Perkembangan PDRB GAMBARAN UMUM

penurunan menjadi 29,96 juta rupiah pada tahun 2003. Pada tahun-tahun berikutnya hingga tahun 2009, pendapatan perkapita DKI Jakarta secara perlahan mengalami peningkatan. Pada tahun 2004, pendapatan perkapita DKI Jakarta adalah 31,38 juta rupiah, mengalami peningkatan pada tahun 2005 menjadi 32,93 juta rupiah. Hingga tahun 2009, pendapatan perkapita penduduk DKI Jakarta mengalami peningkatan yaitu mencapai 39,86 juta rupiah pada tahun 2009. Tabel 4.6. Pendapatan Perkapita Provinsi DKI Jakarta Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut KabupatenKota, 2002-2009 Juta Rupiah KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 32,98 30,53 31,54 32,65 33,97 35,41 36,88 38,53 Jakarta Timur 20,54 18,75 19,78 20,93 22,12 23,48 24,76 25,69 Jakarta Pusat 69,65 75,82 80,29 85,10 90,15 95,95 10,96 10,61 Jakarta Barat 23,94 19,44 20,16 21,03 21,91 22,93 23,94 24,92 Jakarta Utara 40,13 34,37 36,29 38,42 40,62 43,16 45,59 47,03 DKI 33,27 29,96 31,38 32,93 34,58 36,45 38,31 39,86 JAKARTA Sumber: BPS, 2011diolah

