-0.2 Kearifan Lokal Komunitas To Lise

88 Subsektor Perikanan Hasil Analisis LQ pada Tabel 36 menunjukkan bahwa komoditi ikan mas merupakan komoditi perikanan yang memiliki kemampuan komparatif lebih dominan di 7 kecamatan. Kecamatan tersebut adalah Tempe, Maniangpajo, Belawa, Watang Sidenreng, Panca Lautang, Maritengngae dan Tellu Limpoe. Komoditi ikan gabus sebagai ikan endemik di kawasan Danau Tempe juga memiliki kemampuan komparatif yang dominan dibandingkan dengan komoditi lainnya di beberapa kecamatan pada tahun 2012. Tabel 36 Nilai LQ jumlah produksi jenis komoditi perikanan Kecamatan Jenis ikan Mas Nila Bet utu Sepat siam Tawes Nile m Reb on Udang air tawar Gab us Sabbangparu 0.9 0.8 0.9 1.0

1.4 1.3

1.5 1.4

1.0 Tempe

1.1 1.0

1.2 0.9

1.0 0.8 0.9 1.1 0.7 Tanasitolo 0.9 1.3 0.9 1.0 0.1 1.7 0.6 1.2 1.0 Maniangpajo 1.5 1.0 0.5 0.9 0.6 1.3 0.7 1.0 1.5 Belawa

1.1 1.0

1.0 0.8 0.9 0.7

1.1 0.9

1.2 Watang Sidenreng

1.2 1.1

0.8 1.0 0.7 0.9 0.6 0.5 1.5 Maritengngae

1.5 0.1

1.5 2.2

0.3 0.5 0.1 0.1 0.1 Panca Lautang

1.1 1.4

0.8 1.1 0.7 0.9 0.6 0.3 1.1 Tellu Limpoe 1.8 1.0 0.4 0.4 0.3 0.4 0.3 0.4 2.7 Marioriawa 0.6 1.4

1.3 1.1

0.7 0.4 0.6 0.4 1.1 Donri-donri 0.5 1.2

1.1 0.9

1.1 2.4

0.5 0.7 0.9 Hasil Analisis SSA pada Tabel 37 menunjukkan komoditi ikan sepat siam dan ikan gabus merupakan komoditi yang memiliki tingkat kompetitif yang paling dominan di kawasan Danau Tempe yang meliputi 7 kecamatan. Komoditi mas dan rebon kurang berkembang, dimana hanya bernilai positif di Kecamatan Tempe, Tanasitolo dan Sabbangparu. Sebagian besar kecamatan memiliki komoditi perikanan yang mampu bersaing dengan kemampuan kompetitif kecuali Kecamatan Tellu Limpoe. Tabel 37 Nilai SSA jumlah produksi jenis komoditi perikanan Kecamatan Jenis ikan Mas Nila Bet utu Sepat siam Tawes Nile m Reb on Udang air tawar Gab us Sabbangparu

3.5 7.6

8.1 -0.6

10.8 1.4

0.8 0.4

-1.3 Tempe

1.0 -1.4

6.8 0.7

-0.7 0.7

0.1 5.1

12.4 Tanasitolo -1.8

1.7 4.3

2.8 0.2

0.9 3.1

3.3 1.5

Maniangpajo -1.9 -2.9 -5.7 -1.4 -0.3 0.1 -1.2 -1.0 8.3 Belawa -2.3 1.7 -1.0 3.4

2.9 -0.2

-0.7 3.3 4.6 Watang Sidenreng -0.9 -0.2 -1.1 7.9

2.5 -0.9

-0.7 -1.4 0.6 Maritengngae -0.9 -3.1 -3.4 8.0 -1.2 -1.1 -1.1 -1.4 -3.3 Panca Lautang -0.8 -0.7

7.2 1.5

-1.6 -0.6 -0.8 -1.5 1.5 Tellu Limpoe -0.8 -0.1 -6.6 -2.1 -2.1 -1.2 -1.8 -1.7 -0.7 Marioriawa

6.4 4.5

-1.1 0.6 -1.6 -1.4 -0.7 -0.4 2.3 Donri-donri -3.0 1.9 -5.8 -1.2 -1.1 1.0 -0.9 -1.1 -2.5 89 Hasil perpaduan Analisis LQ dan SSA digunakan untuk memperoleh komoditi unggulan berdasarkan nilai LQ lebih besar dari 1 dan SSA bernilai positif, sehingga diperoleh komoditi unggulan yang memiliki kemampuan komparatif dan kompetitif disajikan pada Tabel 38. Sentra pengembangan komoditi ikan gabus dapat diarahkan di Kecamatan Maniangpajo, Belawa, Watang Sidenreng, Panca Lautang, dan Marioriawa. Komoditi udang air tawar sebagai komoditi endemik dapat diarahkan di Kecamatan Sabbangparu, Tempe, dan Tanasitolo. Masing-masing kecamatan memiliki komoditi unggulan yang berbeda-beda, kecuali di Kecamatan Tellu Limpoe yang tidak memiliki komoditi unggulan perikanan. Tabel 38 Komoditi unggulan perikanan Kecamatan Kabupaten Komoditi unggulan Sabbangparu Wajo tawes, nilem, rebon, dan udang air tawar Tempe Wajo mas, udang air tawar, dan betutu Tanasitolo Wajo nila, nilem, dan udang air tawar Maniangpajo Wajo nilem dan gabus Belawa Wajo gabus Watang Sidenreng Sidrap gabus Maritengngae Sidrap sepat siam Panca Lautang Sidrap sepat siam,dan gabus Tellu Limpoe Sidrap - Marioriawa Soppeng nila, sepat siam dan gabus Donri-donri Soppeng nila dan nilem Hasil rekapitulasi komoditi unggulan masing-masing subsektor pertanian dan kecamatan di kawasan Danau Tempe dapat disimpulkan bahwa komoditi pertanian tanaman pangan lebih terkonsentrasi pada Kecamatan Sabbangparu, Tempe, Maniangpajo, Watang Sidenreng, Maritengngae, Panca Lautang dan Tellu Limpoe. Subsektor tanaman hortikultura dapat diarahkan di Kecamatan Sabbangparu, Tempe, Tanasitolo, Watang Sidenreng dan Maritengngae. Selanjutnya komoditi unggulan subsektor perkebunan lebih terkonsentrasi di Kecamatan Sabbangparu, Tempe, Watang Sidenreng, Maritengngae, Panca Lautang, Marioriawa dan Donri-donri. Kawasan Danau Tempe memiliki potensi komoditi unggulan peternakan dan perikanan yang cukup merata di semua kecamatan. Pengembangan komoditi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di kawasan Danau Tempe didukung dengan potensi penggunaan lahan yang lebih dominan pada pertanian campuran 48.79 dan persawahan 32.19, selain itu dari aspek kebijakan telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan komoditi pertanian khususnya padi dan jagung baik ditingkat kabupaten maupun provinsi. Komoditi unggulan tumbuh dan berkembang karena faktor alam, sebagian karena adanya keterampilan dan tradisi khas yang dimiliki petani setempat Setiyanto 2013. Kearifan lokal berperan penting dalam proses produksi pertanian sebagai bentuk kemandirian dan swasembada hasil pertanian pada komunitas mereka Kumar 2010. Komoditi unggulan pertanian tanaman pangan khususnya padi dan jagung yang terdapat di Kecamatan Maniangpajo, Watang Sidenreng, Maritengngae, Panca Lautang dan Donri-donri bersinergi dengan kearifan lokal komunitas paggalung dan To Lotang dalam mengelola potensi