2.3. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Chaerunisa 2007 meneliti analisis kelayakan pendirian usaha penggilingan gabah di desa Cikarawang, Kabupaten Bogor. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis kelayakan pendirian usaha penggilingan gabah dilihat dari aspek-aspek seperti pasar dan pemasaran, teknis dan
teknologis, manajemen operasional dan finansial. Penelitian ini
menggunakan pendekatan rencana usaha kolaboratif dengan Participatory Action Research PAR dan metode Participatory Rural Appraisal PRA.
Berdasarkan analisis finansial diperoleh nilai dari beberapa parameter kelayakan proyek yang meliputi Net Present Value NPV Rp.
254.889.000,00; Internal Rate of Return IRR 40,8; Net Benefit Cost Ratio Net BC 8,54; Payback Periode PBP 0,8 tahun. Dari keseluruhan
penilaian kriteria tersebut, terlihat bahwa pendirian usaha penggilingan gabah layak untuk didirikan, serta analisis sensitivitas menunjukkan NPV
negatif pada saat harga input operasional naik 50 dan volume penjualan turun 66.
Tahmid 2005 meneliti mengenai studi kelayakan pendirian industri gelatin tipe B berbasis tulang sapi di Indonesia. Tujuan dari
penentuan kelayakan ditentukan dengan pengkajian aspek-aspek seperti kelayakan pasar pemasaran, ketersediaan bahan baku, teknis dan
teknologis, manajemen dan organisasi, legalitas dan finansial. Pada aspek pemasaran digunakan teknik peramalan Double
Exponential Smoothing
dengan dua
parameter Holt s
untuk memproyeksikan permintaan dan penawaran gelatin di masa mendatang,
sedangkan untuk mengetahui ketersediaan bahan baku dilakukan
penelusuran ke beberapa pemasok. Pada aspek teknis dan teknologis digunakan metode perbandingan berpasangan untuk menentukan lokasi
pabrik. Berdasarkan beberapa parameter kelayakan finansial proyek yang
meliputi NPV Rp. 402.927.007.574,87, IRR 53,70, Net BC 4,06 dan PBP 2,91 tahun, pendirian pabrik gelati tipe B di Indonesia layak untuk
dilaksanakan dan di sisi lain analisis sensitivitas menunjukkan pada
kenaikan harga bahan baku 121,10 dan ketika terjadi penurunan harga produk gelatin 43,45, industri ini dinilai tidak layak, karena NPV proyek
negatif.
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian