IV. GAMBARAN UMUM
4.1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta
Perkembangan tingkat kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta pada periode 2002 – 2009 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2002, penduduk miskin di DKI
Jakarta tercatat sebesar 3,51 persen atau sekitar 286800 jiwa dan mengalami peningkatan menjadi 3,62 persen atau menjadi sekitar 291000 jiwa pada tahun
2003. Pada tahun 2004, terjadi penurunan tingkat kemiskinan yaitu sebesar 3,37 persen atau sekitar 274100 jiwa. Pada dua tahun berikutnya, tingkat kemiskinan
mengalami kenaikan yang cukup banyak, pada tahun 2005 naik menjadi 3,74 atau sekitar 312800 jiwa, dan pada tahun 2006 semakin parah menjadi 4,80 persen atau
sekitar 403900 jiwa. Tabel 4.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi DKI Jakarta
Periode Tahun 2002 – 2009
Tahun Jumlah Penduduk Miskin
Persentase Penduduk Miskin
2002 286.800 3,51
2003 291.000 3,62
2004 274.100 3,37
2005 312.800 3,74
2006 403.900 4,80
2007 402.800 4,75
2008 340.000 3,96
2009 337.200 3,88
Sumber: BPS, 2011 diolah Pada tiga tahun selanjutnya, tingkat kemiskinan di DKI Jakarta mengalami
penurunan walaupun tidak signifikan. Pada tahun 2007, tingkat kemiskinan turun menjadi 4,75 persen atau sekitar 402.800 jiwa, tahun 2008 turun kembali menjadi
3,96 persen atau sektitar 340.000 jiwa, dan pada tahun 2009 kembali turun menjadi 3,88 persen atau sekitar 337.200 jiwa.
4.2. Perkembangan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap rumah tangga dan setiap penduduk. Pendidikan yang tinggi akan
meningkatkan produktivitas masyarakat, selanjutnya akan meningkatkan pendapatan dan output total, sehingga sekaligus akan menurunkan tingkat
kemiskinan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Sehingga, penting agar setiap masyarakat dapat mendapatkan pendidikan yang layak.
Pada penelitian ini, faktor pendidikan direpresentasikan oleh angka melek huruf. Angka melek huruf di tiap wilayah DKI Jakarta menunjukan nilai yang
cukup besar. Nilai yang besar ini diharapkan dapat menggambarkan kehidupan masyarakat yang lebih baik terutama dalam bidang pendidikan dan berpengaruh
pula terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Pada tahun 2002, angka melek huruf secara agregat Provinsi DKI Jakarta
adalah 98,35 persen dan mengalami peningkatan menjadi 98,51 persen pada tahun 2003. Walaupun pada tahun berikutnya mengalami penurunan, tahun 2004
menjadi 98,46 persen, tetapi setelahnya pada tahun-tahun berikutnya terus mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2005 menjadi 98,51 persen, 98,58
persen pada tahun 2006, dan 98,86 pada tahun 2007. Sempat mengalami penurunan kembali pada tahun 2008 menjadi 97,94 persen, tetapi mengalami
perbaikan pada tahun 2009 menjadi 99,03 persen.
Tabel 4.2. Angka Melek Huruf DKI Jakarta Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut KabupatenKota, 2002 - 2009 Persen
KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Jakarta Selatan
98,42 98,58 98,01 98,78 99,67 98,99 98,32 99,12 Jakarta
Timur 98,66 98,52 98,90 98,24 98,17 98,98 98,11 98,98
Jakarta Pusat
98,23 98,47 98,81 98,69 98,76 99,27 98,14 99,36 Jakarta
Barat 98,11 98,75 98,17 98,42 98,12 98,59 97,75 98,84
Jakarta Utara
98,31 98,25 98,41 98,41 98,18 98,48 97,36 98,86 DKI
JAKARTA 98,35 98,51 98,46 98,51 98,58 98,86 97,94 99,03
Sumber: BPS, 2011 diolah
4.3. Perkembangan Kependudukan