27 7.
Pengendalian Pembangunan Baru: pencarian lahan, perencanaan pelaksanaan, rute-rute baru dan penigkatan jalan, publikasi rencana dan alternatifnya,
pastisipasi masyarakat dan pembuatan keputusan.
2.7 Penelitian Terdahulu yang Terkait
Anwar 2009 dalam penelitiannya yang berjudul ‘Nilai Ekonomi Akibat Kerusakan Jalan Berdasarkan Pendekatan Willingness to Pay dan Willingness to
Accept di Jalan Lintas Timur Sumatera”, mengestimasi nilai ekonomi kerusakan Jalintim Sumatera dari pandangan masyarakat pengguna berbagai jenis kendaraan
dan masyarakat sekitar.Valuasi ekonomi terhadap lingkungan berdasarkan survei survei – based method dilakukan dengan mengukur seberapa besar keinginan
membayar dan keinginan dibayar Willingness to PayAccept, WTPWTA dari masyarakat pengguna berbagai jenis kendaraan untuk menikmati kondisi jalan
yang lebih baik bila terjadi perubahan lingkungan, yaitu perhitungan biaya kehilangan waktu keterlambatan, biaya sakit akibat debu, biaya kecelakaan,
biaya kebisingan, dan biaya kejengkelan emosi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yudha dan Hermawan 2009 yang
berjudul “Valuasi Ekonomi Akibat Kerusakan Jalan Nasional Di Pantai Utara Jawa”, mengetahui nilai kerugian ekonomi akibat dampak fisik dan sosial dari
kerusakan jalan. Valuasi kerusakan jalan dilakukan dengan menghitung Biaya Operasional Perjalanan Non BOK sedangkan konsep yang dipakai sebagai
pendekatan yaitu pendekatan biaya dan keinginan dibayarmembayar. Pendekatan biaya dilakukan pada biaya kecelakaan, biaya kerusakan biaya kehilangan waktu
dan biaya kerusakan barang dan pengeluaran tambahan biaya honor, kutipan, konsumsi pengguna jalan. Sedangkan pendekatan dibayarmembayar dilakukan
28 pada biaya emosional dan perhitungan biaya lingkungan. Metode valuasi ekonomi
dalam dua metode pilihan, yaitu Valuasi ekonomi berdasarkan biaya cost – based valuation, metode ini digunakan untuk menghitung pengeluaran tambahan
dengan persaman: C = K x p x u
Sedangkan untuk biaya kecelakaan dan biaya kerusakan barang didapat dengan mengalikan proporsi jumlah kendaraan yang mengalami kecelakaan
kerusakan barang dengan jumlah lalu lintas kendaraan dalam satu tahun unit lalu dikalikan dengan rata-rata biaya akibat kecalakaankerusakan barang
Rpunit. Pengeluaran dihitung dari tiap kelompok responden masyarakat sekitar jalan dan pengguna jalan.
Valuasi ekonomi berdasarkan survei survei – based method dengan keinginan dibayarmembayar WTAWTP digunakan untuk menghitung biaya
lingkungan dan biaya emosional. C = pengeluaran tambahan Rphari
K = jumlah kendaraan yang lewat unithari yi = pengeluaran tambahan dari responden ke-i Rphari
pi = jumlah responden yang mengeluarkan biaya honor tambahan n = jumlah sampel
29
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Seiring dengan pertumbuhan jumlah industri dan mobilisasi penduduk, tidak dapat dipungkiri bahwa permintaan akan sarana angkutan akan bertambah.
Hal ini memicu terjadinya peningkatan volume lalu lintas. Jika peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan pengelolaan lalu lintas dan infrastruktur yang
baik akan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Ruas Jalan Raya Kasomalang adalah salah satu barang publik yang
digunakan masyarakat serta berbagai angkutan barang sebagai jalur alternatif untuk keluar dan masuk Kabupaten Subang. Sejalan dengan perkembangan
aktivitas ekonomi masyarakat dan adanya peningkatan volume lalu lintas di jalur tersebut menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat merugikan
masyarakat. Alat transportasi berupa kendaraan bermotor dapat menyebabkan
terjadinya kemacetan, kecelakaan, pencemaran udara, kebisingan dan kerusakan jalan yang kondisinya akan semakin parah seiring dengan peningkatan volume
lalu lintas. Nilai kerugian dari dampak negatif kemacetan, penurunan kualitas udara
dan kebisingan dihitung, masing-masing dengan menggunakan metode nilai produktivitas, biaya kesehatan dan Willingness to Pay WTP. Nilai ini
merupakan estimasi nilai kerugian masyarakat yang nilainya akan lebih besar apabila tidak dilakukan pengelolaan dan pengawasan jalan. Kajian mengenai
realisasi penerapan kebijakan pemerintah terkait pengelolaan jalan di Jalan Raya Kasomalang dapat menjadi acuan untuk rekomendasi dan evaluasi kebijakan
pemerintah dalam pengelolaan jalan raya.