Jumlah Tenaga Kerja Petani

Gambar 4.5. Persentase Total Produksi Petani Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi dan Kelapa Sawit, Tahun 2003-2007 Tabel 4.12 dan Gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa total produksi petani responden sebelum melakukan alih fungsi lahan hanya dalam rentang 1.600-12.880 kilogram sebanyak 66 orang petani responden. Kemudian total produksi petani terbesar sesudah melakukan alih fungsi lahan dalam rentang 12.881-24.160 kilogram sebanyak 34 orang petani responden atau sebesar 51,52, sedangkan total produksi terkecil sesudah melakukan alih fungsi lahan dalam rentang 1.600-12.880 kilogram sebanyak 3 orang petani responden atau sebesar 4,55.

4.2.5. Jumlah Tenaga Kerja Petani

Jumlah tenaga kerja petani yang diperoleh dari responden adalah jumlah tenaga kerja petani responden sebelum dan sesudah melakukan alih fungsi lahan tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit. Untuk lebih jelas distribusi jumlah tenaga kerja petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Jumlah Tenaga Kerja Petani Sampel Alih Fungsi Lahan Sebelum dan Sesudah Alih Fungsi Lahan No Uraian Sebelum Alih Fungsi Lahan Orang Sesudah Alih Fungsi Lahan Orang 1. Jumlah tenaga kerja minimum 2 1 2. Jumlah tenaga kerja maksimum 4 4 Jumlah Tenaga Kerja Rata-rata 2,64 1,83 Sumber: Data Primer, 2010 diolah Tabel 4.13 di atas dapat terlihat bahwa jumlah tenaga kerja petani responden tanaman padi atau sebelum melakukan alih fungsi lahan, berada pada rentang maksimum 4 orang dan minimum 2 orang. Untuk jumlah tenaga kerja rata-rata dengan 66 orang petani responden sebanyak 2,64 orang. Sedangkan untuk petani responden tanaman kelapa sawit atau sesudah alih fungsi lahan mempunyai jumlah tenaga kerja rata-rata sebanyak 1,83 orang, dengan jumlah tenaga kerja petani maksimum sebanyak 4 orang dan jumlah tenaga kerja petani minimum sebanyak 1 orang. Kemudian akan dilihat bagaimana distribusi frekuensi relatif dari data primer jumlah tenaga kerja petani responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14. Jumlah Tenaga Kerja Petani Sampel Alih Fungsi Lahan Berdasarkan Distribusi Frekuensi Relatif No Jumlah Tenaga Kerja Orang Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi Menjadi Kelapa Sawit Sebelum Persen Sesudah Persen 1. 1 – 2 32 48,48 54 81,82 2. 3 – 4 34 51,52 12 18,18 Jumlah 66 100,00 66 100,00 Sumber: Data Primer, 2010 diolah Universitas Sumatera Utara Dan agar lebih jelas bagaimana persentase distribusi jumlah tenaga kerja petani alih fungsi lahan tersebut dapat kita lihat dalam bentuk tampilan visualisasi grafik di bawah ini: Gambar 4.6. Persentase Jumlah Tenaga Kerja Petani Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi dan Kelapa Sawit, Tahun 2003-2007 Tabel 4.14 dan Gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja petani responden sebelum melakukan alih fungsi lahan terdistribusi dalam rentang 1 – 2 orang sebanyak 32 orang petani responden atau sebesar 48,48 dan dalam rentang 3 – 4 orang sebanyak 34 orang petani responden atau sebesar 51,52. Kemudian jumlah tenaga kerja petani sesudah melakukan alih fungsi lahan terdistribusi dalam rentang 1 – 2 orang sebanyak 54 orang petani responden atau sebesar 81,82, dan dalam rentang 3 – 4 orang sebanyak 12 orang petani responden atau sebesar 18,18. Berdasarkan statusnya, tenaga kerja dapat dibedakan atas tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja yang berasal dari keluarga dan sanak saudara ataupun dari luar yang menerima gaji bulanan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan tenaga kerja tidak tetap adalah tenaga kerja harian lepas dan tenaga kerja kontrak yang menerima gaji harian ataupun borongan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan responden didapat bahwa pada kegiatan perkebunan kelapa sawit membutuhkan tenaga kerja baik sebagai tenaga kerja pada waktu pembangunan kebun, perawatan maupun pada saat pemanenan. Pada awal pembangunan kebun kelapa sawit, sebagian besar melibatkan tenaga kerja dengan sistem kontrak pada setiap komponen pekerjaan maupun secara keseluruhan. Sedangkan pada saat perawatan dan pemanenan dapat dilakukan oleh tenaga kerja harian lepas dan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja harian biasanya dibutuhkan pada waktu pemupukan dan panen tetapi sebagian besar responden mengemukakan mereka menggunakan tenaga kerja tetap yang berasal dari keluarga sendiri. Sedangkan untuk pertanian tanaman padi dibutuhkan tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap mulai masa tanam, perawatan hingga masa pemanenan. Dari hasil kuesioner dengan responden ditemukan bahwa secara keseluruhan responden 100 pernah menggunakan tenaga kerja kontrak dan tenaga kerja harian lepas. Jika dilihat dari hasil kuesioner dapat dilihat perbandingan penggunaan tenaga kerja pada tanaman padi dengan tanaman kelapa sawit yaitu 1 : 2. Dengan perbandingan demikian petani dapat menghemat biaya operasional dalam bertani selama 1 kali masa panen dan tentu saja akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan petani. Universitas Sumatera Utara

4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan