Jenis-Jenis Peramalan TINJAUAN PUSTAKA

3. Tingkat akurasi yang diperlukan. 4. Mutu data tersedia untuk dianalisis. 5. Sifat hubungan yang tercakup dalam masalah peramalan. 6. Biaya dan keuntungan dalam peramalan untuk menentukan keputusan.

2.5. Jenis-Jenis Peramalan

Menurut Assauri 2004 pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sisi penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Peramalan subyektif, yaitu peramalan yang berdasarkan pada perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau judgement dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik atau buruknya hasil ramalan tersebut. 2. Peramalan obyektif, yaitu peramalan yang berdasarkan pada data relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam menganalisa data tersebut. Menurut Heizer dan Render 2006, peramalan berdasarkan horizon waktu dapat dibedakan atas beberapa kategori, yaitu: 1. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya tidak lebih dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merancanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi. 2. Peramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang mencakup hitungan hingga batas 3 tiga tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan anggaran produksi, anggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana produksi dan operasi. 3. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang mencakup perencanaan dalam jangka waktu diatas 3 tiga tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan. Baik tidaknya metode yang digunakan dalam peramalan tergambarkan pada penyimpangan oleh hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut: a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain. b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasi dalam bentuk data. c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa mendatang.

2.6. Tahapan Peramalan