2.4 Optimalisasi Penggunaan Lahan
Optimalisasi penggunaan lahan artinya yang berdaya guna efisien dan berhasil guna efektif, baik untuk produktivitas maupun untuk kelestarian
lingkungan. Oleh karena itu, perlu dianalisis seluruh manfaat dan biaya serta seberapa besar akibat yang ditimbulkannya analisis manfaat biaya, mencari jenis
kombinasi tanaman atau konservasi lahan yang dapat memberikan tingkat pendapatan yang maksimal dengan risiko lingkungan yang minimal Rajati,
Kusmana, Darusman, Saefuddin, 2006. Hasil evaluasi lahan yang memberikan alternatif penggunaan lahan dan
batas – batas kemungkinan penggunaannya serta tindakan – tindakan pengelolaan yang diperlukan agar lahan dapat digunakan secara lestari Arsyad, 2006.
Optimalisasi penggunaan lahan adalah alokasi penggunaan lahan yang tepat, agar terciptanya pertanian yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan
kelestarian lahan serta aspek ekonomi, sosial, dan budaya Pimentel, 1993. Optimalisasi penggunaan lahan harus mengikuti kaidah konservasi tanah dan air
yang memiliki arti luas : penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan syarat –syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan
tanah. Dalam arti sempit adalah upaya untuk mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi. Penerapan dan pengembangan
konservasi tanah dan air juga ditentukan oleh berbagai aspek, yaitu : sosial, ekonomi, budaya Arsyad, 2006.
Optimalisasi lahan merupakan hasil dari evaluasi lahan berupa proses penilaian lahan untuk tujuan penggunaan lahan tertentu, meliputi pelaksanaan
survei, interpretasi hasil survei bentuk lahan, vegetasi, iklim, dan aspek lainnya, agar dapat mengidentifikasi serta membuat pebandingan dengan berbagai
penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan FAO, 1976.
2.5 Tinjuan Aspek Ekonomi Analisis Manfaat Biaya
Menurut Kusmana 1988, analisis kelayakan ekonomi melalui analisis finansial seperti : 1 Net Present Value NPV, yaitu nilai penghasilan dikurangi
biaya input, 2 Gross Margin GM atau pendapatan kotor, 3 Internal Rate of Return IRR, yaitu tingkat diskonto yang menghasilkan nilai NPV sama dengan
nol, atau 4 Benefit Cost Ratio BC rasio, yaitu perbandingan antara penghasilan dengan biaya. Batas kelayakan suatu tipe penggunaan lahan adalah
bila BC rasio ≥ 1, NPV positif, IRR melebihi besarnya suku bunga kredit, dan
GM positif. Analisis kelayakan ini dapat digunakan sebagian atau seluruhnya untuk memperkuat analisis ekonomi yang dibuat.
Prinsip dari aspek ekonomi secara sederhana adalah biaya input, nilai penghasilan dan perhitungan keuntungan bersih dalam bentuk uang. Pertanyaan
pokok yang harus terjawab dalam analisis ekonomi lahan ini adalah apakah unit produksi atau pertanian yang dipakai akan menghasilkan keuntungan dari tahun
ketahun dan apakah modal yang ditanamkan pada lahan yang digarap tersebut dapat berkembang dan memuaskan Dent and Young, 1981.
2.6 Daerah Aliran Sungai DAS