I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sektor perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi.
Komoditas budidaya ikan air tawar seperti Lele Sangkuriang memiliki permintaan cukup tinggi yaitu mencapai ± 500.000 ekorminggu di pasar
domestik Lele Dramaga, 2010. Usaha perikanan merupakan usaha yang menyediakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat, karena merupakan usaha yang banyak membutuhkan tenaga kerja dalam hal pelaksanaan produksinya. Oleh
karena itu, dalam pendirian usaha perikanan, jumlah tingkat pengangguran dapat berkurang seiring besarnya skala usaha. Dalam hal ini pendirian usaha
perikanan secara tidak langsung dapat membantu pengurangan jumlah tingkat pengangguran di Indonesia.
Lele Sangkuriang merupakan komoditas perikanan air tawar yang potensial
untuk dilakukan,
karena merupakan
komoditas yang
pemeliharaannya tidak terlalu lama dan memiliki daya tahan fisik yang kuat tidak mudah terserang penyakit. Dalam usaha budidaya Lele Sangkuriang
terdapat 3 tiga jenis budidaya, antara lain pembenihan, pendederan dan pembesaran. Usaha pembenihan merupakan jenis usaha budidaya perikanan
yang menghasilkan benih tokolan Lele Sangkuriang, usaha pendederan merupakan usaha budidaya perikanan yang membesarkan benih tokolan
sampai ukuran benih mencapai 1 2 inci dan usaha pembesaran merupakan
jenis usaha budidaya perikanan yang melakukan pemeliharaan bibit lele sampai ukuran pedaging konsumsi.
Usaha pembenihan Lele Sangkuriang merupakan usaha yang potensial, mengingat banyaknya jumlah pembudidaya pembesaran yang
mulai kesulitan dalam mencari benih tokolan Lele Sangkuriang yang bermutu baik. Saat ini, tingkat kebutuhan Lele Sangkuriang telah mencapai
75 tonhari untuk satu lokasi, yaitu Kota Jakarta. Pasokan tersebut berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah Prabowo, 2007. Dari data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan benih tokolan Lele Sangkuriang harus mencapai sekitar 95 tonhari untuk pembudidaya
pembesaran Lele Sangkuriang di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kota Bogor merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi
perikanan baik, khususnya perikanan darat tawar. Potensi tersebut antara lain adalah topografi tanah, mutu air dan iklim yang menunjang tingkat
keberhasilan dalam bidang budidaya perikanan darat pembenihan, pendederan dan pembesaran. Hal yang menunjang Kota Bogor sebagai
wilayah perikanan di Indonesia adalah letak Kota Bogor yang berdekatan dengan kota-kota lain, yaitu Jakarta, Bandung dan Sukabumi. Oleh karena
itu, pemasaran produk hasil perikanan dapat didistribusikan dengan cepat. Sangkuriang Jaya merupakan salah satu penghasil benih Lele
Sangkuriang yang terletak di Desa Babakan Ciomas, Kabupaten Bogor. Sangkuriang Jaya sudah memulai usaha pembenihan Lele Sangkuriang sejak
bulan November tahun 2008 lalu dan sudah berhasil menghasilkan ± 600.000 benihbulan. Produksi benih tersebut merupakan usaha selain usaha
pembesaran Lele Sangkuriang. Oleh permintaan benih yang tinggi, maka Sangkuriang Jaya memfokuskan diri untuk pembenihan Lele Sangkuriang
saja. Saat ini Sangkuriang Jaya berkeinginan untuk memperbesar usahanya dengan cara membuka lokasi produksi yang baru. Oleh sebab itu,
Sangkuriang Jaya membutuhkan suatu perencanaan usaha yang matang dan suatu studi kelayakan sebelum memulai usahanya.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah pengembangan usaha layak untuk dilakukan dilihat dari aspek pasar, keuangan, sumber daya manusia SDM dan produksi ?
2. Apakah keuntungan yang diperoleh dari pengembangan usaha Sangkuriang Jaya bagi masyarakat setempat ?
3. Apakah pengembangan usaha yang dilakukan oleh Sangkuriang Jaya dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pemerintahan setempat ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis kelayakan pengembangan usaha Sangkuriang Jaya dilihat dari aspek-aspek seperti pasar, keuangan, SDM dan produksi.
2. Mengkaji dampak pengembangan usaha Sangkuriang Jaya bagi masyarakat setempat.
3. Merekomendasikan langkah-langkah dan implementasi pendekatan usaha, guna pengembangan usaha Sangkuriang Jaya ke depan berjalan
secara optimal.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di tempat pembenihan Lele Sangkuriang Jaya di Desa Babakan, Kecamatan Ciomas, dengan ruang lingkup ditekankan pada
pengembangan usaha pembenihan Lele Sangkuriang yang didasarkan pada kelayakan usahanya.
II. TINJAUAN PUSTAKA