Biaya variabel Total biaya produksi a + b 3.780.000 Sumber Modal Identifikasi Manfaat dan Penerimaan Analisis Pendapatan Usahatani

Tabel 5. Rincian biaya produksi usaha pembenihan Sangkuriang Jaya KOMPONEN BIAYA PRODUKSI SATUAN HARGA a JUMLAH b TOTAL Rp:a x b a. Biaya tetap Koordinator lapangan Rpbln 600.000 2 1.200.000 Tenaga operasional Rpbln 350.000 2 700.000 Total biaya tetap a 1.900.000

b. Biaya variabel

Pakan indukan Sak 216.000 5 1.080.000 Cacing rambut kaleng 6.000 50 300.000 Tepung udang Kg 12.000 30 360.000 Pelet F99 Kg 11.000 40 440.000 Total biaya variabel b 1.880.000 c. Total biaya produksi a + b 3.780.000 Total biaya produksi per tahun c x 12 44.160.000

d. Sumber Modal

Sumber modal untuk usaha ini berasal dari modal sendiri. Modal tersebut merupakan modal yang dikeluarkan dari kas pribadi pemilik.

e. Identifikasi Manfaat dan Penerimaan

Dalam analisis cash flow, manfaat yang diperoleh dari pengembangan usaha pembenihan Lele Sangkuriang, yaitu penjualan produk benih berukuran 5-6 cm. Ukuran benih tersebut merupakan ukuran yang sangat sesuai dengan kebutuhan permintaan konsumen, yaitu petani pembesaran Lele Sangkuriang. Penerimaan yang diperoleh adalah dari hasil kali antara jumlah output dengan harga benih Lele Sangkuriang. Harga benih Lele Sangkuriang yang berlaku dan disepakati oleh Sangkuriang Jaya Rp 80ekor. Sedangkan untuk nilai sisa dari usaha Sangkuriang Jaya didapatkan pada akhir umur usaha ini, yaitu pada tahun ke lima. Perhitungan secara terperinci dari penerimaan usaha Sangkuriang Jaya dapat dilihat pada Lampiran 4.

f. Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis usahatani terdiri dari dua analisis, yaitu analisis pendapatan keuntungan satu periode dan imbangan penerimaan dan biaya RC. Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha pertanian dalam kurun waktu satu periode Tim Lentera, 2002. Analisis pendapatan digunakan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usahatani yang dilakukan dalam kurun waktu satu periode usaha Tim Lentera, 2002. Pendapatan diperoleh dari selisih antara penerimaan total Total Revenue dengan biaya total Total Cost. Biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap total dan biaya variabel total per periode. Pada Sangkuriang Jaya, keuntungan yang diperoleh dalam kurun waktu satu periode pembenihan adalah Rp.28.390.000 nilai tersebut diperoleh dari selisih antara total penerimaan dikurangi total biaya biaya tetap ditambah biaya variabel, terdiri dari Rp 96.000.000 Rp 67.160.000,00. Analisis imbangan penerimaan dan biaya diperoleh dari perbandingan antara penerimaan total dan biaya total. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi suatu usaha Tim Lentera, 2002. Pada usaha Sangkuriang Jaya, diperoleh RC sebesar 1,42. Artinya adalah setiap 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan Rp 1,42. Hasil analisis pendapatan usahatani di atas menunjukan bahwa secara teori dalam jangka pendeknya, Sangkuriang Jaya dikategorikan layak diimplementasikan. Hal ini dikarenakan kriteria TR TC dan RC 1 sebagai syarat suatu usaha yang menguntungkan atau layak dapat dipenuhi.

g. Kriteria Kelayakan Investasi