9
panas,  hypoksia,  kemoterapi  ,  akan  mengaktifkan  wt  p53  yang  akan berfungsi  sebagai  pengatur  protein  yang  memicu  perubahan  respon
biologis  sel.  Aktivasi  p53  tersebut  akan  menyebabkan  pengaktifan  gen target  p53.  Sebagai  contoh,  sebagai  respon  kerusakan  DNA  akan
menyebabkan  putusnya  rantai  ganda  DNA  ,  ATM  ataxia-telangiectasia mutated  protein  kinase  yang  akan  mengaktifkan  Chk2  kinase.  ATM  dan
Chk2  bersama-sama  akan  memfosforilasi  p53  yang  menyebabkan berhentinya siklus sel atau apoptosis.
22
Pada  kondisi  yang  normal,  wt  p53  ada  pada  kadar  yang  rendah dengan bentuk laten inaktif. Selama perlembangan sel, kadar rendah dari
wt  p53  ini  diatur  secara  cermat,  dan  half-lifenya  hanya  terbatas  pada hitungan  menit.  Namun  dengan  adanya  stress  atau  agen  yang  merusak
DNA,  half-life  tersebut  menjadi  diperpanjang  menjadi  hitungan  jam. Peningkatan kadar dari protein p53 diatur dengan perpanjangan dari half-
life tersebut, dan bergantung kepada stimulus di dalam dan di luar sel.
22
2.2 Apoptosis
Sebagai  penjaga  sel,  salah  satu  tugas  dari  p53  adalah  untuk mengawasi stress dari sel dan menginduksi apoptosis. Pada jaringan yang
mengalami  stress  dan  kerusakan,  p53  akan  menginisiasi  apoptosis  yang akan menghancurkan sel yang rusak tersebut.
22
Produk  hasil  gen  apoptosis  yang  diinduksi  oleh  p53  termasuk didalamnya  adalah  Bax  Bcl-2  associated  protein,  DR5KILLER  death
receptor,  DRAL,  FasCD95  cel  death  signaling  reseptor,  PIG3  p53-
10
inducible  gen,  Puma  p53-upregulated  modulator  of  apoptosis,  Noxa, PIDD  p53-induced  protein  with  death  domain,  PERP  p53  apoptotis
effector related to PMP-22,Apaf-1 apoptotic protease-activating factor-1, Scotin, p53AIP1 p53-regulated apoptosis-inducing protein 1, dll.
22
Proses  apoptosis  dapat  dibagi  menjadi  tahap  inisiasi,  dimana terdapat  beberapa  caspases  yang  menjadi  katalis  aktif,  serta  tahap
eksekusi  atau  pelaksanaan,  dimana  caspases  lainnya  memicu  degradasi komponen seluler. Inisiasi apoptosis terjadi oleh karena sinyal dari dua jalur
yang berbeda. Jalur intrinsik atau mitokondria dan ekstrinsik atau kematian reseptor. Jalur ini diinduksi oleh stimulus yang berbeda dan melibatkan set
protein  yang  berbeda,  walaupun  terdapat  beberapa  persilangan  jalur diantaranya.  Kedua  jalur  bertemu  untuk  mengaktifkan  caspases,  yang
merupakan mediator sebenarnya kematian sel.
24
2.2.1 Inisiasi apoptosis jalur intrinsik mitokondria
Sesuai  dengan  namanya,  jalur  intrinsik  berlangsung  di  dalam  sel. Jalur  apoptosis  intrinsik  akan  menghasilkan  peningkatan  permeabilitas
mitokondria dan pelepasan dari molekul pro-apoptosis death inducers ke dalam  sitoplasma  .    Mitokondria  mengandung  protein  seperti  sitokrom  c
yang  penting  bagi  kehidupan,  tetapi  bila  beberapa  protein  yang  serupa terlepas ke dalam sitoplasma merupakan indikasi bahwa sel tersebut tidak
sehat, akan menginisiasi program “bunuh diri” dari apoptosis. Pelepasan protein mitokondria ini dikontrol secara seimbang melalui anggota keluarga
protein  Bcl  antara  pro  dan  antiapoptosis.    Ada  2  kelompok  Bcl-2,  yang