Perkembangan Kependudukan GAMBARAN UMUM

Tabel 4.2. Angka Melek Huruf DKI Jakarta Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut KabupatenKota, 2002 - 2009 Persen KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 98,42 98,58 98,01 98,78 99,67 98,99 98,32 99,12 Jakarta Timur 98,66 98,52 98,90 98,24 98,17 98,98 98,11 98,98 Jakarta Pusat 98,23 98,47 98,81 98,69 98,76 99,27 98,14 99,36 Jakarta Barat 98,11 98,75 98,17 98,42 98,12 98,59 97,75 98,84 Jakarta Utara 98,31 98,25 98,41 98,41 98,18 98,48 97,36 98,86 DKI JAKARTA 98,35 98,51 98,46 98,51 98,58 98,86 97,94 99,03 Sumber: BPS, 2011 diolah

4.3. Perkembangan Kependudukan

Keadaan penduduk di Provinsi DKI Jakarta pada penelitian ini direpresentasikan dengan kepadatan penduduk dan rasio ketergantungan. Pada dasarnya kedua hal tersebut adalah hal yang berbeda, dimana kepadatan penduduk menggambarkan tentang banyaknya penduduk yang tinggal dalam satu lingkup wilayah tertentu, sedangkan rasio ketergantungan menggambarkan banyaknya seseorang yang bukan merupakan angkatan kerja yang harus ditanggung oleh mereka yang merupakan angkatan kerja. Kepadatan penduduk di Provinsi DKI Jakarta secara agregat mengalami kenaikan yang berarti bahwa pada luas lahan yang sama setiap tahunnya, jumlah penduduk yang tinggal di dalamnya menjadi semakin banyak. Semakin padatnya penduduk di Provinsi DKI Jakarta disebabkan pertimbuhan penduduk yang pesat, baik dari tingginya angka kelahiran maupun tingginya migrasi masuk ke Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2002, kepadatan penduduk DKI Jakarta adalah 12.539 jiwakm 2 . Pada tahun 2003, kepadatan penduduk DKI Jakarta adalah 12.454 jiwakm 2 . Pada tahun 2004, kepadatan penduduk berkurang menjadi 12.439 jiwakm 2 . Kepadatan penduduk menunjukan adanya kecenderungan peningkatan, sehingga pada tahun 2009, kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai 14.849 jiwakm 2 . Sedangkan wilayah yang memiliki kepadatan paling tinggi adalah wilayah Kota Jakarta Pusat. Wilayah yang mengalami peningkatan kepadatan tiap tahunnya adalah Kota Jakarta Barat, hal ini bisa disebabkan karena wilayah tersebut merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah lain, sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, baik dari migrasi atau non-migrasi. Tabel 4.3. Kepadatan Penduduk Provinsi DKI Jakarta menurut KabupatenKota, 2002-2009 JiwaKm 2 KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 11.634 11.676 11.714 13.691 14.092 14.872 15.161 15.287 Jakarta Timur 11.095 11.157 11.204 12.750 12.858 12.878 12.914 13.032 Jakarta Pusat 19.253 18.746 18.531 17.874 18.618 18.485 18.590 18.745 Jakarta Barat 12.426 12.426 12.411 18.408 16.890 16.774 17.004 17.147 Jakarta Utara 8.285 8.267 8.336 10.197 10.213 9.908 9.951 10.035 DKI JAKARTA 12.539 12.454 12.439 14.584 14.534 14.583 14.724 14.849 Sumber: BPS, 2011 diolah Selain dari kepadatan penduduk, variabel selanjutnya adalah tingkat ketergantungan. Tingginya tingkat ketergantungan menunjukan bahwa semakin banyak penduduk yang bukan angkatan kerja yang harus ditanggung oleh penduduk yang termasuk angkatan kerja. Begitu pula sebaliknya, ketika tingkat ketergatungan semakin kecil berarti jumlah penduduk bukan angkatan kerja yang harus ditanggung oleh penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah sedikit. Secara agregat, rasio ketergantungan penduduk DKI Jakarta tergolong cukup baik karena nilain yang kurang dari 40 persen. Hal ini menunjukan bahwa jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja yang harus ditanggung adalah lebih sedikit. Rasio ketergantungan pada periode penelitian tidak menunjukan nilai perubahan yang cukup berarti. Nilai rasio kertergantungan pada tahun 2002 – 2004 berkisar di angka 35 persen dan naik pada tahun 2005 menjadi 39 persen. Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya mengalami penurunan hingga tahun 2009 mencapai angka 37,27 persen. Tabel 4.4. Rasio Ketergantungan Penduduk DKI Jakarta Menurut KabupatenKota Periode 2002-2009 Persen KOTA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jakarta Selatan 35,01 35,32 35,60 39,29 38,76 38,20 37,78 37,28 Jakarta Timur 36,80 36,87 36,93 39,29 38,78 38,18 37,75 37,26 Jakarta Pusat 33,35 33,84 34,30 39,29 38,74 38,21 37,78 37,29 Jakarta Barat 36,25 36,43 36,59 39,29 38,76 38,17 37,74 37,25 Jakarta Utara 34,94 35,24 35,65 39,29 38,76 38,17 37,74 37,25 DKI JAKARTA 35,27 35,54 35,81 39,29 38,76 38,19 37,76 37,27 Sumber: BPS, 2011 diolah

4.4. Perkembangan Perekonomian