Tahapan Penyusunan Program Tahapan Penyusunan Anggaran Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

Gambar 2 Bagan perencanaan perusahaan dengan pendekatan Balanced Scorecard Islamiarani 2008.

c. Tahapan Penyusunan Program

Pada tahap penyusunan program, inisiatif strategik yang telah berbentuk kemudian dijabarkan ke dalam program-program jangka panjang. Penyusunan program ini juga menyertakan perkiraan sumberdaya yang diperlukan atau Kajian Visi Kajian Misi Membandingkan Target Kinerja dengan Hasil Kinerja pada Periode Tertentu Penentuan Hasil Faktual Kinerja Penentuan Target Kinerja Kajian Perspektif Penerjemahan Tujuan Perusahaan Penentuan Strategi Perusahaan Penentuan Ukuran Hasil Penentuan Inisiatif Strategi diperoleh dari pelaksanaan program tersebut. Balanced Scorecard menghasilkan program jangka panjang yang juga komprehensif dan saling menunjang satu dengan yang lainnya.

d. Tahapan Penyusunan Anggaran

Aktivitas paling utama dalam tahapan penyusunan anggaran adalah menjabarkan program-program komprehensif yang telah disusun ke dalam rencana kegiatan jangka pendek, disertai dengan perkiraan sumberdaya yang diperlukan atau diperoleh dari kegiatan tersebut. Oleh karena merupakan penjabaran program-program yang komprehensif, maka rencana kegiatan jangka pendek yang dihasilkan dalam tahapan penyusunan anggaran juga mencakup perspektif yang komprehensif, karena anggaran yang disusun berdasarkan atas program yang disusun berdasarkan inisiatif strategik yang diterapkan untuk mewujudkan sasaran strategik. Sasaran strategik merupakan penerjemahan strategi untuk mencapai tujuan dan visi, maka dari visi sampai dengan anggaran jangka pendek membentuk suatu rantai sistem yang koheren dan saling berhubungan.

e. Tahapan Implementasi dan Tahapan Pemantauan

Pada tahapan pengimplementasian, rencana kegiatan yang telah tercantum dalam dokumen anggaran dilaksanakan oleh segenap manajemen perusahaan. Pada tahap ini, Balanced Scorecard digunakan untuk mengukur kinerja personil di beberapa perspektif. Pada tahapan pemantauan, hasil pengukuran kinerja personil di beberapa perspektif Balanced Socrecard tersebut dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam anggaran dan target yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategik. Hasil perbandingan antara pengukuran kinerja dengan target anggaran digunakan untuk mengevaluasi kinerja jangka pendek, sedangkan hasil perbandingan antara hasil pengukuran kinerja dengan target yang ditetapkan dalam perencanaan strategik digunakan untuk mengevaluasi kinerja jangka panjang personil Mulyadi 2001. Selanjutnya ditentukan faktor keberhasilan kritikal untuk setiap perspektif. Faktor keberhasilan kritikal merupakan tolok ukur dari setiap aspek-aspek kinerja yang penting terhadap keberhasilan perusahaan. Ukuran strategi adalah cara mengukur faktor keberhasilan kritikal tersebut. Pemilihan ukuran-ukuran hasil dan pemberian bobot untuk setiap ukuran hasil tersebut didasarkan pada hasil pertimbangan dan perundingan pihak manajemen. Dalam menentukan ukuran- ukuran tersebut perlu diperhatikan lima kriteria penentuan ukuran, yaitu Umar 2001 : 1. Aksesibilitas 2. Kesederhanaan konseptual 3. Relevansi 4. Realibilitas 5. Dinamis Aksesibilitas artinya ukuran yang dibutuhkan dapat tersedia dan dihasilkan oleh sistem atau dengan investasi teknologi. Kesederhanaan konseptual artinya ukuran tersebut harus dapat dipahami. Relevansi artinya sesuai dengan proses atau hasil bisnis organisasi. Realibilitas artinya ukuran yang dipakai hendaknya tepat, mengukur secara benar proses dan tindakan tanpa dipengaruhi faktor lain, sedangkan dinamis artinya ukuran tersebut harus cukup fleksibel dan mampu digunakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan yang disesuaikan dengan kebutuhan perubahan lingkungan bisnis. Hal penting lainnya yaitu bahwa manajemen perlu mempertimbangkan ukuran-ukuran secara keseluruhan, tidak hanya memfokuskan pada satu ukuran tertentu.

2.6.2 Komponen Perspektif Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri dari beberapa perspektif tergantung pada bidang yang digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan. Namun, dalam bidang manajemen secara keseluruhan pada umumnya perspektif yang sering digunakan ada empat perspektif, yaitu perspektif finansial atau ekonomi, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, proses pertumbuhan dan pembelajaran. Keempat perspektif tersebut merupakan fokus perusahaan dalam menetapkan sasaran strategik. Melalui Balanced Scorecard perusahaan mengarahkan sasaran strategiknya pada perspektif non finansial untuk dapat mewujudkan sasaran strategik pada perspektif finansial.

