29
4.3.5. Kelengketan
Berdasarkan hasil analisis ragam yang dilakukan dengan menggunakan piranti lunak Design Expert 7.0, kelengketan memiliki model mean yang berarti variabel tidak berpengaruh terhadap
kelengketan p0.05. Nilai rata-rata mean dari kelengketan sebesar -24.22 gf dengan standar
deviasi 11.92. Lack of fit model memilki nilai yang tidak signifikan p0.05. Nilai lack of fit yang tidak signifikan tersebut menunjukkan adanya kesesuaian data respon dengan model. Nilai-nilai
tersebut dapat dilihat pada lampiran 23. Model yang dihasilkan untuk kelengketan hanya dibuat berdasarkan nilai mean sehingga
didapatkan persamaan berikut: Kelengketan = -24.22
Nilai kelengketan mi sorgum -24.22 gf lebih kecil dibandingkan kelengketan spaghetti komersial -37.25 gf dan mi jagung -116.26 gf Muhandri 2012. Hal ini menunjukkan mi sorgum
kurang lengket dibandingkan spaghetti komersial dan mi jagung. Grafik normal plot of residuals untuk kelengketan dapat dilihat pada lampiran 26. Bentuk permukaan dari hubungan interaksi
antarkomponen tersebut dapat terlihat lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditunjukkan pada gambar 11.
Gambar 11. Grafik hubungan kelengketan dengan suhu dan kecepatan ulir.
4.3.6. Daya Kunyah
Berdasarkan hasil analisis ragam yang dilakukan dengan menggunakan piranti lunak Design Expert 7.0, daya kunyah memiliki model mean yang berarti variabel tidak berpengaruh terhadap daya
kunyah p0.05. Nilai rata-rata mean dari daya kunyah sebesar 22.36 gf dengan standar deviasi 11.23. Lack of fit model memilki nilai yang tidak signifikan p0.05. Nilai lack of fit yang tidak
signifikan tersebut menunjukkan adanya kesesuaian data respon dengan model. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada lampiran 24. Model yang dihasilkan untuk daya kunyah hanya dibuat berdasarkan
nilai mean sehingga didapatkan persamaan berikut: Daya kunyah = 22.36
Grafik normal plot of residuals untuk daya kunyah dapat dilihat pada lampiran 26. Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antarkomponen tersebut dapat terlihat lebih jelas pada grafik tiga
dimensi yang ditunjukkan pada gambar 12.
Design-Expert® Software Kelengketan
-9.25 -56.95
X1 = A: Suhu X2 = B: Kecepatan ulir
80 83
85 88
90 10
13 15
18 20
-57.000 -45.000
-33.000 -21.000
-9.000
K e
le n
g k
e ta
n
A: Suhu B: Kecepatan ulir
30
Gambar 12. Grafik hubungan daya kunyah dengan suhu dan kecepatan ulir.
4.3.7. Elastisitas
Berdasarkan hasil analisis ragam yang dilakukan dengan menggunakan piranti lunak Design Expert 7.0, elastisitas memiliki model mean yang berarti variabel tidak berpengaruh terhadap
elastisitas p0.05. Nilai rata-rata mean dari elastisitas sebesar 0.93 dengan standar deviasi 0.026. Lack of fit memilki nilai yang tidak signifikan p0.05. Nilai lack of fit yang tidak signifikan tersebut
menunjukkan adanya kesesuaian data respon dengan model . Nilai-nilai tersebut dapat dilihat pada lampiran 25.
Model yang dihasilkan untuk elastisitas hanya dibuat berdasarkan nilai mean sehingga didapatkan persamaan berikut:
Elastisitas = 0.93 Mi sorgum sudah cukup elastis yaitu 0.93 tidak berbeda jauh dengan elastisitas spaghetti
komersial 0.98 Petitot et al. 2009. Grafik normal plot of residuals untuk elastisitas dapat dilihat pada lampiran 26. Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antarkomponen tersebut dapat terlihat
lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditunjukkan pada gambar 13.
Gambar 13. Grafik hubungan elastisitas dengan suhu dan kecepatan ulir.
Design-Expert® Software elastisitas
0.981 0.874
X1 = A: Suhu X2 = B: Kecepatan ulir
80 83
85 88
90 10
13 15
18 20
0.870 0.900
0.930 0.960
0.990
e la
s ti
s it
a s
A: Suhu B: Kecepatan ulir
Design-Expert® Software Daya kunyah
52.727 8.344
X1 = A: Suhu X2 = B: Kecepatan ulir
80 83
85 88
90 10
12.5 15
17.5 20
8.000 19.250
30.500 41.750
53.000
D a
y a
k u
n y
a h
A: Suhu B: Kecepatan ulir
31
4.4. Optimasi Proses Dengan Design Expert 7.0