4.2.3. Model Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Medan Area
P JT JTM
P P T JTT
JT
PP SM P SM
JSM
PP MB P MB
JMB P P MBr
JK
P MBr JMBr
P P MP P MP
JMP
JP
KP
P PP
LW
PJP
O2
RTH
CO2
VS VR
VP O2JT
C O2JT
O2JK CO2JK
O2JP CO2JP
Gambar 10. Diagram dinamis model RTH Kecamatan Medan Area Keterangan:
RTH = ruang terbuka hijau
LW = luas wilayah
KP = kepad atan penduduk
JP = jumlah penduduk
JT = jumlah tan aman
JTM = jumlah tan aman muda
JTT = jumlah tan aman tua
Universitas Sumatera Utara
JK = jumlah kendaraan
JSM = jumlah sepeda motor
JMBr = jumlah mobil b arang
JMB = jumlah mobil b us
JMP = jumlah mobil p enumpang
PJP = peningkatan jumlah penduduk
PSM = peningkatan jumlah sepeda motor
PMBr = peningkatan jumlah mobil barang
PMP = peningkatan jumlah mobil penumpang
PMB = peningkatan jumlah mobil bus
PJT = peningkatan jumlah tanaman
PPP = persentase peningkatan jumlah penduduk 0.023 tahun
PPSM = persentase peningkatan jumlah sepeda motor 0.13 tahun
PPMBr = persentase peningkatan jumlah mobil barang 0.051 tahun
PPMP = persentase peningkatan jumlah mobil penumpang 0.0 83 tahun
PPMB = persentase peningkatan jumlah mobil bus 0.026 tahun
PPT = persentase peningkatan jumlah tanaman 0.018 tahun
VP = vegetasi pohon
VR = vegetasi ru mp ut
VS = vegetasi semak
O2 = serapan oksigen
CO2 = serapan karbon dioksida
Gambar 10 mempresentasikan bahwa RTH dip engaruhi oleh serapan 02 seb esar 600.000 ton Ha, serapan CO
2
sebesar 58.99 ton Ha, jumlah tanam an sebesar 6.384,77 unit dengan persentase peningkatan sebesar 0.018tahun, jumlah
penduduk sebesar 15.542.836,2 5 jiwa dengan persentase peningkatan sebesar 0.023tah un dan jumlah kendaraan sebesar 47.241,36 unit dengan persentase
penin gkatan sebesar 0.13tah un un tuk sepeda motor, 0.051tahun untuk mobil baran g, 0.0 83tah un u ntuk mob il penumpang dan 0.026 tahun untuk mobil bus.
Dari hasil formulasi dengan men ggunakan Powersim 2.5, diperoleh nilai RTH seb esar 0,00 18 hajiwa atau 18 m
2
jiwa . Hasil ini menunjukkan bahwa RTH di Kecamatan Medan Area tidak memenuhi standar RTH yang dipaparkan pada tabel 2,
70
Universitas Sumatera Utara
bahkan sangat jauh dari standar, yang meyebutkan b ahwa untuk suatu wilayah kota, standar RTH adalah 40 hajiwa.
Dari pengamatan langsung di lapangan, juga dap at d i lihat bahwa Kecamatan Medan Area memang terbilang kecamatan yang tidak asri dan h ijau, hampir di semua
kelurahan terlihat gersang dengan banyaknya ru ko dan perkantoran. Gambar 18. Pada med ian jalan atau tengah jalan untuk jalan raya atau jalan du a arah maupun di
kanan k iri jalan han ya beberap a saja yang ditanaminya pohon -pohon. Pengh ijauan hanya diperoleh dari halaman pekarangan rumah warga.
Berbeda dengan Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Area malah tidak memiliki taman -taman yang d ikelola oleh Dinas Pertamanan Kota Medan. Pad ahal
menu rut Peraturan M enteri Dalam Negeri Republik In donesia Nomor 1 Tahu n 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan RTHKP menyatakan
bahwa p enyediaan dan p emeliharaan RTHKP meru pakan tanggun gjawab Pemerintah KabupatenKota yan g dilakuk an secara bertah ap sesuai den gan k emampu an masing-
masing daerah. Pada prinsipnya RTH dimaksudkan agar dapat menekan efek negatif yang
ditimbulkan lingkungan terban gun di perkotaan, sep erti peningkatan temperatur udara, penurunan tingkat peresapan air dan kelembaban udara, polusi, dan lain
seb again ya. Sebagai salah satu unsur kota yang pen ting khususnya dilihat dari fun gsi
ek olo gis, betapa sempit, atau kecilnya uku ran RTH Kota Urban Green Open Space
71
Universitas Sumatera Utara
yan g ada, termasuk halaman rumahbangunan pribadi, seyo gyanya dapat dimanfaatkan sebagai ruang hijau yang ditanami tetumbuhan secara multi fungsi.
Hasni 2008, juga menyatakan bahwa d alam pembangunan kota berkelanjutan mutlak dipertimbangkan adanya pembangunan RTH secara khusus,
berdasarkan pada serangkaian fungsi penting RTH dalam Rencana In duk Kota baik dalam jan gka p endek maupun panjang. Setiap 120.000 penduduk harus tersedia satu
taman seluas 24.00 0 m
2
. RTH ini sudah dikategorikan sebagai tam an kota, untuk menampung berbagai kegiatan baik skala kota maupun skala b agian wilayah kota.
4.2.4. Analisis Kecenderungan Sistem Simulasi Model Kecamatan Medan Area