Tujuan Pengertian Erosi Pendugaan Tingkat Bahaya Erosi Untuk Optimalisasi Penggunaan Lahan Studi Kasus Di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Das Citarum Hulu

penyebab erosinya adalah hujan dan aliran permukaan. Wischmeier 1976 menyatakan bahwa metode USLE dirancang untuk memprediksi rata-rata jumlah erosi jangka panjang dan kehilangan tanah yang disebabkan oleh erosi dan diendapkan pada segmen lereng bagian tengah dan hilir DAS. Kelemahan model ini adalah tidak dipertimbangkannya keragaman spasial dalam suatu DAS, dimana nilai input parameter yang diperlukan merupakan nilai rata-rata yang dianggap homogen dalam suatu satuan lahan.

1.2 Tujuan

1. Menduga tingkat bahaya erosi di Desa Lamajang, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung DAS Citarum Hulu 2. Menetapkan alokasi penggunaan lahan yang optimal. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Erosi

Erosi berasal dari bahasa latin erodere yang berarti menggerogoti atau untuk menggali. Istilah erosi ini pertama kali digunakan dalam istilah geologi untuk menggambarkan pembentukan alur yang disebabkan oleh air dan terbawanya material padat yang disebabkan oleh aliran sungai. Beberapa istilah lain dalam geomorfologi yang disebabkan oleh air seperti korosi Corrodere Latin- untuk menggerogoti hingga terpisah, abrasi Abradere Latin – pengikisan dan lain – lain. Masalah erosi pada daerah aliran sungai dan permodelan erosi pada permukaan bumi dipahami dengan baik pada akhir abad ke 19 Zachar, 1982. Erosi merupakan peristiwa pindah atau terangkutnya tanah atau bagian– bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh media alami. Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian–bagian tanah yang terkikis dan terangkut kemudian diendapkan di tempat lain. Pengikisan dan pengangkutan tanah tersebut terjadi oleh media alami, yaitu : air atau angin. Erosi oleh angin disebabkan oleh kekuatan angin, sedangkan erosi oleh air ditimbulkan oleh kekuatan air. Daerah beriklim basah erosi yang terjadi lebih didominasi oleh air, sedangkan oleh angin tidak terlalu berarti. Indonesia memiliki iklim tropis yang pada umumnya beriklim basah sehingga banyak sekali erosi yang terjadi oleh air Arsyad 2006. Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen karena tekanan yang ditimbulkan oleh gerakan air atau angin pada permukaan tanah atau dasar perairan. Tekanan yang bekerja pada permukaan tanah atau dasar perairan tersebut sebanding dengan kecepatan aliran Poerbandono, Basyar, Harto, dan Rallyanti, 2006. Faktor yang mempengaruhi besarnya erosi, antara lain : iklim, topografi kemiringan dan panjang lereng, vegetasi, tanah dan tindakan manusia terhadap lahan Arsyad, 1989, sehingga apabila terjadi suatu perubahan pada faktor tersebut di atas dapat mengakibatkan peningkatan atau penurunan erosi tanah. Kegiatan tersebut melputi kegiatan penanaman rumput penguat teras, penanaman pohon penutup lahan, pembuatan teras pada lahan miring, dan sebagainya.

2.2 Jenis Erosi