Daerah Penangkapan Ikan Volume dan nilai produksi perikanan tangkap

Perkembangan jumlah nelayan Surabaya meningkat pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 mengalami penurunan yang cukup signifikan dikarenakan terjadinya peningkatan harga BBM, sehingga beberapa nelayan menghentikan kegiatan penangkapan dan beralih ke profesi lain. Jumlah nelayan Surabaya dari tahun 2005 hingga 2010 mengalami penurunan sebesar 98,08 satuan.

5.4 Jenis Hasil Tangkapan yang didaratkan

Jenis hasil tangkapan yang didaratkan oleh nelayan Surabaya bermacam- macam, namun mayoritas ikan-ikan hasil tangkapan yang ditangkap adalah ikan- ikan demersal. Secara umum hasil tangkapan yang didaratkan di Surabaya meliputi ikan peperek Leiognathus spp, manyung Netuma thalassina, kakapLutjanus spp, gulamah Nibea albiflora, belanak Mugil cephalus, teri Stolephorus spp, layur Trichiurus spp, rajungan Portunus pelagicus, kepiting Cylla serrata, udang putih jerbung Penaeus merguiensis, simping Amusium spp, kerang darah Anadara granosa dan cumi-cumi Loligo spp. Jenis-jenis ikan yang belum teridentifikasi oleh Dinas Pertanian Subdinas Perikanan dan Kelautan Surabaya dikelompokkan dalam satu katagori, yaitu ikan lain-lain.

5.5 Daerah Penangkapan Ikan

Nelayan perahu layar dan perahu motor tempel di Surabaya masih kesulitan dalam mencapai fishing ground karena mereka menggunakan perahu yang kecil berukuran 5 GT. Hal ini mengakibatkan jangkauan operasi penangkapan ikan terbatas hanya di sekitar pantai. Nelayan Surabaya hanya mempunyai jangkauan daerah penangkapan di sekitar Selat Madura, Juanda, Tanjung Perak dan yang terjauh yaitu Sidoarjo lampiran 1. Wilayah kewenangan perairan Surabaya tidak sampai 4 mil dari pantai hal ini dikarenakan wilayah Surabaya berdekatan dengan Pulau Madura sehingga wilayah teritorial perairan Surabaya hanya sekitar 2 mil dari garis pantai.

5.6 Volume dan nilai produksi perikanan tangkap

Perkembangan produksi dan nilai produksi perikanan tangkap Surabaya dari Tahun 2005-2010 mengalami pasang surut. Pada tahun 2006, nilai produksi sempat mengalami penurunan dan pada tahun 2007 produksi ton sempat mengalami penurunan pula. Secara garis besar, produksi dan nilai produksi perikanan di surabaya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Produksi dan nilai produksi perikanan tangkap Surabaya 2005-2010 Tahun Jenis Produksi Ton Nilai produksi Rp.000 2005 5.762,66 36.474.389 2006 5.906,73 34.964.308 2007 5.403,50 36.658.668 2008 6.737,87 49.593.560 2009 7.074,94 52.028.222 2010 7.594,52 122.674.239 Sumber: Surabaya dalam angka 2005-2010 Pada tabel di atas, terlihat bahwa produksi dan nilai produksi secara garis besar mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2007 produksi perikanan sempat menurun. Pada tahun 2006 terlihat nilai produksi sempat menurun sebesar 1.510.081, dari 36.474.389 menjadi 34.946.308. Namun pada tahun-tahun berikutnya baik nilai produksi maupun produksi terus mengalami peningkatan. Sumber : Diolah dari data primer 2011 Gambar 5 Produksi perikanan tangkap Surabaya 2005-2010 Grafik yang tersaji pada produksi perikanan tangkap di Surabaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2007 yang sedikit mengalami penurunan. Nilai persamaan yang terdapat pada grafik tersebut yaitu y = 400 x + 5013. Produksi perikanan tangkap Surabaya mengalami peningkatan sebesar 400 satuan dari tahun 2005 hingga tahun 2010. Sumber: Diolah dari data primer 2011 Gambar 6 Nilai produksi perikanan tangkap Surabaya 2005-2010 Kurva di atas menunjukkan nilai produksi Rp 000,- perikanan Surabaya. Grafik yang tersaji mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006. Nilai persamaan yang terdapat pada grafik tersebut yaitu y = 1E + 07x + 6E +06. Nilai menunjukkan bahwa setiap tahunnya nilai produksi perikanan Surabaya mengalami peningkatan sebanyak 1E + 07 satuan.

5.7 Penanganan Hasil Tangkapan