Letak Geografis Topografi Keadaan Hutan

Tabel 4 Perkembangan areal PT. Austral Byna tahun 2010 No Luas Areal Fungsi TGHKPaduserasi RTWP dan TGHK Jumlah HL Ha SA Ha HP Ha HPT Ha HK Ha APL Ha 1. Semula 118.000 118.000 58.000 294.600 2. Mutasi Areal : a. Perkebunan b. Transmigrasi c. Pertambangan 6.851 d. HTI 20.500 20.500 e. Lain-lain 1.621 3. Koreksi Perhitungan Luas 10.098 Luas Sekarang 103.100 91.480 60.950 255.530 Sumber : RKT PT. Austral Byna, 2010 Keterangan : HL : Hutan Lindung; SA :Sempadan Air; HP : Hutan Produksi; HPT : Hutan Produksi Terbatas; HK : Hutan Konservasi; APL : Area Penggunaan Lain

4.2 Letak Geografis

Areal IUPHHK PT. Austral Byna secara geografis berada pada posisi 0 o 30’-1 o 68’ LS dan 114 o 45’-115 o 45’ BT. Secara administrasi pemerintahan, areal tersebut termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Lahai, Teweh Timur dan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara dengan Ibukota Muara Teweh-Propinsi Kalimantan Tengah dengan Ibukota Palangkaraya. Adapun batas-batas luar areal IUPHHK PT. Austral Byna tersebut adalah : a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan PT.Inhutani III Eks PT. Antang Kalimantan, PT. Inhutani II Eks PT. Nara Kalimantan, PT. Djajanti Djaja II dan HTI PT. Rimba Berlian Hijau. b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan PT. Barito Pacific Lumber dan PT. Timber Dana, PT. Dayak Besar Vincent dan Hutan Lindung c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan PT. Indexim Utama, PT. Sindo Lumber, dan PT. Djajanti Djaja. d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan PT. Antang Kalimantan, PT. Alam Indo Jaya, PT. Barito Pacific Lumber, HTI PT. Rimba Berlian Hijau, dan HTI PT. Purwa Permai.

4.3 Topografi

Kondisi Topografi areal IUPHHK PT. Austral Byna diperoleh dari peta bumi skala 1:50.000 PT. Austral Byna, 2010 yang kemudian dicek dengan survei topografi yang dilakukan dengan metode jalur rintisan dengan interval 2 km. Dari kedua sumber data inilah selanjutnya dibuat Peta Kelas Lereng areal IUPHHK PT. Austral Byna. Luasan setiap kelas lereng di areal IUPHHK PT. Austral Byna disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Distribusi kelas lereng di areal kerja IUPHHK PT. Austral Byna Kode Kelas Lereng Topografi Luas A – 8 Datar 250.034 87,01 B 8 -15 Landai 27.431 9,54 C 15 – 25 Agak Curam 7.052 2,45 D 25 – 40 Curam 1.798 0,63 E 40 Sangat Curam 1.063 0,37 Sumber: website PT. Austral Byna www.australbyna.co.id,2010

4.4 Keadaan Hutan

Kondisi Penutupan Lahan Berdasarkan Citra Lansat 2008 Landsat TM + Band 542 skala 1:100.000 PathRowLiputan : Mozaik 1176016 Juni 2009, 1176129 April 2009, 118607 Juni 2009 dan 117617 Juni 2009, Pengesahaan Kepala Badan Planologi Kehutanan melalui surat nomor : S.476IPSDH-22009, tanggal 31 Agustus 2009. Hutan areal IUPHHK PT. Austral Byna termasuk ke dalam hutan tropika basah daratan rendah. Bentuk vegetasinya merupakan areal bekas tebangan, areal non hutan, dan areal tertutup awan dengan luasan seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Luasan setiap bentuk vegetasi di areal IUPHHK PT. Austral Byna No. Penutupan Lahan Fungsi Hutan Ha Buffer Zone Jumlah ha HPT HP HPK 1. Hutan Bekas tebangan 69.013 61.786 24.564 728 156.090 61,08 2. Non Hutan 19.113 38.890 36.246 141 94.391 36,94 3. Tertutup Awan 1.828 2.2921 300 5.050 1,98 Jumlah 89.954 103.597 61.110 868 255.530 100 Sumber : RKT PT. Austral Byna, 2010 Berdasarkan hasil inventarisasisurvei dan penafsiran Potret Udara, Citra Landsat, hutan di areal IUPHHK didominasi oleh jenis-jenis Meranti Merah Shorea parvifolia Dyer, Nyatoh Palaqium xantochyum, Bayan Hopea bracteate Bunck, Keladan Dipterocarpus retusus BL, dan Kempas Koompasia malaccensis Maing, sedangkan pada areal bekas tebangan antara lain Keruing Dipterocarpus grandiflorus Blanco, Binuang Octomeles sumatrana Miq, Meranti Shorea ovalis BL, Lanan Shorea reduso Heim, Pampaning Quencis beneti Mig, Bangkirai Hopea sp.. Rincian struktur dan potensi tegakan disajikan pada Tabel 7. Kawasan IUPHHK PT. Austral Byna tergolong mempunyai keanekaragaman jenis vegetasi yang tinggi. Diantara jenis-jenis tersebut, dijumpai beberapa jenis tanaman yang langka sesuai SK. Menteri Pertanian No. 54Kpts-Umll1972 dan dilindungi oleh adat setempat. Tabel 7 Jumlah batang dan volume rata-rata menurut jenis dan kelas diameter di areal IUPHHK PT. Austral Byna. Uraian Jumlah Batang N dan Volume V untuk Setiap Kelas Diameter 20-49 cm 50-59 cm 40 cm Up 60 cm 50 cm N V N V N V N V N V Areal Bekas Tebangan: Kelompok Jenis Meranti 66.41 45.65 7.70 11.99 25.73 46.64 21.86 31.34 29.56 43.33 Kelompok Rimba Campuran 5.84 3.52 6.30 9.80 21.04 36.16 17.89 28.70 24.19 38.50 72.25 49.17 14.0 21.79 46.77 82.80 39.75 60.04 53.75 81.83 Sumber : RKT PT. Austral Byna Tahun 2010.

4.5 Sistem Silvikultur