2.6.2.1 Perspektif Finansial

Penentuan strategi perspektif finansial didahului dengan mempertimbangkan posisi suatu produk di dalam siklus produk. Secara umum siklus produk dikelompokkan menjadi empat tahapan, tetapi Kaplan dan Norton 2000 menyederhanakannya menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Bertumbuh Growth 2. Bertahan Sustain 3. Menuai Harvest Dalam setiap tahapan tersebut, terdapat tiga tema finansial yang dapat mendorong penetapan strategi bisnis, yaitu : a. Bauran dan pertumbuhan pendapatan b. Penghematan biaya atau peningkatan produktivitas c. Pemanfaatan aktiva atau strategi investasi Bauran dan pertumbuhan pendapatan yang umum digunakan adalah tingkat pertumbuhan penjualan dan besarnya pangsa pasar untuk wilayah, pasar dan pelanggan sasaran. Usaha penghematan biaya dan peningkatan produktivitas dapat diukur dengan peningkatan pendapatan misalnya pendapatan per pekerja, rasio profitabilitas dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi, penurunan biaya transaksi, persentase biaya penjualan, umum dan administrasi terhadap biaya total atau pendapatan, dan lain sebagainya. Hal yang perlu diperhatikan adalah tujuan untuk mengurangi pengeluaran harus selaras dengan ukuran lainnya seperti daya tanggap pelanggan, mutu dan kinerja, sehingga pemotongan biaya tidak bertentangan dengan usaha mencapai tujuan pelanggan dan proses bisnis internal yang penting. Untuk tema pemanfaatan aktiva, para manajer berusaha untuk mengurangi tingkat modal kerja yang dibutuhkan untuk mendukung volume dan bauran bisnis tertentu. Ukuran strategis untuk perspektif finansial tidak menutup kemungkinan terdapat pengukuran kinerja finansial lain yang lebih tepat bagi perusahaan atau sesuai dengan strategi perusahaan yang berbeda satu sama lainnya. Tolok ukur dalam perspektif finansial yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah : a. Net Profit Margin b. Sales Growth c. Net Sales d. Volume Penjualan e. Sales Growth percentage

2.6.2.2 Perspektif Pelanggan

Untuk mendapatkan ukuran hasil yang tepat bagi pelanggan, sebelumnya segmen pasar dan pelanggan harus sudah ditentukan. Dengan segmen yang jelas, nilai pelanggan yang terdiri dari atribut-atribut yang dianggap penting bagi pelanggan dapat diidentifikasikan. Pengetahuan perusahaan terhadap nilai dan atribut pelanggan akan menentukan loyalitas pelanggan dan merumuskan alat ukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Apabila pelanggan telah diketahui, selanjutnya dapat ditentukan pengukuran strategis yang mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai pelanggan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pengukuran strategis ini ditujukan untuk perusahaan. Kemudian yang dilakukan adalah menentukan pengukuran utama bagi pelanggan. Pengukuran ini dilakukan pada pelanggan secara langsung melalui survei pelanggan atau pangsa pasar. Kelompok ukuran utama dalam perspektif pelanggan terdiri dari : 1. Pangsa pasar 2. Retensi pelanggan 3. Akusisi pelanggan 4. Kepuasan pelanggan 5. Profitabilitas pelanggan Tolok ukur untuk perspektif pelanggan yang dapat digunakan perusahaan adalah : a. Market Share b. Order Fullfilment c. Komplain pelanggan d. Ketepatan penyampaian produk e. Kualitas Produk f. Jumlah Komplain Pelanggan

2.6.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Untuk mengetahui ukuran yang tepat dalam perspektif proses bisnis internal, harus diketahui terlebih dahulu proses mana yang paling kritikal bagi pencapaian misi perusahaan atau proses yang sangat mendukung strategi perusahaan. Dengan mengetahui setiap tahapan dalam menciptakan produk dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka kita dapat menentukan tema strategis yang dituju perusahaan dalam setiap prosesnya. Tema-tema strategis dalam setiap perusahaan akan berbeda-beda atau terdapat tambahan yang mungkin dirasakan penting bagi keberhasilan perusahaan. Dengan mendapatkan tema strategis, maka akan diperoleh pengukuran yang tepat sehingga perusahaan dapat mengukur keberhasilannya dalam mencapai tema tersebut.

2.6.2.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran memungkinkan perusahaan untuk menjamin adanya pembaruan kapasitas dalam jangka panjang, suatu prasyarat bagi kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang. Perspektif ini memfokuskan pengukuran terhadap tiga kategori utama yaitu : 1. Kapabilitas pekerja 2. Kapabilitas sistem informasi 3. Motivasi, pemberdayaan dan keselarasan. Kategori kapabilitas pekerja secara umum mempunyai tiga ukuran utama yaitu kepuasan pekerja, retensi dan produktivitas. Ketiga ukuran ini saling terkait satu sama lain dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil, kompetensi staf, infrastruktur teknologi dan iklim untuk bertindak merupakan faktor pendorong timbulnya kepuasan pekerja. Kepuasan pekerja akan sangat menentukan loyalitas retensi terhadap perusahaan dan produktivitasnya. Selanjutnya loyalitas dan tingkat produktivitas akan mempengaruhi hasil atau performan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tolok ukur dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah : 1. Produktivitas tenaga kerja RP. Jutaorang 2. Koordinasi manajemen 3. Pelatihan tenaga kerja 4. Program pra jabatan 5. Intensitas pertemuan tenaga kerja dengan pimpinan kalitahun Proses pembobotan perspektif, sasaran strategis dan ukuran strategis dalam uji coba implementasi pengukuran kinerja berdasarkan metode Balanced Scorecard dilakukan berdasarkan persentase tingkat kepentingan perusahaan. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah pada bulan Juni sampai dengan Juli 2010.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Dokumen perencanaan perusahaan yang meliputi Dokumen Rencana Kelestarian Pengusahaan Hutan, Rencana Kerja Tahunan RKT tahun 2007 dan RKT tahun 2008, Laporan Hasil Cruising LHC, Laporan Hasil Penebangan LHP, buku ukur kayu, b. Peta Operasional pemanenan hutan tahun 2007 dan tahun 2008, c. Dokumen realisasi RKT tahun 2007 dan tahun 2008, laporan kinerja pemanenan hutan teknik konvensional dan teknik RIL, d. SOP Standard Operating Procedure produksi. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain : lembar penilaian kinerja, kuesioner, dan MS office 20032007.

3.3 Jenis dan Sumber Data