Model Probabilistik Peramalan Penjualan Optimisasi Pembelian Bahan Baku

2.8. Kebijakan Pengawasan Persediaan Bahan Baku

Unsur-unsur kebijakan dalam pengawasan persediaan bahan baku terdiri dari model probabilistik, peramalan penjualan, safety stock, lead time, dan reorder point.

2.8.1 Model Probabilistik

Model probabilistik model persediaan stokastik merupakan metode yang valid dalam penentuan EOQ Economic Order Quantity atau simulasi. Model probabilistik akan menghasilkan kemungkinan- kemungkinan walaupun variabel yang membentuknya diketahui dengan pasti. Model simulasi probabilistik stokastik merupakan komponen yang bersifat random acak dan akibat random tersebut maka hasil dari model simulasi stokastik hanya merupakan estimasi dari karakteristik sesungguhnya. Model simulasi stokastik mengandung unsur acak atau distribusi peluang sehingga tidak hanya membuat penaksiran keluaran yang definitif tapi juga disertai dengan deviasi variance.

2.8.2 Peramalan Penjualan

Pengertian peramalan penjualan menurut Indrajit dan Pranoto 2003 merupakan kegiatan yang berhubungan dengan meramalkan atau memproyeksikan hal-hal yang terjadi di masa lampau ke masa depan. Peramalan penjualan adalah istilah yang sangat populer di dunia dan menyangkut peramalan permintaan yang akan datang berdasarkan permintaan yang lalu atau berdasarkan perhitungan tertentu. Pada metode ini ada tiga tahapan iteratif dalam melakukan pemodelan deret waktu Montgomery et al.,1990, yakni: 1. Spesifikasi model berdasarkan data historis. 2. Pendugaan parameter 3. Diagnostik model untuk memeriksa kelayakan model. Menurut Baroto 2002 , karakteristik peramalan permintaan adalah sebagai berikut : 1. Faktor penyebab yang berlaku di masa lalu diasumsikan akan berlaku juga di masa yang akan datang. 2. Peramalan tidak pernah sempurna, permintaan aktual selalu berbeda dengan permintaan yang diramalkan. 3. Tingkat ketepatan ramalan akan berkurang dalam rentang waktu yang semakin panjang. Implikasinya peramalan untuk rentang yang pendek akan lebih akurat dibanding peramalan untuk rentang yang waktu yang panjang.

2.8.3 Optimisasi Pembelian Bahan Baku

Jumlah pemesanan ekonomis merupakan besarnya pesanan agar menghasilkan biaya-biaya persediaan yang minimal, Assauri 2004. Untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis harus diupayakan agar biaya-biaya pemesanan dan penyimpanan diperkecil. Usaha untuk memperkecil biaya pemesanan dan penyimpanan ini menyebabkan sistem persediaan dihadapkan pada dua sifat biaya yang bertentangan. Sifat pertama menekankan agar jumlah pemesanan sangat kecil sehingga biaya pemesanan menjadi sangat besar selama satu tahun. Berdasarkan kedua sifat tersebut, maka dapat dilihat bahwa jumlah pemesanan ekonomis terletak antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Optimisasi pembelian bahan baku dan waktu pembelian kembali dapat diperoleh dengan meggunakan metode simulasi. Serangkaian simulasi mencoba beragam jumlah pemesanan untuk mendapatkan total biaya persediaan yang minimal.

2.8.4 Safety Stock