Induk betina yang siap dipijahkan adalah induk yang sudah matang gonad. Secara fisik hal ini ditandai dengan perut yang
membesar dan lembek. Hal ini dapat diamati dengan cara meletakkan induk pada lantai yang rata atau dengan meraba bagian
perut. Induk jantan yang telah matang gonad ditandai dengan warna alat kelamin yang berwarna kemerahan.
c. Lokasi dan Tata Letak
Budidaya Lele Sangkuriang dapat dilakukan 1 m 800 m dpl
dan tidak memerlukan persyaratan lokasi baik tanah maupun air secara spesifik.
Lokasi tempat pendirian kolam
ditetapkan berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu bertempat di lokasi yang
tidak berdekatan dengan perumahan penduduk, akan tetapi berada dekat dengan daerah persawahan. Layout lokasi usaha Sangkuriang
Jaya dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Layout usaha Sangkuriang Jaya Dari Gambar 6 dapat djelaskan bahwa bangunan I merupakan
kantor dan bangunan II merupakan gudang. Sedangkan kolam pemeliharaan indukan adalah Gambar IV, Gambar III adalah kolam
tempat penyortiran benih ukuran 5-6, yang juga dijadikan tempat
I
II
V V
V
V V
V V
V V
V V
V
V V
V IV
III III
pemijahan indukan. Kolam pemeliharaan benih terdiri dari 15 petak, yaitu Gambar V
d. Proses Produksi
Beberapa kegiatan budidaya yang harus diperhatikan apabila usaha yang dilakukan berjalan dengan baik dan produksi lele dapat
meningkat. Kegiatan tersebut adalah pemijahan, pemeliharaan larva dan penyortiran. Pemijahan dapat dilakukan secara alami, semi
alami dan buatan. Pemijahan alami dan buatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pemijahan alami dilakukan tanpa menggunakan
hormon buatan untuk merangsang terjadinya pemijahan antara ikan Lele betina dan Lele jantan. Sementara pemijahan semi alam dan
buatan menggunakan hormon rangsangan untuk mempercepat terjadinya pemijahan.
Pemijahan alami memiliki kelebihan Nasrudin, 2009 yaitu : 1.
Lebih hemat karena tidak dibutuhkan hormon perangsang. 2.
Tidak adanya ikan yang dikorbankan atau didonorkan. 3.
Induk lele yang dipijahkan secara alami, produktifitasnya lebih tinggi dan dapat berlangsung selama hidupnya.
4. Telur yang dihasilkan dari pemijahan alami cenderung
sempurna dan lebih bermutu. 5.
Bibit lele yang dihasilkan dari pemijahan alami cendderung lebih unggul, karena tidak adanya cacat yang dialami seperti
benih yang dihasilkan dari pemijahan buatan. 6.
Proses pemijahan alami jauh lebih sederhana dan lebih mudah. 7.
Pada proses pemijahan alami hanya telur matang yang keluar dari perut betina, sementara pada pemijahan buatan induk
jantan dijadika korban untuk diambil hipofisa dan spermanya. Kelemahan dari pemijahan alami Nasrudin, 2009 adalah :
1. Belum matang kelamin meskipun secara ukuran, berat dan
bentuk fisik sudah memenuhi syarat untuk dilakukannya pemijahan.
2. Perbedaan ukuran yang menyebabkan terjadinya serangan
terhadap induk lele yang ukurannya lebih kecil. 3.
Luka atau sakit yang menyebabkan induk tidak mau memijah. 4.
Kondisi tempat memijah tidak memenuhi persyaratan sehingga ikan tidak mau memijah.
Sangkuriang Jaya melakukan pemijahan secara alami karena kontinuitas dari induk dapat dipertahankan dan selain itu benih
yang dihasilkan lebih unggul. Dengan kata lain kelebihan yang diperoleh dengan cara melakukan pemijahan secara alami yang
mendorong perusahaan untuk menggunakannya. Selain pemijahan, faktor lain yang mendukung berhasilnya budidaya adalah
penyortiran. Penyortiran benih adalah kegiatan menyeleksi benih sesuai ukuran yang diharapkan. Penyortiran benih bertujuan untuk
mendapatkan keseragaman ukuran benih. Selain itu, untuk menghindarkan benih yang memiliki ukuran lebih besar, karena
dapat memakan benih lain yang ukurannya lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh karakter Lele yang memiliki sifat kanibal.
Sangkuriang Jaya melakukan peyortiran sebanyak dua 2 kali selama pemeliharaan larva hingga mencapai ukuran benih siap jual.
Pemeliharaan benih juga penting diperhatikan selama kegiatan budidaya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan,
penanggulangan hama dan penyakit, serta pengelolaan mutu air. Seluruh kegiatan di atas adalah faktor penting agar benih yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan produktifitasnya dapat ditingkatkan. Agar seluruh kegiatan yang dilakukan dapat
terlaksana dengan baik maka perusahaan melatih keterampilan yang dimiliki oleh pekerjanya dalam melakukan kegiatan budidaya.
e. Peralatan dan Perlengkapan