b. Budaya muncul ketika para anggota organisasi berinteraksi satu sama lain
untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi yakni masalah integrasi internal dan adaptasi eksternal.
c. Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh jadi menjadi
seorang pencipta budaya baru dengan mengembangkan berbagai cara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan individual seperti persoalan identitas diri,
kontrol dan pemenuhan kebutuhan serta bagaimana agar bisa diterima oleh lingkungan organisasi yang diajarkan kepada generasi penerus.
4. Karakteristik Budaya Organisasi
Robbins dalam Tika 2006:10 menyatakan ada 10 karakteristik budaya organisasi itu terdiri dari:
a. Insiatif individual
Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dipunyai setiap individu dalam mengemukakan pendapat. Inisiatif individu tersebut
perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide utuk memajukan dan mengembangkan organisasiperusahaan.
b. Toleransi terhadap tindakan beresiko
Dalam budaya organisasi perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko.
Suatu budaya organisasi dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada anggota untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk memajukan
organisasiperusahaan serta berani mengambil resiko terhadap apa yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengarahan
Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasi perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan yang
tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi. d.
Integrasi Maksudnya sejauh mana suatu organisasi perusahaan dapat mendorong unit-
unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakan unit-unit organisasi dalam bekerja dapat mendorong kualitas dan kuantitas
pekerjaan yang dihasilkan. e.
Dukungan Manajemen Maksudnya sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi atau
arahan, bantuan serta dukungan yang jelas tehadap bawahan. f.
Kontrol Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan. g.
Identitas Dimaksudkan sejauh mana para anggota karyawan suatu organisasi
perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian
profesional tertentu. h.
Sistem Imbalan Dimaksudkan sejauh mana alokasi imbalan seperti kenaikan gaji, promosi dan
sebagainya didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
i. Toleransi terhadap konflik
Sejauh mana para pegawai karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka.
j. Pola komunikasi
Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal.
5. Fungsi dan Manfaat Budaya Organisasi