4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan di suatu derah terkait dengan masyarakat dan aktivitas yang dilakukan dalam memanfaatkan lahan di daerah tersebut. Untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit, penulis mengumpulkan data melalui kuesioner dan wawancara. Dari hasil
kuesioner yang dilakukan diperoleh alasan yang menyebabkan petani melakukan alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit. Untuk lebih jelas dapat kita
lihat pada Tabel 4.15 di bawah ini: Tabel 4.15. Alasan Responden Melakukan Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi
Menjadi Tanaman Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu
No. Alasan Responden
Jumlah Persen
1. Untuk meningkatkan pendapatan keluarga
30 45,45
2. Harga gabah yang tidak sebanding dengan peningkatan
harga pupuk dan pestisida di tingkat petani 15
22,73 3.
Tenaga kerja bertani kelapa sawit lebih sedikit 10
15,15 4.
Panen kelapa sawit tiap 2 minggu sekali 6
9,09 5.
Lebih mudah mendistribusikan hasil panen kelapa sawit 5
7,58 Jumlah
66 100,00
Sumber: Data Primer, 2010 diolah Dari hasil kuesioner, ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh masing-
masing responden dalam melakukan alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu. Alasan responden pada Tabel 4.15 di atas
merupakan alasan utama responden untuk melakukan alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit. Alasan meningkatkan pendapatan keluarga merupakan
alasan terbesar yaitu sebanyak 30 orang responden 45,45. Selanjutnya alasan bahwa harga gabah yang tidak sebanding dengan peningkatan harga pupuk dan
Universitas Sumatera Utara
pestisida di tingkat petani sebanyak 15 orang responden 22,73, modal kerja bertani kelapa sawit lebih murah yaitu sebanyak 10 orang responden 15,15, panen
kelapa sawit tiap 2 minggu sekali yaitu sebanyak 6 orang responden 9,09, lebih mudah mendistribusikan hasil panen kelapa sawit yaitu sebanyak 5 orang responden
7,58. Dari wawancara dengan salah seorang petani kelapa sawit yang sebelumnya
adalah petani tanaman padi mengatakan bahwa: “
Melakukan alih fungsi lahan ini dilakukan karena melihat keberhasilan beberapa teman berkebun kelapa sawit selain itu kalau bertanam padi harga gabah yang tidak
sebanding dengan peningkatan harga pupuk dan pestisida di tingkat petani”. Selanjutnya responden lain dalam wawancaranya mengatakan bahwa:
“ Dibandingkan bertanam padi, berkebun kelapa sawit ini pendapatan yang di hasilkan
lebih menguntungkan. Selain itu, sewaktu-waktu kami masih dapat melakukan aktivitas lainnya selagi bertanam kelapa sawit karena tidak perlu dijaga terus menerus
selama menunggu masa panen kelapa sawit. Jumlah tenaga dalam berkebun kelapa sawit juga lebih sedikit dibanding dengan bertanam kelapa sawit dengan luas lahan
sama luasnya”. Dari beberapa hasil kuesioner, wawancara dan pengamatan di lapangan dapat
diketahui bahwa terjadinya alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Dibandingkan dengan bertanam padi kalau bertanam kelapa sawit pendapatan
lebih besar karena harga jual yang stabil dan terus mengalami kenaikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tanaman kelapa sawit bisa ditanam diberbagai jenis tanah yang ada
di Kabupaten Labuhanbatu. 3.
Dengan harga gabah yang tidak sebanding dengan peningkatan harga pupuk dan pestisida di tingkat petani mengakibatkan petani melakukan alih fungsi
lahan karena tingkat kesuburan tanah yang semakin menurun kualitasnya. 4.
Keberhasilan bertanam kelapa sawit di daerah lain dengan nilai jual produksi yang cukup baik di pasaran. Karena perkebunan kelapa sawit juga di ekspor
ke luar negeri. 5.
Dengan berkebun kelapa sawit, para petani dapat melakukan kegiatan perekonomian lainnya yang berguna untuk meningkatkan pendapatan
keluarga. Hal ini sangat berbeda kalau bertani padi harus dijaga mulai tanam hingga masa panen.
4.4. Peran Kontrol Pemerintah Daerah