Manajemen Persediaan Bahan Baku

Gambar 5. Grafik penjualan produk tahun 2008 hingga 2010, diolah. Grafik penjualan produk tahun 2008 hingga 2010 pada Gambar 5 menunjukkan bahwa produk Z 8, baik kemasan 0,8 liter dan 1 liter merupakan produk dengan penjualan paling tinggi yakni mencapai 111.734 unit pada bulan 13, Januari 2009, disusul dengan penjualan bulan ke 35, November 2010 sebesar 110.157 unit. Perkiraan jumlah penjualan produk paling tinggi pada Gambar 6 terjadi pada bulan juli, hal yang berbeda terlihat pada Gambar 7. Jumlah penjualan produk pada tahun pertama paling tinggi terjadi pada tahun 2008 adalah pada bulan Desember, sedangkan pada tahun 2009 penjualan tertinggi pada bulan Januari, dan pada tahun 2010 penjualan tertinggi ada pada bulan September.

4.8. Manajemen Persediaan Bahan Baku

Manajemen persediaan bahan baku pada PT. FKT menggunakan sistem continuous review pada keseluruhan bahan yang digunakan untuk memproduksi produk Z 1 hingga Z 8 berikut botol kemasannya. Hal ini untuk menjaga agar sediaan bahan baku produksi selalu tersedia setiap saat. Bahan A, B, C, D, E, dan botol dibeli menggunakan sistem kontrak, dan bahan tersebut harus dipesan seminggu sebelum dapat diterima, sedangkan botol dipesan sebulan sebelumnya. Sedangkan bahan F, G, H, I, J, K harus dipesan sebulan sebelum tersedia di gudang dapat digunakan. Bahan A, B, C dikirim oleh supplier dengan truk container atau tanki dengan volume 24.000 Liter. Sedangkan bahan D dan E dikirim oleh supplier dengan truk container dengan volume 16.000 liter. Bahan H diimpor dari Singapura dalam container dengan volume 16.965 liter. Bahan F, G, I, J, K diimpor dari supplier di Singapura dalam kemasan drum 200 liter. Bahan F, G, I, J, K dikirim dalam volume masing-masing 193, 200, 193, 170, dan 196 liter setiap kali pengiriman. Manajemen persediaan bahan baku pada model probalilistik pada sistem continuous review berfokus pada reorder point yang dihitung dengan menggunakan rumus: R = ̅L + Z . σ d . √ Dimana : đ = rata rata penggunaan per satuan waktu. Z = service level. L = lead time. Z . σ d . √ = safety stock. Safety stock dihitung dengan menggunakan rumus: Z . σ d . √ Dimana : Z = Service Level. = Rata-Rata Kebutuhan L = Lead Time. Simbol Z pada Safety stock adalah besar service level yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu 95 persen, service level sebesar 95 persen berarti perusahaan mensyaratkan bahwa tingkat persediaan pengaman mengizinkan kemungkinan terjadi kekurangan stock bahan tidak lebih dari 5 persen, besar nilai Z apabila menggunakan service level sebesar 95 persen adalah 1,65. Contoh perhitungan Safety stock bahan A: SS √ Simbol σ d menerangkan standar deviasi penggunaan bahan per satuan waktu, satuan waktu yang digunakan adalah hari, safety stock untuk setiap bahan cair dan botol dapat dilihat di bawah pada Tabel 5. Reorder point dapat dihitung setelah mengetahui jumlah safety stock dari masing masing bahan. Reorder point untuk masing-masing bahan disajikan pada Tabel 6. Tabel 5. Safety Stock untuk setiap bahan. Jenis bahan Safety stock liter. A 2.244.813 B 377.306 C 146.261 D 769 E 4.700 F 17.433 G 1.638 H 10.633 I 1.550 J 17.271 K 406 L 30 Botol 1 Liter buah 972.194 Botol 0,8 Liter buah 5.780.579 Safety stock pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah persediaan botol kemasan 0,8 liter adalah bahan yang paling banyak disimpan karena setiap produk pasti memerlukan botol kemasan, sedangkan produk kemasan 0,8 liter diproduksi lebih banyak daripada produk kemasan 1 liter. Tabel 6. Reorder point untuk setiap jenis bahan. Jenis bahan Reorder Point liter. A 2.532.217 B 425.613 C 164.986 D 1.700 E 10.396 F 27.999 G 2.630 H 17.077 I 2.489 J 27.739 K 653 L 48 Botol 1 Liter buah 1.561.402 Botol 0,8 Liter buah 9.283.960 Jumlah pemesanan bahan didapatkan dengan membagi total kebutuhan bahan pada tahun 2011 dengan jumlah bahan pada setiap pembelian pembelian. Tabel 7. Jumlah pemesanan bahan pada tahun 2011. Jenis bahan Jumlah pemesanan bahan kali. A 13 B 13 C 13 D 7 E 7 F 5 G 5 H 5 I 5 J 5 K 5 L 5 Botol 1 Liter buah 5 Botol 0,8 Liter buah 5

4.9. Total Inventory Cost