Geologi Tanah Penggunaan Lahan dan Teknik Konservasi

Gambar 5. Peta Geologi di Daerah Penelitian dan Sekitarnya 23

4.1.5 Penggunaan Lahan dan Teknik Konservasi

Penggunaan lahan di Desa Lamajang, Pangalengan sebagian besar adalah sawah, tegalan, kebun campuran, dan hutan, untuk luasan masing – masing tertera pada Tabel 8. Tabel 8. Penggunaan Lahan dan Luasan Penggunaannya Masing – masing Berdasarkan tabel di atas, penggunaan lahan terbanyak di Desa Lamajang adalah sawah dan paling sedikit adalah kebun sayuran. Penanaman sawah terjadi dua kali dalam 1 tahun namun pada daerah yang memiliki lereng 30 hanya 1 kali panen. Peta Penggunaan Lahan tertera pada Gambar 6. Teknik konservasi di daerah penelitian menggunakan teknik konservasi teras bangku pada daerah sawah, tegalan, dan kebun campuran sedangkan pada daerah hutan tidak dikonservasikan. Teras bangku yang diterapkan adalah teras bangku tradisional dimana teras tersebut tidak mempertimbangkan tingkat kerataan dasar dan talud teras, seperti dapat dilihat pada Peta Teknik Konservasi Gambar 7. Pola penanaman pada daerah penelitian adalah sistem bergilir antara sawah, tegalan, dan kebun campuran. Tipe Penggunaan Lahan Luas ha Hutan Primer 315 21.4 Tegalan 198 13.4 Sawah Pengairan Sederhana 797 54 Kebun Campuran 164 11.2 Total Luas 1474 100 25 Gambar 6. Peta Penggunaan Lahan di Daerah Penelitian Gambar 7. Peta Teknik Konervasi di Daerah Penelitian 26

4.2 Satuan Peta Lahan

Pada daerah penelitian terdapat 7 SPL Satuan Peta Lahan. Satuan Peta Lahan diperoleh dari kombinasi kondisi curah hujan, tanah, dan bentuk wilayah. Namun, karena hanya terdapat satu data curah hujan untuk seluruh areal studi maka kondisi curah hujan tidak menentukan Satuan Peta Lahan yang terbentuk. Peta Satuan Lahan tertera pada Gambar 8 dan legenda selengkapnya tertera pada Tabel 9. 4.3 Kondisi Erosi 4.3.1 Erosi Aktual Erosi aktual adalah erosi yang terjadi sesuai dengan keadaan alam yang sebenarnya. Erosi tertinggi di daerah penelitian terjadi pada SPL 4 dengan luas areal 13 dan erosi terendah terjadi pada SPL 1 dengan luas areal 2.1 . Pada erosi rendah penggunaan lahannya didominasi oleh sawah dan hutan primer. Pada erosi sangat tinggi penggunaan lahan yang mendominasi adalah tegalan dengan teknik konservasi teras bangku tradisional, sedangkan pada erosi sedang dan tinggi penggunaan lahannya didominasi oleh kebun campuran dengan teknik konservasi teras bangku tradisional. Data selengkapnya tertera pada Tabel 10 dan 11. Peta Erosi Aktual tertera pada Gambar 9. Pada erosi sedang hingga sangat tinggi perlu dilakukan optimalisasi penggunaan lahan, hingga erosi tersebut sama dengan atau lebih kecil dari erosi yang ditoleransikan. Sebelum melakukan optimalisasi penggunaan lahan perlu dilakukan penentuan alternatif yang tepat untuk setiap satuan lahannya. Gambar 8. Peta Satuan Lahan di Daerah Penelitian Legenda Selengkapnya tertera pada Tabel 9 28