Industri Manufaktur Teori Peramalan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Industri Manufaktur

Manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dari tangan manual atau dengan mesin, sehingga menghasilkan suatu barang Prawirosento, 2007. Secara umum manufaktur menurut adalah suatu kegiatan memproses suatu barang atau beberapa bahan menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih besar atau kegiatan memproses pengolahaan input menjadi output. Contoh industri manufaktur adalah industri oli mesin, indusri obat, industri makanan kaleng, industri automotif dan lain-lain. Proses manufaktur dapat digambarkan dalam diagram alir pada Gambar 3, dimana masukan input dikonversi, dengan bantuan peralatan, keahlian, uang, dan sumberdaya yang lainnya, menjadi luaran output yang disebut sebagai produk akhir. Gambar 3. Manufaktur sebagai proses input-output Biegel dalam Kusuma, 2004

2.2. Optimisasi Produksi

Persoalan produksi adalah membuat nilai suatu fungsi beberapa peubah menjadi maksimum atau minimum atau dengan memperhatikan batasan- batasan. Biasanya pembatasan-pembatas tersebut berupa tenaga kerja men, uang money. Pemrograman linier linear programming atau LP adalah suatu metode yang digunakan dalam penentuan optimisasi produksi suatu perusahaan. LP merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumberdaya untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya Mulyono, 1991. Optimisasi adalah penggunaan faktor-faktor produksi seefisien mungkin, Soekartawi 1992. Faktor-faktor produksi tersebut adalah modal, mesin, bahan baku, bahan pembantu, dan tenaga kerja. Optimisasi yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu : 1. Maksimisasi, yaitu menggunakan atau mengalokasikan input yang ditentukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Maksimisasi keuntungan ini dapat dilihat baik dari segi laba sistem kerja yang efektif rancangan penugasan, maksimisasi pangsa pasar dan lokasi perusahaan. 2. Minimisasi yaitu untuk menghasilkan tingkat output tertentu dengan menggunakan input atau biaya yang paling minimal. Minimisasi dapat berupa minimisasi penggunaan sumberdaya, biaya distribusi biaya persediaan biaya pengendalian mutu, jumlah tenaga kerja, waktu proses pelayanan dan fasilitas perusahaan.

