Proses Pengolahan Oli Bahan Baku Peramalan Permintaan Oli

Angka SAE 10W-30 berarti 10W Winter menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 10 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30. Kualitas oli disimbolkan oleh API American Petroleum Institute, Semakin mengarah ke huruf Z semakin baik kualitas oli. Sebagai contoh oli dengan spesifikasi API-SH lebih baik daripada oli dengan spesifikasi API-SG begitu pula oli dengan spesifikasi API-SL lebih baik daripada oli dengan spesifikasi API-SL. Merk-merk tersebut pada pembahasan selanjutnya akan diganti dengan simbol Z 1 hingga Z 8 , untuk menyederhanakan dalam proses formulasi matematika dan penyajian dalam tabel.

4.3. Proses Pengolahan Oli

Oli pelumas mesin berkualitas yang dihasilkan oleh PT. FKT dengan melakukan pengolahan dari oli dasar base oil menjadi produk jadi. Produk jadi ini diproses melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Pengecekan base oil. Setelah base oil tiba, diambil sampel dari base oil tersebut untuk diteliti apakah memenuhi syarat mutu atau tidak, indikator kualitas base oil yang telah memenuhi syarat mutu diantaranya adalah visikositas dan standart API American Petroleum Institute yang digunakan. 2. Proses blending. Pada proses ini oli dicampur dengan aditif sesuai dengan formulasi agar didapatkan karakteristik yang diinginkan menggunakan motor pengaduk. 3. Proses flushing. Pada proses ini oli yang telah dicampur kemudian dipindah ke tangki homogenisasi, untuk membilas flushing tangki yang tadi digunakan dalam proses blending digunakan base oil agar tidak ada aditif yang terbuang percuma. 4. Homogenisasi. Pada tahap ini oli yang tadi telah dicampur kembali diaduk agar campuran merata dengan sempurna hingga pada tingkat molekul. 5. Pengepakan. Setelah oli tercampur dengan merata maka oli siap dikemas pada botol kemasan, diagram proses pengolahan oli dapat dilihat pada lembar Lampiran 5

4.4. Bahan Baku

Bahan yang digunakan oleh PT. FKT untuk memproduksi 8 jenis oli mesin untuk kendaraan bermotor roda dua terdiri dari 14 jenis bahan yang dapat dikelompokkan menjadi base oil, aditif dan kemasan. Bahan didapatkan sebagian dari dalam negeri dan sebagian lain diimpor dari Singapura. Sistem pemesanan bahan dan jarak menyebabkan lead time untuk bahan lokal yaitu satu minggu dan bahan baku impor adalah satu bulan.

4.5. Peramalan Permintaan Oli

Rencana produksi yang digunakan oleh PT. FKT didapatkan dengan menganalisa potensi pasar yang berkembang untuk mendapatkan rencana produksi yang kemudian disesuaikan dengan rencana peningkatan market share. Jumlah produk yang akan diproduksi oleh PT.FKT pada tabel Rencana Produksi PT.FKT 2011 Tabel 1 dibanding dengan ramalan permintaan pada penelitian ini yang dapat di lihat pada tabel Ramalan Permintaan Produk 2011 Tabel 2 terdapat perbedaan diantara keduanya. Berikut ini Tabel 2 adalah rencana produksi yang disusun oleh PT.FKT berdasarkan pada perkiraan kenaikan potensi pasar dan rencana PT.FKT untuk meningkatkan market share pada tahun 2011. Peramalan permintaan yang dilakukan pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data historis, yaitu data time series total produksi produk dari tahun 2008 sampai dengan 2010 yang disajikan pada Lampiran 6 tanpa dilakukan pengujian pola musiman, dan metode yang digunakan adalah weighted moving average, Naïve method, moving average, exponential smoothing, linear regresion least squares. Pada kasus rencana produksi PT. FKT metode weighted moving average memiliki tingkat kesalahan paling kecil, hasil perhitungan tingkat kesalahan terhadap seluruh metoda untuk mencari yang paling sesuai digunakan untuk peramalan dapat dilihat pada Lampiran 7. Seluruh produk baik naik maupun turun. Produk Z 8 pada Tabel 3 merupakan produk dengan jumlah produksi tertinggi dan produk Z 6 merupakan produk dengan tingkat produksi terendah. Tabel 1. Rencana produksi PT.FKT 2011. No. Jenis produk Jumlah produksi botol 1 Produk Z 11 3.600 2 Produk Z 12 91.200 3 Produk Z 20 403.200 4 Produk Z 30 1.152.000 5 Produk Z 40 2.028.000 6 Produk Z 50 28.800 7 Produk Z 60 14.400 8 Produk Z 71 1.086.000 9 Produk Z 72 5.160.000 10 Produk Z 81 7.644.000 11 Produk Z 82 31.524.000 Total 49.135.200 Sumber : PT. Federal Karyatama 2010. Perbedaan jumlah pada masing-masing produk antara rencana produksi yang dilakukan oleh PT. FKT dan rencana produksi yang disusun pada penelitian ini, bisa disebabkan karena PT. FKT melakukan perencanaan dengan metode yang berbeda, sedangkan peramalan pada penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan pada efisiensi biaya produksi. Perhitungan peramalan penjualan dilakukan dengan memasukkan total penjualan tiap produk pada tahun 2008, 2009, dan 2010 untuk mendapatkan peramalan penjualan pada tahun 2011. Pembobotan dilakukan dengan cara memberi bobot paling kecil yaitu 1 pada data tahun 2008, memberi bobot 2 pada tahun 2009 dan data penjualan tahun 2010 diberi bobot paling besar yaitu 3, karena tahun yang paling akhir merupakan kondisi yang paling mendekati kondisi yang sebenarnya. Tabel 2. Ramalan permintaan produk 2011. No. Jenis produk jumlah produksi botol. 1 Produk Z 11 480 2 Produk Z 12 337.696 3 Produk Z 20 726.352 4 Produk Z 30 237.758 5 Produk Z 40 1.813.885 6 Produk Z 50 28.800 7 Produk Z 60 14.400 8 Produk Z 71 993.837 9 Produk Z 72 5.630.320 10 Produk Z 81 5.912.940 11 Produk Z 82 33.438.607 Total 49.135.075 4.6. Perumusan Model Pemrograman Linier 4.6.1 Perumusan Fungsi Tujuan