24 b.
Berdasarkan rata-rata contoh ke rata-rata populasi. Nilai rata-rata contoh dapat digandakan oleh jumlah rumah tangga dalam populasi N.
c. Pilihan dari pengumpulan periode waktu yang menghasilkan manfaat. Hal ini
bergantung pada pola CVM yang akan digunakan. Pada setiap kasus dari aliran manfaat dan biaya dari waktu ke waktu cukup panjang, masyarakat
dikonfontasikan dengan keperluan penggunaan preferansi saat ini untuk mengukur tingkat preferensi di masa depan, sebagaimana adanya implikasi
discounting.
2.5 Pendekatan Biaya Pengobatan dan Pendekatan Produktivitas
Dampak perubahan kualitas lingkungan dapat berakibat negatif pada kesehatan, yaitu menyebabkan sekelompok masyarakat menjadi sakit.
Tahap pelaksanaannya: 1.
Mengetahui adanya gangguan kesehatan yang berimplikasi pada biaya pengobatan dan atau kerugian akibat penurunan produktivitas kerja.
2. Mengetahui biaya pengobatan yang dibutuhkan sampai sembuh.
3. Mengetahui kerugian akibat penurunan produktivitas kerja, misal dengan
pendekatan tingkat upah atau harga produk yang dihasilkan. 4.
Menghitung total biaya pengobatan dan penurunan produktivitas kerja. Pendekatan produktivitas dalam penelitian ini digunakan untuk
menghitung nilai kerugian akibat keterlambatan yang dialami armada angkutan umum saat melalui Jalan Raya Kasomalang. Perubahan dalam kualitas lingkungan
merubah produktivitas. Tahapan pelaksanaannya yaitu:
1. Memastikan bahwa perubahan produktivitas berkaitan dengan perubahan
lingkungan yang terjadi.
25 2.
Menentukan perubahan kuantitas SDA yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu.
3. Mengalikan perubahan kuantitas dengan harga pasar.
Panduan Valuasi Ekonomi SDAL Kementrian Lingkungan Hidup, 2007 2.6
Kebijakan Transportasi
Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan yang direncanakan secara tepat merupakan pengatur lalu lintas
yang baik. Jadi ada kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan transportasi. Perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi
perkembangan dan mencegah timbulnya berbagai persoalan agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang layak. Sedangkan perencanaan transportasi
mempunyai sasaran mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan nyaman serta
mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan-jalan dalam kota. Pendekatan secara makro komprehensifholistik mengenai sistem kegiatan transportasi,
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Sistem Tata Ruang
Sumber : Haryono Sukarto, 2006
Gambar 2.1 Sistem Kegiatan Transportasi Sistem
Penduduk
Sistem Kegiatan
Sistem Prasarana
Sarana Sistem
Pergerakan
26 Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan.
Jaringan jalan yang direncanakan secara tepat merupakan pengatur lalu lintas yang baik. Jadi ada kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan
transportasi. Menurut Hobbs 1995, peraturan perundang-undangan lalu lintas jalan
dapat meliputi: 1.
Peraturan Kendaraan: pendaftaran kendaraan, kemantapan mesin dan pengujiannya, struktur kendaraan, emisi dan lain-lain.
2. Peraturan Pemakai Jalan: Pemberian Surat Izin Mengemudi, prosedur
penyelesaian dan pelaporan kecelakaan, peraturan untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki.
3. Peraturan Lalu Lintas dan Sistem Pengaturan: Jenis dan pemakaian
perlengkapan atau alat, pembatasan dan pengawasan parkir, penaikan dan penurunan muatan, larangan beserta batasannya.
4. Perlindungan Masyarakat: Pengendalian perencanaan, standar kebisingan
lingkungan, polusi udara dan pandangan, pengadaan angkutan umum, lampu- lampu, penyediaan dan pelayanan informasi, hak-hak dan kompensasi
penduduk. 5.
Ketetapan Finansial: pengendalian pendapatan dan belanja, pajak-pajak kendaraan, pajak bahan bakar, dan retribusi pemakaian, seperti parkir, pajak
jalan, dan pajak-pajak lokal. 6.
Pengelolaan dan Pengoperasian Sistem Jalan: Klasifikasi jalan, utilitas umum, pengendalian perawatan, organisasi keselamatan, program publisitas dan
partisipasi masyarakat.
27 7.
Pengendalian Pembangunan Baru: pencarian lahan, perencanaan pelaksanaan, rute-rute baru dan penigkatan jalan, publikasi rencana dan alternatifnya,
pastisipasi masyarakat dan pembuatan keputusan.
2.7 Penelitian Terdahulu yang Terkait