Definisi Operasional METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian

37 CSI = 100 × HS WA Indeks kepuasan konsumen mempergunakan suatu rentang skala untuk menunjukan kriteria tingkat kepuasan konsumen terhadap sebuah produk. Rentang skala kepuasan berkisar antara 0 hingga 100. Menurut Simamora 2002, untuk membuat skala linier numerik dimulai dengan mencari Rentang Skala RS dengan rumus sebagai berikut : RS = b n m − Dimana : m : Skor tertinggi n : Skor terendah b : Jumlah kelas atau kategori yang akan disusun Pada penelitian ini akan menggunakan rentang skala sebagai berikut : RS = 20 5 100 = − Berdasarkan skala rentang di atas maka kriteria kepuasan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 0 CSI ≤ 20 = sangat tidak puas 20 CSI ≤ 40 = tidak puas 40 CSI ≤ 60 = biasa 60 CSI ≤ 80 = puas 80 CSI ≤ 100 = sangat puas

4.5 Definisi Operasional

1. Sikap ialah evaluasi secara keseluruhan terhadap suatu produk yang akan dibeli untuk memuaskan kebutuhan. 2. Responden ialah para petani yang menggunakan benih padi hibrida varietas Intani 2 dan Ciherang. 3. Atribut ialah ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu produk. 38 4. Produktivitas ialah suatu rata-rata hasil dari panen aktual gabah kering giling per hektar. 5. Umur tanaman ialah lamanya atau jumlah hari suatu tanaman mulai tumbuh dari sebar sampai panen. 6. Kerontokan gabah ialah kerontokan yang terjadi pada saat dipukul-pukul. 7. Jumlah anakan produktif ialah banyaknya anakan yang mampu tumbuh dan mampu berproduksi menghasilkan bunga dan gabah yang bernas. 8. Tahan rebah tanaman ialah kekuatan ketegakan yang dimiliki oleh suatu tanaman pada saat masuk dalam fase masak biji serta kekuatan dari hembusan angin yang diukur dengan cara melihat posisi ketegakan tanaman pada semua plot. 9. Benih bersertifikat adalah benih yang sudah memperoleh sertifikasi dari pemerintah 10. Tekstur nasi pulen ialah tingkat kepulenan atau keperaan nasi yang dihasilkan oleh varietas. 11. Rasa nasi adalah rasa nasi dari varietas padi dan lebih tergantung pada selera konsumen. 12. Ketahanan hama dan penyakit ialah suatu kemampuan genetik yang dimiliki oleh setiap varietas padi dalam mempertahankan diri dari berbagai serangan organisme pengganggu tanaman baik hama ataupun penyakit. 13. Tingkat kebutuhan pupuk Anorganik ialah jumlah optimal dari suatu kebutuhan pupuk anorganik yang dibutuhkan oleh suatu varietas padi. 14. Ketersediaan benih ialah ada atau tidaknya dan mudah atau sulitnya petani dalam memperoleh benih yang diinginkan pada saat masa tanam. 15. Harga benih ialah harga yang dikeluarkan oleh para petani untuk membeli benih sebagai bahan input produksi. 39 16. Harga jual gabah GKP ialah harga yang telah diterima oleh petani pada saat menjual gabah kering panen atau sesaat setelah panen dilaksanakan. 17. Pemasaran hasil panen adalah mudah atau tidaknya hasil panen untuk dijual ke tengkulak maupun ke tempat penggilingan padi. 40

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1

Kondisi Geografis Kecamatan Cigombong Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten, 120 km dari Ibu Kota Provinsi, dan 60 km dari Ibu Kota Negara serta terletak di sebelah selatan Kabupaten Bogor dengan diapit oleh dua gunung yaitu Gunung Pangrango dan Gunung Salak. Kecamatan Cigombong memiliki kondisi bentangan lahan daratan dan berbukit, terletak pada ketinggian 536 meter dpl dengan curah hujan rata-rata 2.150 – 2.650 mm per tahun dan suhu antara 24 ○ C – 31 ○ C. Batas wilayah Kecamatan Cigombong, yaitu : - Sebelah utara : Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor - Sebelah selatan : Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi - Sebelah barat : Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor - Sebelah Timur : Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor Kecamatan Cigombong disebut sebagai suatu wilayah pengembangan pertanian, dimana padi ialah tanaman pangan yang telah memberikan dampak yang positif yaitu pemasukan cukup besar bagi Kecamatan Cigombong dengan rata-rata 3.229,6 ton per hektar. Selain padi, produksi pertanian tanaman pangan lainnya yang menonjol adalah palawija seperti jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang panjang, ubi jalar, dan mentimun. Sedangkan untuk produksi buah-buahan yang menonjol ialah pepaya, mangga, belimbing, alpukat, dan jeruk. Kecamatan Cigombong memiliki 9 desa Desa Cigombong, Desa Watesjaya, Desa Tugujaya, Desa Ciburuy, Desa Srogol, Desa Cisalada, Desa Ciadeg, Desa Ciburayut, dan Desa Pasirjaya , 80 RW, 287 RT, dan 21.562 Kepala Keluarga. Selain itu, Kecamatan Cigombong memiliki luas wilayah meliputi 4.402,519 hektar yang terdiri dari 2 hektar sawah dengan sistem irigasi teknis; 210,8 hektar sawah dengan sistem pengairan setengah teknis; 276,662 hektar sawah dengan sistem irigasi sederhana; 50 hektar sawah tadah hujan; 312,5 hektar tegalan atau kebun; 51,5 ladang atau huma; 95 hektar perkebunan; 19,3 hektar perikanan darat atau air tawar; dan sisa lahan lainnya digunakan untuk