34
4.4.2 Nilai Kerugian 1.
Analisis Produktivitas
Analisis produktivitas dapat digunakan untuk menilai kerugian dari adanya keterlambatan angkutan umum yang melintasi Jalan Raya Kasomalang.
Keterlambatan tersebut berimplikasi pada penurunan pendapatan. Pendapatan per hari dikonversi ke dalam rupiah per jam, lalu dicari nilai rupiah dari rata-rata
keterlambatan. Nilai keterlambatan dikalikan dengan berapa kali angkutan melalui ruas jalan tersebut. Satu rit berarti dua kali melalui ruas jalan.
= ……….. x jumlah rit x 2
Total nilai kerugian akibat keterlambatan = jumlah armada elf x nilai kerugian 2.
Biaya Kesehatan
Nilai kerugian akibat penurunan kualitas udara, diperoleh dengan menghitung biaya kesehatan. Nilai kerugian dapat dihitung dengan mengalikan
jumlah masyarakat Kecamatan Kasomalang yang diduga dapat terkena efek langsung dari lalu lintas masyarakat yang bermukim dalam jarak 15 meter dari
ruas jalan dengan rataan biaya berobat yang ditanggung masyarakat untuk sekali pengobatan ISPA tanpa Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas.
Total nilai kerugian akibat peningkatan debu jalan = n penderita x rata-rata biaya
3. Willingness to Pay
Pihak responden tidak memiliki hak kepemilikan property right atas barang publik. Barang publik yang dibahas pada bagian ini yaitu lingkungan yang
tenang dan udara bersih. Nilai kerugian akibat kebisingan didapat dengan
35 mengetahui nilai Willingness to Pay WTP masyarakat, bukan Willingness to
Accept WTA. Untuk kasus barang publik, sulit untuk menentukan siapa yang wajib mengeluarkan kompensasi dan siapa yang berhak mendapatkan kompensasi
atas suatu eksternalitas berupa kebisingan dari aktivitas lalu lintas. Nilai kerugian akibat kebisingan didapat dengan mengetahui nilai WTP masyarakat sekitar Jalan
Raya Kasomalang untuk sejumlah upaya yang disampaikan dalam skenario. Penawaran akan lingkungan yang tenang dan sehat dari pemerintah menjadi
insentif bagi masyarakat untuk mengeluarkan sejumlah biaya dalam penyediaanya.
Nilai WTP dari masyarakat Kecamatan Kasomalang di sepanjang jalan raya dianalisis dengan menggunakan pendekatan CVM. Adapun tahap-tahap
pelaksanaanya adalah sebagai berikut : a.
Membuat Pasar Hipotetik Untuk dapat menggunakan WTP dalam mengukur penurunan kualitas
lingkungan, maka perlu dibentuk pasar hipotesis penurunan kualitas lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat. Dalam upaya pelestarian lingkungan dan
perbaikan infrastruktur diperlukan anggaran, untuk pembangunan dan pemeliharaanya. Selanjutnya, pasar hipotetik akan dituangkan dalam bentuk
skenario berikut: SKENARIO
Dampak negatif dari peningkatan volume lalu lintas di Jalan Raya Kasomalang saat ini dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat yang
bertempat tinggal dan beraktivitas di sepanjang jalan raya. Beberapa dampak negatif tersebut di antaranya yaitu peningkatan kebisingan dan debu di udara.
36 Upaya untuk meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat yang bermukim
di pinggir jalan raya dapat dilakukan dengan penanaman dan perawatan pagar tanaman rapat untuk mengurangi kadar polutan di udara juga mengurangi
intensitas kebisingan. Namun kegiatan tersebut membutuhkan partisipasi aktif masyarakat dengan penarikan sejumlah dana.
Berdasarkan informasi tersebut responden mengetahui gambaran situasi hipotetik mengenai upaya meminimalisir dampak negatif terpenting yang mereka
rasakan. b.
Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP Survei dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan
bantuan kuisioner. Secara individu, responden masyarakat Kecamatan Kasomalang sepanjang jalan ditanya besarnya nilai rupiah maksimum yang dapat
mereka keluarkan untuk upaya yang telah dijelaskan dalam skenario. Wawancara ini bersifat open-ended question dengan menanyakan langsung kepada responden
tanpa ada penawaran sebelumnya c.
Memperkirakan Nilai Rata-rata WTP WTPi dapat diduga dengan menggunakan nilai rata-rata dari penjumlahan
keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden. Dugaan Rataan WTP dihitung dengan rumus :
dimana : EWTP = Dugaan rataan WTP
W
i
= Nilai WTP ke-i n
= Jumlah responden i
= Responden ke-i yang bersedia membayar i = 1, 2,..., n
37 d.
Menjumlahkan Data Setelah menduga nilai rata-rata WTP maka selanjutnya diduga nilai total
WTP dari masyarakat dengan menggunakan rumus : dimana :
TWTP = Total WTP WTP
i
= WTP individu sampel ke-i n
i
= Jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP N
= Jumlah sampel P
= Jumlah Populasi i
= Responden ke-i yang bersedia membayar i = 1, 2, ..., n
4.4.3. Kebijakan dalam Pengelolaan Jalan Raya