1.0 0.4 8.3 2.4 19.8 1.0 0.9 3.4 0.0 1.7 1.4 0.8 1.4 2.7 0.2 7.5 Kearifan Lokal Komunitas To Lise
92
Gambar 15 Peta hirarki tingkat perkembangan desa
93 Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo memiliki desakelurahan yang
rata-rata kurang berkembang, dari 15 desakelurahan yang dianalisis, yang masuk dalam kategori hirarki I hanya 2 desa yaitu Desa Sompe dan Wage atau sekitar
13, sedangkan desa dengan hirarki II terdiri dari 3 desa atau sekitar 20, selebihnya 10 desa masuk dalam kategori hirarki III atau sekitar 66.
Desakelurahan di Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap rata-rata juga kurang berkembang, dari 9 desakelurahan, yang masuk dalam kategori hirarki I
hanya 1 desa yaitu Kelurahan Toddangpulu atau sekitar 11, sedangkan desa dengan hirarki II terdiri dari 2 desa atau sekitar 22, selebihnya mencapai 6 desa
masuk dalam kategori hirarki III atau sekitar 66. Kecamatan Marioriawa memiliki ketersediaan infrastruktur cenderung tidak merata, dari 10 desa yang
dianalisis terdapat 2 desa dengan hirarki I yaitu Kelurahan Batu-batu dan Manorangsalo atau sekitar 20, hirarki II mencapai 3 desa atau sekitar 30 dan
sisanya 50 masuk dalam kategori III yaitu 5 desa meliputi Patampanua, Atangsalo, Kaca, Limpomajang dan Bulue.
Bagian utara kawasan Danau Tempe yaitu di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo memiliki tingkat perkembangan desa yang lebih merata, walaupun terdapat
hanya 1 desakelurahan dengan tingkat hirarki I yaitu Kelurahan Belawa, tetapi tingkat perkembangan hirarki II mencapai 6 desa 66 dan sisanya 2 desa masuk
dalam kategori hirarki III atau hanya 22. Sehingga secara keseluruhan di Kecamatan Belawa ketersediaan fasilitas telah mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan Kecamatan Tanasitolo, sebagai kecamatan dengan jumlah desa terbanyak di kawasan Danau
Tempe dengan jumlah 18 desa, hanya memiliki 1 desa hirarki I yaitu Desa Pakkanna selanjutnya 2 desa masuk dalam hirarki II dan selebihnya 15 desa
masuk dalam hirarki III atau mencapai 83. Hal tersebut membuktikan bahwa tingkat perkembangan desa di Kecamatan Tanasitolo merupakan tingkat
perkembangan yang paling lambat dibandingkan dengan kecamatan, walaupun secara geografis wilayahnya berbatasan langsung dengan ibukota kabupaten.
Hasil hirarki tiap desa dapat diketahui bahwa diantara 11 kecamatan yang ada, hanya terdapat dua kecamatan yang desakelurahannya bisa dianggap cukup
berkembang yaitu Kecamatan Tempe dan Maritengngae, keduanya merupakan ibukota kabupaten. Kecamatan Tempe sebagai pusat pertumbuhan atau inti
wilayah di bagian timur kawasan Danau Tempe karena memiliki 7 desa yang merupakan inti pertumbuhan, sedangkan di bagian barat dapat diarahkan di
Kecamatan Maritengngae dengan 3 desa berhirarki I. Kecamatan Marioriawa dan Belawa dapat diarahkan sebagai sub pelayanan untuk wilayah bagian utara dan
selatan. Kecamatan Belawa merupakan wilayah yang desa-desanya relatif lebih berkembang. Hal ini dikarenakan selain memiliki sarana prasarana yang cukup
memadai dan juga berada di jalur tengah antara 2 pusat pertumbuhan yaitu ibukota Kabupaten Wajo dan Sidrap. Selain itu, Kecamatan Marioriawa
merupakan akses wisata dimana wisatawan yang ingin menikmati kesejukan alam Desa Bulue dengan permandian air panasnya umumnya melewati Kecamatan
Marioriawa sekaligus lokasi PPI Danau Tempe untuk wilayah Kabupaten Soppeng.
Hasil pemetaan hirarki tingkat perkembangan wilayah desa secara spasial disajikan pada Gambar 15, sehingga dapat diidentifikasi bahwa desa-desa di
wilayah kawasan Danau Tempe yang sudah berkembang atau menjadi inti dan