6. Pembagian budaya kerja
Menurut Paramita dalam Ndraha 1999:81, budaya kerja dapat dibagi menjadi :
a. Sikap terhadap pekerjaan
Yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain seperti bersantai atau semata-mata memperoleh kepuasan dari kesibukan
pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya. Sikap terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh:
1 Pengetahuan dan informasi kerja
2 Kesadaran akan kepentingan
b. Perilaku waktu bekerja
Seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya, suka
membantu sesama karyawan atau sebaliknya.
C. Komitmen
Menurut Sunarto 2005:25, komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari:
a. Penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan
b. Keinginan untuk tetap berada dalam organisasi
c. Kesediaan untuk bekerja keras atas nama organisasi
Menurut Porter dalam Panggabean 2002:127, komitmen adalah kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu. Becker
dalam Panggabean 2002:127 menggambarkan komitmen sebagai kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain berhenti bekerja
Menurut Meyer Allen dalam Munandar 2004:75, komitmen organisasi merupakan salah satu bentuk dari komitmen yang lain dan memiliki fokus yang
berbeda. Mowdy, Porter Steer dalam Munandar 2004:75, komitmen organisasi adalah sifat hubungan seorang individu dengan organisasi dengan
memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut: a.
Menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi b.
Mempunyai keinginan berbuat untuk organisasinya c.
Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasinya Menurut Griffin Bateman dalam Munandar 2004:75, menyebutkan
bahwa komitmen organisasi adalah : a.
Dambaan pribadi untuk mempertahankan keanggotannya dalam organisasi b.
Keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi c.
Kemauan secara sadar untuk mencurahkan usaha demi kepentingan organisasi. Menurut Meyer Allen dalam Munandar 2004:75 menjelaskan 3 bentuk
dari komitmen organisasi, yang keseluruhannya mempunyai implikasi terhadap kelanjutan partisipasi individu dalam organisasi. Ketiga bentuk tersebut adalah
a. Affective Commitment
Menunjukkan suatu kelekatan psikologis terhadap organisasi. Individu bertahan di organisasi ini karena memang menginginkannya. Komitmen ini
berkaitan dengan pengalaman kerja.
Universitas Sumatera Utara
b. Normative Commitment
Komitmen ini ditunjukkan dengan perasaan “wajib” untuk tetap bertahan dalam organisasi. Karyawan yang memiliki normative commitment yang
tinggi akan bertahan dalam organisasi karena mereka merasa harus melakukan hal tersebut.
c. Continuance Commitment
Merupakan komitmen organisasi yang rasional. Komitmen ini berkaitan dengan biaya jika ia keluar dari organisasi. Karyawan yang memiliki
continuance commitment tinggi akan bertahan dalam organisasi, karena membutuhkannya. Menurut Stebbin dalam Munandar 2004:75 menyebutkan
bahwa continuance commitment adalah kesadaran akan ketidakmungkinan memilih identitas sosial lain ataupun alternative tingkah laku lain karena
adanya ancaman akan kerugian. Menurut Becker dalam Munandar 2004:75 menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi continuance
commitment yaitu self investment, general training, dukungan sosial dan kesempatan.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN