1.1 Kearifan Lokal Komunitas To Lise
89 Hasil perpaduan Analisis LQ dan SSA digunakan untuk memperoleh
komoditi unggulan berdasarkan nilai LQ lebih besar dari 1 dan SSA bernilai positif, sehingga diperoleh komoditi unggulan yang memiliki kemampuan
komparatif dan kompetitif disajikan pada Tabel 38. Sentra pengembangan komoditi ikan gabus dapat diarahkan di Kecamatan Maniangpajo, Belawa,
Watang Sidenreng, Panca Lautang, dan Marioriawa. Komoditi udang air tawar sebagai komoditi endemik dapat diarahkan di Kecamatan Sabbangparu, Tempe,
dan Tanasitolo. Masing-masing kecamatan memiliki komoditi unggulan yang berbeda-beda, kecuali di Kecamatan Tellu Limpoe yang tidak memiliki komoditi
unggulan perikanan.
Tabel 38 Komoditi unggulan perikanan Kecamatan
Kabupaten Komoditi unggulan
Sabbangparu Wajo
tawes, nilem, rebon, dan udang air tawar Tempe
Wajo mas, udang air tawar, dan betutu
Tanasitolo Wajo
nila, nilem, dan udang air tawar Maniangpajo
Wajo nilem dan gabus
Belawa Wajo
gabus Watang Sidenreng
Sidrap gabus
Maritengngae Sidrap
sepat siam Panca Lautang
Sidrap sepat siam,dan gabus
Tellu Limpoe Sidrap
- Marioriawa
Soppeng nila, sepat siam dan gabus
Donri-donri Soppeng
nila dan nilem Hasil rekapitulasi komoditi unggulan masing-masing subsektor pertanian
dan kecamatan di kawasan Danau Tempe dapat disimpulkan bahwa komoditi pertanian tanaman pangan lebih terkonsentrasi pada Kecamatan Sabbangparu,
Tempe, Maniangpajo, Watang Sidenreng, Maritengngae, Panca Lautang dan Tellu Limpoe. Subsektor tanaman hortikultura dapat diarahkan di Kecamatan
Sabbangparu, Tempe, Tanasitolo, Watang Sidenreng dan Maritengngae. Selanjutnya komoditi unggulan subsektor perkebunan lebih terkonsentrasi di
Kecamatan Sabbangparu, Tempe, Watang Sidenreng, Maritengngae, Panca Lautang, Marioriawa dan Donri-donri. Kawasan Danau Tempe memiliki potensi
komoditi unggulan peternakan dan perikanan yang cukup merata di semua kecamatan. Pengembangan komoditi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan di kawasan Danau Tempe didukung dengan potensi penggunaan lahan yang lebih dominan pada pertanian campuran 48.79 dan persawahan 32.19,
selain itu dari aspek kebijakan telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan komoditi pertanian khususnya padi dan jagung baik ditingkat kabupaten maupun
provinsi.
Komoditi unggulan tumbuh dan berkembang karena faktor alam, sebagian karena adanya keterampilan dan tradisi khas yang dimiliki petani setempat
Setiyanto 2013. Kearifan lokal berperan penting dalam proses produksi pertanian sebagai bentuk kemandirian dan swasembada hasil pertanian pada
komunitas mereka Kumar 2010. Komoditi unggulan pertanian tanaman pangan khususnya padi dan jagung yang terdapat di Kecamatan Maniangpajo, Watang
Sidenreng, Maritengngae, Panca Lautang dan Donri-donri bersinergi dengan kearifan lokal komunitas paggalung dan To Lotang dalam mengelola potensi