Pendapatan Petani Karakteristik Petani Responden

kemudian penurunan ini juga terjadi di daerah-daerah pertanian padi yang berdekatan dengan lokasi perkebunan kelapa sawit.

4.2.2. Pendapatan Petani

Pendapatan petani yang diperoleh dari responden adalah penerimaan yang diperoleh petani dari hasil penjualan produksi sebelum dan sesudah melakukan alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit, setelah dikurangi biaya produksi selama setahun. Untuk lebih jelas distribusi jumlah pendapatan petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7. Pendapatan Petani Sampel Alih Fungsi Lahan Sebelum dan Sesudah Alih Fungsi Lahan No Uraian Sebelum Alih Fungsi Lahan Rupiah Sesudah Alih Fungsi Lahan Rupiah 1. Jumlah pendapatan minimum 4.060.000 8.900.000 2. Jumlah pendapatan maksimum 22.500.000 48.000.000 Jumlah Pendapatan Rata-rata 12.410.600 21.272.700 Sumber: Data Primer, 2010 diolah Tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa jumlah pendapatan petani responden tanaman padi atau sebelum melakukan alih fungsi lahan, berada pada rentang maksimum Rp. 22.500.000,- dan minimum Rp. 4.060.000,-. Untuk jumlah pendapatan rata-rata dengan 66 orang petani responden sebesar Rp. 12.410.600,. Sedangkan untuk petani responden tanaman kelapa sawit atau sesudah alih fungsi lahan mempunyai jumlah pendapatan rata-rata sebesar Rp. 21.272.700,-, dengan jumlah pendapatan petani maksimum sebesar Rp. 48.000.000,- dan jumlah pendapatan petani minimum sebesar Rp. 8.900.000,-. Universitas Sumatera Utara Kemudian akan dilihat bagaimana distribusi frekuensi relatif dari data primer jumlah pendapatan petani responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8. Jumlah Pendapatan Petani Sampel Alih Fungsi Lahan Berdasarkan Distribusi Frekuensi Relatif No Jumlah Pendapatan Rupiah Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi Menjadi Kelapa Sawit Sebelum Persen Sesudah Persen 1. 4.060.000 – 12.848.000 30 45,45 17 25,76 2. 12.848.001 – 21.636.000 31 46,97 24 36,36 3. 21.636.001 – 30.424.000 5 7,58 12 18,18 4. 30.424.001 – 39.212.000 9 13,64 5. 39.212.001 – 48.000.000 4 6,06 Jumlah 66 100,00 66 100,00 Sumber: Data Primer, 2010 diolah Dan agar lebih jelas bagaimana persentase distribusi pendapatan petani alih fungsi lahan tersebut dapat kita lihat dalam bentuk tampilan visualisasi grafik di bawah ini: Gambar 4.3. Persentase Distribusi Pendapatan Petani Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi dan Kelapa Sawit, Tahun 2003-2007 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 dan Gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan petani terbesar sebelum melakukan alih fungsi lahan dalam rentang Rp. 12.848.001,- – Rp.21.636.000,- sebanyak 31 orang petani responden atau sebesar 46,97, sedangkan jumlah pendapatan terkecil sebelum melakukan alih fungsi lahan dalam rentang Rp. 21.636.001,- – Rp. 30.424.000,- sebanyak 5 orang petani responden atau sebesar 7,58. Kemudian jumlah pendapatan petani terbesar sesudah melakukan alih fungsi lahan dalam rentang Rp. 12.848.001,- – Rp. 21.636.000,- sebanyak 24 orang petani responden atau sebesar 36,36, sedangkan jumlah pendapatan petani yang terkecil sesudah melakukan alih fungsi lahan dalam rentang Rp. 39.212.001 – Rp. 48.000.000 sebanyak 4 orang petani responden atau sebesar 6,06. Prakiraan pendapatan rata-rata rumah tangga responden yang sudah melakukan alih fungsi lahan seperti yang terlihat pada Tabel 4.8 di atas cenderung mengalami peningkatan, sedangkan pendapatan yang diperoleh petani yang masih bertanam padi berfluktuasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani salah satu penyebab berfluktuasinya tingkat pendapatan petani tanaman padi disebabkan oleh harga gabah yang tidak sebanding dengan kenaikan harga pupuk dan harga pestisida yang tidak stabil. Selain itu juga disebabkan oleh sebagian lahan tanaman padi yang mulai mengalami degradasi akibat tidak adanya saluran irigasi yang baik. Peningkatan pendapatan petani kelapa sawit disebabkan hasil produksi yang diperoleh semakin baik, sejalan dengan meningkatnya produktivitas kelapa sawit. Sedangkan harga jual komoditi kelapa sawit relatif stabil terutama untuk minyak kelapa sawit yang berorientasi eksport. Universitas Sumatera Utara Indikasi bahwa kesenjangan rata-rata laju pertumbuhan luas lahan tanaman padi dengan luas lahan tanaman kelapa sawit disebabkan oleh alih fungsi lahan dari tanaman padi, karena menanam kelapa sawit lebih menguntungkan dari pada menanam padi.

4.2.3. Modal Kerja Petani