2.2.1 Konsep Dasar Linear Programming.

Pemrograman linier adalah suatu metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya, Mulyono, 1991. Persoalan dalam linear programming adalah berusaha untuk mencari pemecahan optimal di dalam batasan sumber daya perusahaan. Agar pemrograman linier dapat diterapkan maka asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan adalah : a Linearity, kata linear secara tidak langsung dapat diartikan sebagai hubungan proporsional yang berarti bahwa tingkat perubahan atau tingkat hubungan antar veriabel adalah konstan oleh karena itu perubahan nilai peubah mengakibatkan perubahan relatif nilai fungsi dalam jumlah yang sama. b Additivity. Hal ini dapat diartikan sebagai tak ada penyesuaian pada perhitungan peubah keriteria karena terjadinya interaksi. Additivitas mengharuskan bahwa fungsi tujuan adalah jumlah langsung dari kontribusi individual dari setiap peubah dari sumber daya yang bersesuaian. c Divisibility. Suatu asumsi yang menyatakan bahwa nilai solusi yang diperoleh tidak harus merupakan bilangan bulat. Solusi dari perhitungan dapat terjadi pada pada nilai pecahan manapun. Dalam hal ini peubah keputusan merupakan peubah kontinu, sebagai kebalikan dari peubah diskrit atau bilangan bulat. d Deterministic. Dalam linear programming semua parameter model diketahui konstan, maka secara tak langsung mengasumsikan bahwa suatu masalah keputusan dalam satu kerangka statis, dimana semua parameter diketahui dengan kepastian. Pemrograman linier memiliki beberapa keuntungan dan kelebihan, yaitu sebagai alat kuantitatif untuk melakukan program linear mudah untuk diterapkan, terutama jika menggunakan alat bantu komputer dan dapat menggunakan banyak peubah, sehingga berbagai kemungkinan untuk memperoleh pemanfaatan sumberdaya optimum yang dapat dicapai. Fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan penelitian atau berdasarkan data yang tersedia. Kekurangan dari program linear adalah jika komputer tidak tersedia maka pengolahan dengan menggunakan banyak peubah akan menyulitkan dalam penarikan analisisnya. Taylor III 2001, menjelaskan teknik di dalam linear programming menggambarkan bahwa fungsi linear dalam model matematik adalah linier dan teknik pemecahan masalah terdiri dari langkah-langkah matematik yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, tiga tahapan dalam penggunaan dalam penggunaan pemrograman linier yaitu : a Masalah harus dapat diidentifikasikan sebaai sesuatu yang dapat diselesaikan dengan pemrograman linier. b Masalah yang tidak terstruktur harus dapat dirumuskan dalam model matematik, sehingga menjadi terstruktur. c Model harus diselesaikan dengan teknik matematik yang telah dibuat. Model adalah sebuah tiruan terhadap realita. langkah untuk membuat peralihan dari realita ke model kuantitatif dinamakan perumusan model yang merupakan salah satu teknik dasar didalam penentuan teknik optimisasi produksi. Siswanto 2007, model pemrograman linier mempunyai tiga unsur utama yaitu: a Peubah keputusan. Adalah peubah persoaalan yang akan mempengaruhi nilai tujuan yang hendak dicapai. Di dalam proses pemodelan, penemuan peubah keputusan tersebut harus dilakukan terlebih dahulu sebelum merumuskan fungsi tujuan dan kendala- kendalanya. b Fungsi Tujuan. Dalam model pemrograman linier, tujuan yang hendak dicapai harus diwujudkan ke dalam sebuah fungsi matematik linier dan selanjutnya dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap kendala-kendala yang ada. c Fungsi Kendala. Kendala dapat diidentifikasikan sebagai suatu pembatas terhadap kumpulan keputusan yang mungkin dibuat dan harus dituangkan ke dalam fungsi matematik linier. 2.3. Persediaan 2.3.1 Pengertian Persediaan Persediaan adalah segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Persediaan adalah komponen, material, atau produk jadi yang tersedia di tangan menunggu untuk digunakan atau dijual Baroto, 2002. Menurut Taylor III 2001 persediaan adalah berbagai stok barang-barang yang disimpan oleh organisasi untuk memenuhi permintaan pelanggan internal atau eksternal. Persediaan adalah segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Istilah persediaan dapat digunakan dalam beberapa perbendaharaan seperti yang dikemukakan oleh Yamit 2003: 1. Persediaan bahan baku di tangan stock on hand. 2. Daftar persediaan secara fisik. 3. Jumlah item di tangan. 4. Nilai persediaan barang. Persediaan merupakan material yang ditempatkan di sepanjang jaringan proses produksi dan jalur distribusi Heizer dan Render, 2006. Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Persediaan pada perusahaan berupa bahan-bahan mentah bahan baku yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat di dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang- barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu Rangkuti, 2004. Persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam proses produksi dan operasi suatu perusahan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, ditambah yang kemudian dijual kembali. Menurut Riggs dalam Baroto 2002 persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses work in process barang jadi, barang pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Persediaan merupakan kumpulan beberapa jenis barang atau sumber daya yang digunakan dalam suatu organisasi.

