Rekomendasi Alternatif Kebijakan Pengembangan Benih Padi Hibrida

65 pembanding pada tingkat kepuasan petani responden Intani 2 maka perlu dilakukan analisis kepuasan terhadap kepuasan responden pada penggunaan benih padi inbrida varietas Ciherang. Tabel 20 menunjukkan bahwa hasil dari perhitungan CSI pada benih padi Ciherang ialah 75,87 persen yang dimana termasuk dalam rentang skala 60 CSI ≤ 80 atau termasuk dalam kategori puas. Hasil perhitungan tersebut menyatakan bahwa Ciherang memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan benih padi Intani 2. Sehingga para petani merasa puas terhadap kinerja yang dihasilkan oleh atribut-atribut yang melekat pada benih padi inbrida varietas Ciherang. Oleh karena itu, benih padi ciherang lebih sering dibeli dan ditanam oleh para petani di Kecamatan Cigombong. Tabel 20 . Perhitungan Customers Satisfaction Index pada Benih Padi Inbrida Varietas Ciherang Atribut Mean Important Score MIS Mean Satisfaction Score MSS Weight Factors WF Weight Scores WS Produktivitas 4,86 3,56 0,12 0,43 Tahan Rebah Tanaman 4,02 3,79 0,10 0,38 Benih Bersertifikat 4,00 3,93 0,10 0,39 Rasa Nasi 4,07 3,81 0,10 0,39 Ketahanan terhadap Hama Penyakit 4,49 3,84 0,11 0,43 Ketersediaan Benih 4,63 4,53 0,12 0,53 Harga Benih 4,65 3,42 0,12 0,40 Harga Jual GKP 4,67 3,35 0,12 0,39 Pemasaran Hasil Panen 4,47 3,95 0,11 0,44 Total 39,86 Weight Average Total 3,79 CSI 75,87

6.7 Rekomendasi Alternatif Kebijakan Pengembangan Benih Padi Hibrida

Berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukan terhadap karakteristik yang dimiliki petani, motivasi petani terhadap benih, tingkat kepentingan atribut benih padi, tingkat kinerja atribut benih padi, sikap petani dan kepuasan petani terhadap benih padi hibrida varietas Intani 2 maka sebaiknya perlu membuat suatu rekomendasi alternatif strategi kebijakan untuk petani, produsen benih, dan pihak pemerintah. 66 Adapun rekomendasi alternatif strategi kebijakan yang diperuntukan bagi petani sebagai konsumen ialah sebagai berikut: 1. Sebaiknya para petani mencoba untuk mau merubah pola pikir dan juga mencoba untuk mau menerima teknologi budidaya yang baru dengan cara meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani mengenai teknik dari budidaya padi hibrida, seperti selalu hadir dalam kegiatan penyuluhan atau pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun produsen benih. 2. Selanjutnya ialah memberikan dorongan kepada petani agar termotivasi untuk mencoba serta menanam kembali benih padi hibrida dengan cara melalui diskusi yang interaktif antara petani, pemerintah dan pihak swasta. Disamping itu, sebagai produsen ataupun penyedia benih padi seharusnya lebih baik lagi didalam melakukan pengembangan dan pemasaran produknya, sehingga perlu pola pikir yang lebih maju dan kreatif agar kedepannya dapat memperbaiki kinerja dari atribut-atibut yang dianggap kurang baik oleh para petani. Beberapa rekomendasi alternatif strategi kebijakan yang sebaiknya dilakukan oleh PT BISI sebagai produsen yaitu: 1. Mengenai atribut produk diantaranya produktivitas dan ketahanan hama penyakit. Produsen melalui pemulia tanamannya diharapkan mampu untuk mencari solusi yang menyebabkan produktivitas benih tersebut rendah dan rentan terhadap hama penyakit. 2. Terdapatnya harga benih yang sangat mahal, ada baiknya apabila perusahaan dapat bersaing dari segi kualitas benih yang sebanding dengan harganya, sehingga tidak mengecewakan petani. 3. Selaku produsen harus mampu meningkatkan ketersediaan benih padi hibrida varietas Intani 2 di tingkat pasar atau kios-kios pertanian sehingga akan mempermudah petani dalam memperoleh benih tersebut. 4. Segi promosi, perusahaan harus melakukan pemasaran secara langsung di tingkat petani melalui kerjasama dengan pemerintah dan khususnya dengan gabungan kelompok tani Gapoktan yang berada di tempat target penanaman. Hal ini akan mempermudah membuka tingkat pemahaman para petani 67 sehingga lambat laun petani akan lebih yakin terhadap kinerja yang dihasilkan dari atribut-atribut yang melekat pada benih padi hibrida varietas Intani 2. Adapun rekomendasi alternatif strategi kebijakan yang terakhir ialah ditujukan kepada pihak pemerintah selaku penentu kebijakan. Pemerintah memiliki peran yang berarti dalam suatu keberhasilan pertanian khususnya untuk pengembangan benih padi hibrida di tingkat petani. Pemerintah harus mampu berlaku adil didalam membuat kebijakan yang dimana dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi semua pihak. Terdapat beberapa rekomendasi alternatif strategi kebijakan yang perlu dilakukan oleh pihak pemerintah diantaranya : 1. Sebagai suatu upaya untuk mensejahterakan petani maka pemerintah harus lebih aktif untuk mendukung serta membuat suatu kegiatan ataupun program kerja yang dapat meningkatkan pengembangan serta penyebaran benih padi hibrida di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Bogor. Demikian juga dengan penyuluhan harus dilaksanakan secara intesif dari awal hingga pasca panen, sehingga nantinya akan mengetahui bagaimana kondisi yang sebenarnya terjadi. 2. Dalam hal pengadaan benih padi hibrida maka pemerintah harus meningkatkan kerjasama dengan para produsen benih. Memilih benih yang sesuai dengan kondisi wilayah yang menjadi target penanaman dan sesuai dengan harapan serta keinginan petani. Artinya setiap kebijakan tidak bertolak belakang dengan sikap petani sebagai pengguna benih padi. 3. Pemerintah melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi BB Padi harus semakin semangat untuk menghasilkan atau membuat benih padi yang lebih berkualitas serta dapat memperbaiki ataupun meningkatkan benih padi yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih baik dan unggul. 68

