Angka Melek Huruf Faktor yang Memengaruhi Kemiskinan

banyak penyerapan tenaga kerja. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 pada Bab Gambaran Umum yang memperlihatkan bahwa terjadi penyerapan tenaga kerja pada setiap tahunnya pada sektor industri dan sektor jasa.

5.2.1. Angka Melek Huruf

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan. Dalam model ini ditunjukan oleh angka melek huruf. Berdasarkan tabel estimasi, angka melek huruf mempunyai pengaruh terhadap pengurangan kemiskinan, dengan koefisien -0,396. Hal ini berarti setiap kenaikan satu persen angka melek huruf akan mengurangi kemiskinan sebesar 0,396 persen, dengan asumsi cateris paribus. Hasil estimasi tersebut menunjukan pentingnya peran pendidikan sebagai investasi modal manusia human capital dalam upaya pengurangan kemiskinan. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu daerah masih menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya jumlah penduduk miskin daerah tersebut dan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya lingkaran setan kemiskinan. Menurut Bank Dunia 2006, rendahnya tingkat pendidikan penduduk miskin akan menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas yang rendah akan membuat output dan pendapatan rendah, sehingga terjadi kemiskinan. Rumah tangga miskin akan kesulitan untuk membiayai anak-anaknya sekolah sehingga akan melahirkan generasi selanjutnya yang berpendidikan rendah dan menimbulkan kemiskinan baru. Dengan demikian, salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan sekaligus memotong rantai kemiskinan adalah dengan meningkatkan pendidikan penduduk miskin. Pengentasan kemiskinan dalam bidang pendidikan pernah dilakukan pemerintah DKI Jakarta dengan memberikan program Bantuan Operasional Sekolah. Tetapi pada kenyataannya, program BOS yang telah dijalankan tidak efektif untuk mengurangi angka kemiskinan, karena program BOS sangat berlaku secara umum. Dana bantuan yang diberikan adalah untuk siswa yang telah ada di bangku sekolah untuk dapat melanjutkan sekolahnya dan mengurangi angka putus sekolah guna keberhasilan program yang lainnya, yaitu program wajib belajar 9 tahun. Namun pada kenyataannya, dana bos yang diberikan, salah satunya dalam bentuk beasiswa, kebanyakan bukan untuk orang miskin dan sering terjadi penyelewengan dalam penggunaan dana BOS.

5.2.2. Perekonomian