5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP SURABAYA
5.1 Perikanan Kota Surabaya
Sektor perikanan di Kota Surabaya terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap umumnya dilakukan oleh nelayan yang
bermukim di sekitar pesisir Kota Surabaya dengan alat tangkap yang relatif sederhana. Nelayan Kota Surabaya masih tergolong nelayan tradisional. Terdapat
dua belas kecamatan yang berada di pesisir Kota Surabaya, namun hanya ada sembilan yang terdapat sektor perikanan tangkap. Perikanan budidaya masih
mendominasi jika di bandingkan dengan perikanan tangkap. Sumberdaya ikan yang tersedia di perairan Surabaya pada umumnya terdiri dari udang dan sejumlah
ikan dan binatang air lainnya dengan nama lokal seperti keting, ikan bulu ayam, gelomoh, sembilang, gerago, teri, rajungan, kepiting, lobster, kerang manuk dan
kerang darah Pristyandana 2010.
5.2 Perikanan Tangkap Kota Surabaya
Aktivitas perikanan tangkap di Kota Surabaya telah berlangsung sejak lama. Nelayan yang bermukim disekitar pesisir Kota Surabaya telah lama melakukan
penangkapan ikan di perairan Surabaya dengan alat tangkap yang sederhana. Hasil tangkapan mereka umumnya dipasarkan di pasar lokal dan beberapa langsung
didistribusikan ke hotel-hotel melalui tengkulak. Nelayan Kota Surabaya umumnya menangkap di sekitar Selat Madura.
Aktivitas penangkapan ikan di kota ini berlangsung sepanjang tahun. Hal ini disebabkan terlindungnya perairan Selat Madura sehingga dapat menekan
berbagai macam gangguan terutama dari gangguan alam. Namun tidak semua ikan hasil tangkapan di Surabaya didaratkan langsung oleh nelayan Surabaya, sebagian
diperoleh dari daerah Probolinggo, Brondong dan Lamongan.
5.3 Unit Penangkapan Ikan
Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis yang tidak dapat dipisahkan dalam operasi penangkapan ikan, terdiri dari kapal, alat tangkap dan
nelayan. Unit penangkapan ikan yang beroperasi di sekitar perairan Pantai Kenjeran Surabaya adalah jaring klitik, Trammel Net, Pancing dan alat pengumpul
kerang kompressor.
5.3.1 Kapal atau Perahu
Kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitianeksplorasi perikanan. Kapal merupakan sarana
yang penting selain alat tangkap. Perahu yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan di Surabaya terbagi menjadi dua jenis yaitu perahu tanpa
motor dan perahu motor tempel.
Tabel 7 Jumlah armada penangkapan di Kota Surabaya ahun 2005-2010
Tahun Perahu Layar
Perahu Motor Tempel
2005 52
1099 2006
156 1277
2007 -
1077 2008
700 1257
2009 601
1295 2010
452 1376
Sumber : Surabaya dalam angka 2005-2010
Armada penangkapan ikan yang banyak digunakan nelayan Surabaya adalah perahu tradisional yang terbuat dari kayu jati dengan ukuran panjang 7 meter,
lebar 1,5 meter dan draft 0,5 meter dengan alat tangkap mayoritas jaring klitik, trammel net dan pancing. Setiap armada penangkapan boleh mengoperasikan alat
tangkap lebih dari satu. Perahu motor tempel yang terdapat di Surabaya menggunakan tenaga penggerak mesin tempel dengan kekuatan 5 PK. Hampir
seluruh perahu di Surabaya memiliki ukuran yang seragam. Perahu yang terdapat di Surabaya umumnya berasal dari daerah Kwanyar, Madura.