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis terhadap karakteristik petani yaitu petani yang menjadi responden didominasi oleh kaum pria usia lebih dari 42 tahun yang sudah menikah dengan tingkat pendidikan terakhir ialah SD atau sederajat. Sebagian besar usahatani padi dijadikan sebagai suatu pekerjaan utama dan memiliki penghasilan antara Rp 500.000 – Rp 999.999 yang diperoleh dari pekerjaan sampingan yaitu petani pemandu lapang, berdagang, berternak, pemungut rongsokan, buruh atau kuli bangunan, dan supir lepas untuk mobil atau motor. Namun, sebagian besar petani adalah penggarap atau menyewa dengan luas lahan sawah yang relatif sempit yaitu kurang dari 0,5 Ha serta memiliki banyak pengalaman dalam ushatani padi sekitar 11 hingga 20 tahun. Pada umumnya budidaya padi dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun dengan pola tanam ialah padi secara terus menerus. Rata-rata produktivitas padi konvensional yang dihasilkan secara umum ialah 5,29 tonha dengan rata-rata harga gabah kering panen GKP adalah Rp 2.400kg. Adapun varietas yang paling sering ditanam ialah varietas Ciherang. 2. Berdasarkan hasil penelitian sebesar 50,90 persen petani tidak termotivasi untuk menanam kembali benih padi hibrida varietas Intani 2 yang diperoleh dari penilaian petani terhadap beberapa indikator kebutuhan. Petani menilai bahwa tidak setuju benih padi hibrida varietas Intani 2 memberikan hasil panen yang lebih tinggi 83,72 persen, tidak setuju dapat meningkatkan pemenuhan hidup keluarga 88,37 persen, tidak setuju memperoleh keuntungan yang tinggi 88,37 persen, tidak setuju memiliki waktu panen yang lebih cepat 51,16 persen, tidak setuju memiliki kualitas padi yang lebih baik 88,37 persen, tidak setuju memiliki kemudahan di dalam penggunaan benih padi hibrida 46,51 persen, setuju bahwa para petani menanam benih padi hibrida varietas Intani 2 hanya sekedar mengikuti petani lainnya 62,79 persen, setuju hanya sekedar untuk mengikuti anjuran pemerintah 74,42