatihan kerja karyawan, dan data produktivitas kerja karyawan.

3.5 Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, maka data yang diperoleh dari penelitian data primer, sekunder maupun informasi pendukung lainnya diolah dan dianalisis dengan cara deskriptif dan evaluatif. Pemanenan hutan merupakan suatu sistem manajemen yang memiliki tahapan input – proses – output dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, kinerja dalam pemanenan hutan akan dianalisis dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Proses pertama dalam rumusan ukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah penerjemahan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan atau sasaran yang digolongkan dalam lima perspektif. Bagan perencanaan perusahaan yang juga merupakan tahapan penelitian pengukuran kinerja pemanenan hutan disajikan pada Gambar 3. Sebagai data indikator awal baseline dalam penelitian ini adalah data pemanenan hutan dengan teknik konvensional. Hasil pelaksanaan pemanenan dengan teknik RIL akan digunakan sebagai target atau sasaran dalam hal ini rencana pelaksanaan pemanenan hutan yang tertuang dalam RKT 2008 digunakan sebagai target kinerja sedangkan capaian kinerja yang digunakan adalah realisasi pelaksanaan RKT tahun 2008. Tahap pembandingan ini dilakukan untuk menganalisis capaian perusahaan dalam melaksanakan pemanenan hutan ramah lingkungan. Keterangan = ruang lingkup penelitian Gambar 3 Skema penelitian pengukuran kinerja pemanenan hutan ramah lingkungan. Visi dan Misi PT. Austral Byna Tujuan dan Sasaran perusahaan Pengukuran kinerja masing-masing Perspektif Balanced Scorecard Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Pertumbuhan dan Pembelajaran Ukuran strategik Perspektif Lingkungan Menerjemahkan tujuan dan sasaran ke dalam sasaran strategik pada kelima perspektif Balanced Scorecard Perspektif Proses Bisnis internal Perspektif Finansial Target Inisiatif Strategik 3.6 Pengukuran Indikator 3.6.1 Perspektif Finansial