2.3.2 Peranan dan Fungsi Persediaan

Menurut Rangkuti 2004, persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi berguna untuk: 1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang. 2. Menghilangkan resiko barang yang rusak. 3. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan. 4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 5. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya. Fungsi-fungsi persediaan diantaranya adalah: 1. Fungsi Decoupling; Adalah fungsi persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada pemasok. Rangkuti, 2004. Atau memisahkan beragam bagian produksi Heizer dan Render, 2006. Sebagai contoh jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persedaian tambahan untuk mendecouple memisahkan proses produksi dari para pemasok. Disamping itu persediaan dalam hal ini juga untuk memisahkan ikatan perusahaan dari fluktuasi permintaan, juga persedian barang-barang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang eceran. 2. Fungsi Economic Lot Sizing; Persediaan Lot Size ini perlu untuk penghematan atau potongan pembelian dan juga pengangkutan per-unit jadi lebih murah. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan biaya sewa gudang, investasi, risiko dan sebagainya. Fungsi persediaan untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang. 3. Fungsi Antisipasi; disediakan guna menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu perusahaan, yaitu permintaan musiman Rangkuti, 2004. Perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman seasional inventories. Persediaan antisipasi atau berjaga-jaga anticipation stock adalah persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah diperkirakan sebelumnya atau sering disebut Stabilisation Stock. Fungsi persediaan juga dapat dikategorikan sebagai persediaan pengaman Sefety Stock yaitu persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. 4. Fungsi Transit Stock; Transit Stock adalah persediaan yang masih dalam pengiriman atau transit yang sering pula disebut work in proses. Terdapat dua jenis persediaan dalam pengiriman: A: External Transit Stock Persediaan yang masih berada dalam truk, kapal, kreta api ataupun alat transportasi yang lain. B: Internal Transit Stock Persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum di pindahkan. Alasan mengadakan persediaan Schroeder,1997,diantaranya adalah : 1. Mengurangi ketidakpastian 2. Memungkinkan produksi dan pembelian ekonomis 3. Mengatasi perubahan yang diantisipasi dalam permintaan dan penawaran. 4. Menyediakan untuk transit 5. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang. 6. Menghilangkan resiko barang yang rusak. 7. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan. 8. Mencapai penggunaan mesin yang optimal. 9. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya. Berdasarkan posisi barang, jenis persediaan dibagi lima yaitu: 1. Persediaan bahan baku. 2. Persediaan bagian produk atau komponen yang dibeli. 3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau penolong. 4. Persediaan barang-barang setengah jadi atau barang dalam proses 5. Persediaan barang jadi.

2.4. Teori Peramalan

Menurut Mulyono 1991 menerangkan bahwa peramalan adalah salah satu proses memperkirakan proses secara sistematik tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahan-nya dapat diperkecil. Menurut Handoko 1994 peramalan adalah suatu penafsiran terhadap permintaan akan produk dan jasa di masa mendatang. dan bagian-bagiannya sangat penting di dalam perencanaan dan pengawasan produksi. Peramalan yang baik adalah penting untuk effisiensi industri manufacturing dan jasa, hasil-hasil peramalan digunakan dalam pembuatan keputusan-keputusan yang menyakut pemilihan proses, perencanaan kapasitas dan tataletak fasilitas serta berbagai keputusan yang bersifat terus menerus dan berkenaan dengan perencanaan penjadwalan dan persediaan. Menurut Heizer dan Render 2006 , peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan yang dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematik. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan karena adanya perbedaan waktu antara dibutuhkannya kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut dan untuk mendapatkan peluang serta kesempatan yang ada dan ancaman yang mungkin terjadi di masa mendatang. Terkait dengan penelitian ini aktivitas peramalan dimaksudkan agar perusahaan PT. FKT sebagai pembuat keputusan dalam proses produksi dapat menyiasati pola kemungkinan permintaan oli mesin di masa mendatang, maka perlu dilakukan maksimalisasi produktivitas perusahaan dan untuk meningkatkan keuntungan. Beberapa faktor penting dalam peramalan yang harus dipertimbangkan mencakup: 1. Jarak waktu ke tujuan di masa depan yang harus diramalkan. 2. Tenggang waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan. 3. Tingkat akurasi yang diperlukan. 4. Mutu data tersedia untuk dianalisis. 5. Sifat hubungan yang tercakup dalam masalah peramalan. 6. Biaya dan keuntungan dalam peramalan untuk menentukan keputusan.

2.5. Jenis-Jenis Peramalan