4.5. Perkembangan PDRB

Sektoral PDRB sektoral menggambarkan kinerja dari sektor ekonomi yang ada di DKI Jakarta. Sektor yang dipilih untuk merepresentasikan DKI Jakarta adalah sektor industri dan sektor jasa. Hal ini dilakukan karena sektor industri dan jasa merupakan dua sektor yang mempunyai pengaruhshare yang besar dalam perekonomian. Secara keseluruhan, pada sektor industri, PDRB mengalami peningkatan. Pada tahun 2002, PDRB sektor industri mencapai 44 trilyun rupiah dan naik menjadi 46 trilyun rupiah pada tahun 2003. Pada tahun 2004 PDRB sektor industri mencapai 48,6 trilyun rupiah dan mengalami peningkatan menjadi 51 trilyun rupiah pada tahun 2005. PDRB sektor industri terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2009 mencapai 57,7 trilyun rupiah. Tabel 4.7. PDRB Sektor Industri DKI Jakarta Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut KabupatenKota, 2002-2009 Milyar Rupiah Sumber: BPS, 2011 diolah KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 973 1.094 1.125 1.182 1.251 1.337 1.416 1.486 Jakarta Timur 16.028 16.646 17.563 18.441 19.186 20.017 20.543 20.587 Jakarta Pusat 976 1.087 1.160 1.181 1.200 1.229 1.259 1.303 Jakarta Barat 3.602 3.754 3.943 4.122 4.278 4.481 4.647 4.683 Jakarta Utara 22.505 23.601 24.803 26.045 27.309 28.598 29.781 29.705 DKI JAKARTA 44.084 46.182 48.594 50.972 53.224 55.664 57.647 57.766 Hal yang sama ditunjukan oleh sektor jasa. PDRB sektor jasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak tahun 2002 hingga tahun 2009. Pada tahun 2002, PDRB sektor jasa DKI Jakarta adalah 29,4 trilyun rupiah dan meningkat menjadi 30,6 trilyun rupiah pada tahun 2003. Pada tahun 2004, PDRB sektor jasa kembali mengalami peningkatan menjadi 31,9 trilyun rupiah dan pada tahun 2005 menjadi 33,4 trilyun rupiah. Lalu, pada tahun-tahun berikutnya PDRB sektor jasa DKI Jakarta terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2009 mencapai nilai sebesar 41 trilyun rupiah. Tabel 4.8. PDRB Sektor Jasa DKI Jakarta Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut KabupatenKota, 2002-2009 Milyar Rupiah KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 6.904 7.202 7.503 7.892 8.308 8.830 9.375 9.895 Jakarta Timur 4.856 4.923 5.036 5.216 5.496 5.739 6.048 6.392 Jakarta Pusat 9.211 9.785 10.204 10.706 11.168 11.851 12.581 13.284 Jakarta Barat 4.843 4.971 5.248 5.506 5.773 6.022 6.311 6.291 Jakarta Utara 3.591 3.741 3.907 4.089 4.305 4.545 4.828 5.149 DKI JAKARTA 29.405 30.622 31.898 33.409 35.050 36.987 39.143 41.011 Sumber: BPS, 2011 diolah 4.6. Perkembangan Tenaga Kerja Sektoral Keadaan tenaga kerja sektoral akan menggambarkan bagaimana penyeberan tenaga kerja yang bekerja pada sektor perekonomian. Dalam penelitian ini dipilih sektor industri dan sektor jasa karena kedua sektor tersebut merupakan sektor yang memiliki pengaruhshare yang cukup besar terhadap PDRB, sehingga diharapkan hal tersebut sejalan dengan banyaknya tenaga kerja yang terserap dalam sektor tersebut. Pada sektor industri, penyerapan tenaga kerja cukup banyak. Penyerapan tenaga kerja pada sektor ini dari tahun ke tahunnya mengalami fluktuasi yang tidak dapat ditentukan. Pada tahun 2002, sektor ini menyerap 643565 pekerja dan mengalami peningkatan pada tahun 2003 menjadi 661728. Lalu kembali mengalami peningkatan yaitu menyerap 730025 pekerja pada tahun 2004 yang kemudian turun menjadi 705873 pekerja pada tahun 2005. Pada tahun 2006 terjadi penurunan yang cukup pesat yaitu menjadi 556086 pekerja, tetapi naik kembali pada tahun berikutnya pada tahun berikutnya menjadi 708434. Hingga tahun 2009, penyerapan pekerja pada sektor industry mengalami penurunan, yaitu 672652 pekerja pada tahun 2008 kemudian 667589 pada tahun 2009. Tabel 4.9. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri Provinsi DKI Jakarta Menurut KabupatenKota, 2002 – 2009 Jiwa KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 72.980 80.884 73.572 68.294 63.451 74.745 74.256 80.815 Jakarta Timur 214.896 208.744 202.735 211.142 159.432 178.681 185.740 166.344 Jakarta Pusat 40.656 40.832 41.343 39.325 37.352 32.697 40.686 39.428 Jakarta Barat 161.824 185.000 230.024 249.040 158.603 255.968 226.482 234.987 Jakarta Utara 153.209 146.268 182.351 138.072 137.248 166.343 145.488 146.015 DKI JAKARTA 643.565 661.728 730.025 705.873 556.086 708.434 672.652 667.589 Sumber: BPS, 2011 diolah Pada sektor jasa, penyerapan tenaga kerja yang terjadi cenderung lebih banyak daripada penyerapan pada sektor industri. Pada sektor jasa, secara umum dapat dikatakan mengalami peningkatan dalam penyerapannya. Pada tahun 2002, sektor ini menyerap sekitar 770 ribu tenaga kerja. Walaupun menurun pada tahun berikutnya menjadi 760 ribu tenaga kerja, tetapi pada tahun 2004 mengalami peningkatan menjadi 800 ribu tenaga kerja dan berlanjut hingga tahun 2005 menjadi 840 ribu tenaga kerja. Walaupun pada dua tahun setelahnya mengalami penurunan, namun penurunan yang terjadi tidak terlalu drastis. Pada tahun 2008 kembali mengalami peningkatan dan pada tahun 2009 penyerapan tenaga kerja menjadi satu juta tenaga kerja. Table 4.10. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Jasa Provinsi DKI Jakarta Menurut KabupatenKota, 2002 – 2009 Jiwa KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 195.444 194.472 219.929 251.248 229.030 232.086 271.853 275.409 Jakarta Timur 222.640 232.800 238.877 220.240 269.019 243.159 281.576 269.682 Jakarta Pusat 92.400 95.480 85.235 80.017 94.638 79.727 102.642 100.249 Jakarta Barat 148.598 142.800 152.858 171.436 112.160 173.576 228.637 213.687 Jakarta Utara 114.380 102.000 108.479 123.752 129.647 104.897 131.359 149.397 DKI JAKARTA 773.462 767.552 805.378 846.693 834.494 833.445 1.016.067 1.008.424 Sumber: BPS, 2011 diolah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN