Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

29

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive. Hal ini di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Bogor adalah wilayah yang menjadi salah satu target pengembangan benih padi hibrida di Jawa Barat, kemudian Kecamatan Cigombong merupakan salah satu kecamatan yang telah menjadi target pengembangan serta bantuan benih padi hibrida di Kabupaten Bogor. Kecamatan ini terpilih karena termasuk pada kategori daerah yang potensial untuk pengembangan benih padi hibrida dan merupakan suatu wilayah yang areal persawahannya bukan daerah endemik hama penyakit serta memiliki pengairan yang cukup baik dibanding dengan lokasi lain. Selain itu, Kecamatan ini telah mendapatkan benih bantuan padi hibrida varietas Intani 2 pada tahun 2010 yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Ciburuy, Desa Pasir jaya, dan Desa Srogol. Sehingga penelitian ini dilakukan di tiga desa tersebut dari bulan Juni hingga Agustus 2011.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui pemberian kuisoner, yang dilakukan dengan melakukan wawancarai secara langsung kepada para petani padi hibrida di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik dan judul penelitian, yang bersumber pada buku-buku Buku mengenai Benih Padi dan Perilaku Konsumen, hasil penelitian terdahulu Jurnal, Skripsi, dan Disertasi, website, serta lembaga-lembaga atau instansi pemerintah yang terkait seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, BP4K Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan Bogor, BP3K Caringin, UPT Unit Pelaksana 30 Teknis Wilayah Caringin, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Tanaman Padi Inlipta Muara Bogor.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pemilihan responden dilakukan dengan metode Sensus, yaitu menggunakan seluruh unsur populasi petani sebagai sumber data. Metode ini dipilih karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari ketua Gapoktan, para Petugas Penyuluh Lapangan PPL dan hasil pra survei ke lokasi penelitian. Pada pelaksanaan program benih bantuan, terdapat dua kelompok tani di Desa Ciburuy yang mendapatkan benih bantuan padi hibrida varietas Intani 2 yaitu kelompok Tunas Inti dan kelompok Manunggal Jaya. Kelompok Manunggal Jaya ialah kelompok yang pertama menerima bantuan dan menanam. Kelompok ini diberikan bantuan sebesar 150 kg 15 orang petani dengan program SLPTT Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu yaitu bukan hanya sekedar diberi benih saja tetapi diberi pendampingan dan pengawasan. Akan tetapi banyak petani yang gagal panen dan akhirnya berdampak pada kelompok tani lainnya. Kelompok Tunas Inti ialah kelompok selanjutnya yang menanam benih. Kelompok ini diberikan bantuan sebesar 450 kg benih dengan program Non SLPTT yang artinya hanya diberi bantuan benih saja tanpa ada proses pendampingan dan pengawasan yang ketat, sehingga para petani membagikannya secara acak dan bebas. Pada pelaksanaannya yang bersedia untuk menanam benih hanya 5 orang petani ±50 kg benih dan sisanya tidak bersedia untuk menanam karena takut mengalami kerugian akibat dari gagal panen sehingga sebagian benih bantuan dibagikan kepada anggota kelompok tani harapan maju yang berada di Desa Pasir Jaya sebanyak ± 100 kg 8 orang petani adapun sisanya dibagikan kepada petani-petani di kecamatan lain yang keberadaanya sulit untuk di identifikasi. Selain itu, sisa benih lainnya digiling oleh para petani yang tidak bersedia menanam. Hal ini merupakan ketidaktauan petani dan tingkat keingintauan petani yang minim. Kelompok terakhir ialah kelompok tani Silih Asuh yang berada di Desa Srogol. Kelompok ini sama dengan kelompok Manunggal Jaya yaitu diberikan bantuan sebesar 150 kg 15 orang petani dengan program SLPTT. Adanya hal 31 tersebut, maka jumlah populasi petani yang teridentifikasi di Kecamatan Cigombong yang menggunakan benih bantuan padi hibrida varietas Intani 2 sebesar 43 orang petani yang terdiri dari 5 orang dari kelompok Tunas Inti, 8 orang dari kelompok Harapan Maju, 15 orang dari kelompok Manunggal Jaya, dan 15 dari kelompok silih asuh Lampiran 6. Responden yang dipilih merupakan para petani padi yang pernah melakukan penanaman benih padi hibrida varietas Intani 2 dan benih padi inbrida varietas Ciherang. Varietas Ciherang digunakan sebagai pembanding karena merupakan varietas yang paling banyak ditanam di Indonesia dan merupakan salah satu varietas yang banyak ditanam di wilayah Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Cigombong. Menurut Apriyantono 2009, varietas Ciherang yang diproduksi pada tahun 2000 telah berkembang luas dan menduduki posisi tertinggi, karena luas areal tanam varietas ini pada tahun 2008 meningkat menjadi 48,3 persen dari 41,5 persen pada tahun 2007. 4.4 Metode Analisis Data 4.4.1 Analisis Deskriptif