Konsep Dasar Linear Programming.

sumberdaya untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya Mulyono, 1991. Optimisasi adalah penggunaan faktor-faktor produksi seefisien mungkin, Soekartawi 1992. Faktor-faktor produksi tersebut adalah modal, mesin, bahan baku, bahan pembantu, dan tenaga kerja. Optimisasi yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu : 1. Maksimisasi, yaitu menggunakan atau mengalokasikan input yang ditentukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Maksimisasi keuntungan ini dapat dilihat baik dari segi laba sistem kerja yang efektif rancangan penugasan, maksimisasi pangsa pasar dan lokasi perusahaan. 2. Minimisasi yaitu untuk menghasilkan tingkat output tertentu dengan menggunakan input atau biaya yang paling minimal. Minimisasi dapat berupa minimisasi penggunaan sumberdaya, biaya distribusi biaya persediaan biaya pengendalian mutu, jumlah tenaga kerja, waktu proses pelayanan dan fasilitas perusahaan.

2.2.1 Konsep Dasar Linear Programming.

Pemrograman linier adalah suatu metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya, Mulyono, 1991. Persoalan dalam linear programming adalah berusaha untuk mencari pemecahan optimal di dalam batasan sumber daya perusahaan. Agar pemrograman linier dapat diterapkan maka asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan adalah : a Linearity, kata linear secara tidak langsung dapat diartikan sebagai hubungan proporsional yang berarti bahwa tingkat perubahan atau tingkat hubungan antar veriabel adalah konstan oleh karena itu perubahan nilai peubah mengakibatkan perubahan relatif nilai fungsi dalam jumlah yang sama. b Additivity. Hal ini dapat diartikan sebagai tak ada penyesuaian pada perhitungan peubah keriteria karena terjadinya interaksi. Additivitas mengharuskan bahwa fungsi tujuan adalah jumlah langsung dari kontribusi individual dari setiap peubah dari sumber daya yang bersesuaian. c Divisibility. Suatu asumsi yang menyatakan bahwa nilai solusi yang diperoleh tidak harus merupakan bilangan bulat. Solusi dari perhitungan dapat terjadi pada pada nilai pecahan manapun. Dalam hal ini peubah keputusan merupakan peubah kontinu, sebagai kebalikan dari peubah diskrit atau bilangan bulat. d Deterministic. Dalam linear programming semua parameter model diketahui konstan, maka secara tak langsung mengasumsikan bahwa suatu masalah keputusan dalam satu kerangka statis, dimana semua parameter diketahui dengan kepastian. Pemrograman linier memiliki beberapa keuntungan dan kelebihan, yaitu sebagai alat kuantitatif untuk melakukan program linear mudah untuk diterapkan, terutama jika menggunakan alat bantu komputer dan dapat menggunakan banyak peubah, sehingga berbagai kemungkinan untuk memperoleh pemanfaatan sumberdaya optimum yang dapat dicapai. Fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan penelitian atau berdasarkan data yang tersedia. Kekurangan dari program linear adalah jika komputer tidak tersedia maka pengolahan dengan menggunakan banyak peubah akan menyulitkan dalam penarikan analisisnya. Taylor III 2001, menjelaskan teknik di dalam linear programming menggambarkan bahwa fungsi linear dalam model matematik adalah linier dan teknik pemecahan masalah terdiri dari langkah-langkah matematik yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, tiga tahapan dalam penggunaan dalam penggunaan pemrograman linier yaitu : a Masalah harus dapat diidentifikasikan sebaai sesuatu yang dapat diselesaikan dengan pemrograman linier. b Masalah yang tidak terstruktur harus dapat dirumuskan dalam model matematik, sehingga menjadi terstruktur. c Model harus diselesaikan dengan teknik matematik yang telah dibuat. Model adalah sebuah tiruan terhadap realita. langkah untuk membuat peralihan dari realita ke model kuantitatif dinamakan perumusan model yang merupakan salah satu teknik dasar didalam penentuan teknik optimisasi produksi. Siswanto 2007, model pemrograman linier mempunyai tiga unsur utama yaitu: a Peubah keputusan. Adalah peubah persoaalan yang akan mempengaruhi nilai tujuan yang hendak dicapai. Di dalam proses pemodelan, penemuan peubah keputusan tersebut harus dilakukan terlebih dahulu sebelum merumuskan fungsi tujuan dan kendala- kendalanya. b Fungsi Tujuan. Dalam model pemrograman linier, tujuan yang hendak dicapai harus diwujudkan ke dalam sebuah fungsi matematik linier dan selanjutnya dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap kendala-kendala yang ada. c Fungsi Kendala. Kendala dapat diidentifikasikan sebagai suatu pembatas terhadap kumpulan keputusan yang mungkin dibuat dan harus dituangkan ke dalam fungsi matematik linier. 2.3. Persediaan 2.3.1 Pengertian Persediaan