5.3.2 Alat Tangkap
Alat tangkap merupakan salah satu unit penangkapan ikan. Alat tangkap yang umum di gunakan nelayan tradisional Surabaya adalah jaring klitik, trammel
net dan pancing. Pada umumnya tiap satu daerah pesisir di Surabaya memiliki alat tangkap yang seragam. Hal tersebut terjadi karena dalam satu daerah tersebut
memiliki hubungan kekeluargaan sehingga mewariskan cara penangkapan yang sama. Jumlah alat tangkap yang terdapat di Surabaya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 8 Jumlah dan jenis alat tangkap di Surabaya Tahun
Alat Tangkap Jumlah
Jaring Klitik
Trammel Net
Pancing Lain-
lain 2005
1571 1466
1394 1021
5452 2006
165 1075
351 785
2376 2007
1028 765
297 767
2857 2008
1387 -
825 463
2675 2009
1876 855
1038 538
4307 2010
1876 855
1038 538
4307 Sumber : Surabaya dalam angka 2005-2010
Terdapat tiga alat penangkapan utama yang umum digunakan oleh nelayan Surabaya, yaitu jaring klitik, trammel net dan pancing. Alat tangkap lain-lain yang
terdapat di Surabaya diantaranya yaitu bubu, kompressor, petorosan dan satang. Namun, karena jumlahnya tidak sebanyak tiga alat tangkap yang telah disebutkan,
pihak pengelola perikanan Surabaya mengatagorikan alat tangkap tersebut dalam katagori lain-lain.
5.3.3 Nelayan
Nelayan merupakan orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Nelayan di Surabaya merupakan nelayan lokal yang rata-rata
masih memiliki hubungan kekeluargaan di setiap daerahnya. Nelayan di Surabaya sebagian besar merupakan nelayan pemilik alat tangkap sekaligus orang yang
melakukan operasi penangkapan ikan. Umumnya usaha penangkapan ikan yang
dilakukan nelayan Surabaya masih dalam skala kecil dan tradisional. Nelayan Surabaya sebagian besar merupakan nelayan penuh yang seluruh waktu kerjanya
sebagai nelayan. Jumlah nelayan di Surabaya dapat dilihat dalam Tabel 9.
Tabel 9 Perkembangan jumlah nelayan Surabaya Tahun 2005-2010 No
Tahun Jumlah orang
1. 2005
1894 2.
2006 2868
3. 2007
1982 4.
2008 1740
5. 2009
1896 6.
2010 1839
Sumber : Surabaya dalam angka 2005-2010
Jumlah nelayan Surabaya mengalami peningkatan dan penurunan di setiap tahunnya. Jumlah nelayan tertinggi berada pada tahun 2006 yaitu sebesar 2868
jiwa. Namun, pada tahun-tahun berikutnya jumlah nelayan cenderung mengalami penurunan yang disebabkan perpindahan mata pencaharian utama, dari nelayan
menjadi kuli bangunan. Hal ini dikarenakan banyaknya pembangunan di sekitar pesisir Surabaya yang memaksa nelayan mengganti pekerjaannya menjadi kuli
bangunan.
Sumber : Surabaya dalam angka 2005-2010 Gambar 4 Perkembangan jumlah nelayan Surabaya Tahun 2005-2010
Perkembangan jumlah nelayan Surabaya meningkat pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 mengalami penurunan yang cukup signifikan dikarenakan
terjadinya peningkatan harga BBM, sehingga beberapa nelayan menghentikan kegiatan penangkapan dan beralih ke profesi lain. Jumlah nelayan Surabaya dari
tahun 2005 hingga 2010 mengalami penurunan sebesar 98,08 satuan.
5.4 Jenis Hasil Tangkapan yang didaratkan
Jenis hasil tangkapan yang didaratkan oleh nelayan Surabaya bermacam- macam, namun mayoritas ikan-ikan hasil tangkapan yang ditangkap adalah ikan-
ikan demersal. Secara umum hasil tangkapan yang didaratkan di Surabaya meliputi ikan peperek Leiognathus spp, manyung Netuma thalassina,
kakapLutjanus spp, gulamah Nibea albiflora, belanak Mugil cephalus, teri Stolephorus spp, layur Trichiurus spp, rajungan Portunus pelagicus, kepiting
Cylla serrata, udang putih jerbung Penaeus merguiensis, simping Amusium spp, kerang darah Anadara granosa dan cumi-cumi Loligo spp. Jenis-jenis
ikan yang belum teridentifikasi oleh Dinas Pertanian Subdinas Perikanan dan
Kelautan Surabaya dikelompokkan dalam satu katagori, yaitu ikan lain-lain.
5.5 Daerah Penangkapan Ikan