Kependudukan Penggunaan Lahan Deskripsi Wilayah Kabupaten Labuhanbatu

Tabel 4.1 di atas dapat terlihat bahwa luas daerah menurut kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu, luas daerah terbesar adalah Kecamatan Torgamba dengan luas 113.640 Ha atau 12,32 sedangkan luas daerah terkecil adalah Kecamatan Rantau Selatan dengan luas 6.432 Ha atau 0,70 persen dari total luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu.

4.1.2. Kependudukan

Berdasarkan hasil proyeksi Sensus Penduduk 2000, pada tahun 2007 penduduk Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 1.007.185 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu sebanyak 94.752 jiwa dengan kepadatan penduduk 85 jiwa per km², sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Silangkitang sebanyak 26.724 jiwa dengan kepadatan penduduk 88 jiwa per km². Kecamatan Rantau Selatan merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan 787 jiwa per km² dan Kecamatan Aek Natas merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terkecil yaitu sebesar 49 jiwa per km². Penduduk Kabupaten Labuhanbatu mayoritas bersuku bangsa Batak 45,50 persen diikuti dengan suku Jawa 44,83 persen, Melayu 3,85 persen, Minang 0,81 persen dan Aceh 0,21 persen dan lainnya 4,80 persen. Sedangkan agama yang dianut penduduk Kabupaten Labuhanbatu mayoritas agama Islam 83,71 persen, diikuti Kristen Protestan 13,08 persen, Kristen Katholik 2,10 persen, Budha 1,01 persen, dan Hindu 0,06 persen serta lainnya 0,04 persen. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2007 jumlah komposisi penduduk Kabupaten Labuhanbatu dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.2. Jumlah Komposisi Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2007 Kelompok Penduduk Jumlah Persentase Umur Laki-laki Perempuan Penduduk 0 – 4 65.573 63.523 129.096 12.91 5 – 9 76.323 76.679 153.002 15.30 10 – 14 71.322 69.416 140.738 14.07 15 – 19 54.217 58.880 113.097 11.31 20 – 24 52.549 49.057 101.606 10.16 25 – 29 44.970 52.120 97.090 9.71 30 – 34 46.476 43.211 89.687 8.97 35 – 39 24.107 24.667 48.774 4.88 40 – 44 19.308 12.736 32.044 3.20 45 – 49 14.121 13.693 27.814 2.78 50 – 54 12.043 11.861 23.904 2.39 55 – 59 6.960 7.300 14.260 1.43 60 – 64 9.934 6.342 16.276 1.63 65+ 10.621 9.176 19.797 1.98 Jumlah 508.524 498.661 1007.185 100.72 Sumber: BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, 2008 diolah

4.1.3. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2007 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Penggunaan Lahan di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2007 Gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan di Kabupaten Labuhanbatu digunakan untuk perkebunan kelapa sawit seluas 441.136 hektar 47,83. Sementara lahan karet seluas 199.157 hektar, kemudian lahan yang masih hutan seluas 119.982 hektar. Selanjutnya lahan persawahan seluas 55.899 hektar, untuk bangunan perumahan, perkantoran, industri, pendidikan, jalan dan lain-lain seluas 31.614 hektar, belukar seluas 37.605 hektar, campuran seluas 20.578 hektar dan sungai seluas 16.347 hektar BPS, Labuhanbatu Dalam Angka 2008. 4.1.4. Perkembangan Luas Lahan dan Produksi Tanaman Padi Luas lahan tanaman padi di Kabupaten Labuhanbatu mengalami penurunan setiap tahun, walaupun produksi tidak setiap tahun mengalami penurunan. Perkembangan luas lahan dan produksi tanaman padi selama tahun 2003- 2007 di Kabupaten Labuhanbatu adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Perkembangan Luas Lahan dan Produksi Tanaman Padi Selama Tahun 2003-2007 Sumber: LAKIP Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2008 diolah Tabel 4.3 di atas dapat terlihat bahwa memang telah terjadi penurunan luas lahan tanaman padi di Kabupaten Labuhanbatu. Jika dilihat rata-rata terjadi penurunan luas lahan padi antara tahun 2003-2007 sebesar 7 per tahun. Penurunan luas lahan tanaman padi yang paling besar terjadi pada tahun 2005, yaitu sebesar 19,80. Kemudian untuk perkembangan jumlah produksi mengalami penurunan yang paling besar pada tahun 2005 sebesar 13,46 dengan rata-rata perkembangan produksi sebesar 4,37. Pembangunan pertanian tanaman pangan mempunyai arti yang strategis bagi bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan karena sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia sekitar 95 adalah beras Sudaryanto, 2001. Perkembangan luas lahan padi terus mengalami penurunan yang cukup besar setiap tahunnya. Penurunan ini terjadi karena harga gabah yang tidak sebanding dengan peningkatan harga pupuk dan pestisida di tingkat petani, kemudian penurunan ini juga terjadi di daerah-daerah pertanian padi yang berdekatan dengan lokasi perkebunan kelapa sawit. No Tahun Luas Lahan Ha Perkembangan Luas Lahan Produksi Padi Ton Perkembangan Produksi 1. 2003 88.333 - 356.906 - 2. 2004 88.170 -0,18 365.563 2,42 3. 2005 70.704 -19,80 316.337 - 13,46 4. 2006 67.109 -5,08 281.145 - 11,12 5. 2007 65.127 -2,95 294.227 4,65 Rata-rata - 7,00 - 4,37 Universitas Sumatera Utara Keputusan petani menanam padi akan dipengaruhi oleh expected income price dari gabah yang dihasilkan. Petani secara individu tidak peduli apakah keputusan mereka menanam atau tidak menanam padi akan mempengaruhi ketahanan pangan jangka panjang atau tidak. Petani Indonesia yang berkecimpung dalam sektor pertanian tanaman pangan pada umumnya merupakan petani yang bersifat subsistem petani tradisional. 4.1.5. Perkembangan Luas Lahan dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Perkembangan luas lahan dan produksi tanaman kelapa sawit selama tahun 2003-2007 adalah sebagai berikut: Tabel 4.4. Perkembangan Luas Lahan dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Selama Tahun 2003-2007 Sumber: LAKIP Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2008 diolah Tabel 4.4 di atas dapat terlihat bahwa telah terjadi peningkatan luas lahan tanaman kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu. Jika dilihat rata-rata terjadi peningkatan luas lahan tanaman kelapa sawit antara tahun 2003-2007 sebesar 6,04 per tahun. Peningkatan luas lahan tanaman kelapa sawit yang paling besar terjadi pada tahun 2005, yaitu sebesar 13. Kemudian untuk perkembangan jumlah produksi yang paling besar pada tahun 2006 sebesar 13,95 dengan rata-rata perkembangan produksi sebesar 10,06. No Tahun Luas Lahan Ha Perkembangan Luas Lahan Produksi Kelapa Sawit Ton Perkembangan Produksi 1. 2003 295.093 - 4.590.733 - 2. 2004 303.040 2,69 4.487.964 -2,23 3. 2005 342.441 13,00 5.149.191 14,73 4. 2006 361.618 5,60 5.867.921 13,95 5. 2007 371.928 2,85 6.676.978 13,78 Rata-rata 6,04 10,06 Universitas Sumatera Utara

4.2. Karakteristik Petani Responden