Analisis Perilaku Kondisi Nyata Ruang Terbuka Hijau RTH

4.2.5. Analisis Perilaku Kondisi Nyata Ruang Terbuka Hijau RTH

Berdasark an hasil simulasi yang d iperoleh di Kecamatan Medan Polonia dan Medan Area, model d apat dikembangkan untuk melihat perilaku kondisi n yata Ruang Terbuka Hijau yang memenuhi Nilai Standar, yaitu sebesar 40 m 2 jiwa. Untuk memperoleh nilai RTH sebesar 40 m 2 jiwa, maka untuk Kecamatan Medan Area, perlu dilaku kan penambah an ju mlah pohon tanaman muda seban yak 37.640 unit dengan peningkatan 0,146 setiap tahunn ya. Hal ini dap at dilihat pada dinamika peubah-peubah sistem pada Gambar 12 dan Tabel 16 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 12 dan Tabel 1 6 diatas, dapat dilihat bahwa v ariabel yan g sangat berpen garuh pad a sistem Ruang Terbuka Hijau RTH adalah jumlah pohon tanaman. Untuk mempertahank an nilai Standar RTH seb esar 40 m 2 jiwa, maka diperlukan jumlah tanaman pohon sebesar 37.640 u nit tanaman muda d an 2 .032 unit tanaman tua dengan persentase penin gkatan sebesar 14,6 setiap tahunnya. Tanaman po hon san gat berpengaruh dalam Ruang Terbuka Hijau RTH pada suatu daerah. Kehadiran tumbuhan sangat diperluk an di perkotaan mengingat pro ses fotosintesis tumbuhan yang terjadi apab ila ada sinar matahari dan dibantu oleh en zim, yaitu suatu pro ses dimana zat-zat anorganik H 2 O dan CO 2 o leh klorofil diubah menjadi zat organik, karbohidrat, serta O 2 . Tumb uhan hijau akan menjaring CO 2 dan melepas O 2 kembali ke udara Zoer’aini, 2005. Hasni 2008 juga menyebutkan multi-fungsi tanaman pengisi RTH antara lain, seb agai : penyerap p artikel timbal, debu, CO karbon monoksida, CO 2 karbon dio ksida, keb isingan, dan bau, p enahan hemb usan angin, mengatasai gen angan air, ameliorasi iklim, dan meningkatkan keind ahan. Sekarang ini banyak po hon d i daerah perkotaan yang dipotong habis oleh pemerintah kota d engan alasan menggan ggu lalu lintas jalan d an instalasi listrik atau menambah lebar jalur lalu lintas kendaraan bermotor. Bila diamati dengan cermat, penebangan pohon-po hon tersebut tidak diikuti dengan konservasiupaya penanaman kemb ali dengan pohon yang baru, sehingga jumlah tan aman vegetasi semakin lama semakin berkuran g. 79 Universitas Sumatera Utara

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Model yang dik embangkan berdasarkan jumlah penduduk, jumlah kenderaan dan jumlah vegetasi di masing-masing kecamatan, diperoleh bahwa nilai ruang terbuka hijau di Kecamatan Medan Polonia adalah 0,0049 Hajiwa atau 49 m 2 jiwa, sedangkan di Kecamatan Medan Area adalah 0,0018 Hajiwa atau 18 m 2 jiwa. 2. Kecamatan Med an Polonia masih dalam kategori kecamatan yang masih terpenuh i kebutuhan ru ang terbuka hijau Nilai RTH Hasil Simulasi dari Nilai Standar RTH, sementara d i Kecamatan Med an Area tid ak memenuhi kebutuhan ru ang terbu ka hijau RTH Hasil Simulasi dari Nilai Standar RTH. 3. Perilaku simulasi untuk Ruang Terbuka Hijau pada k edua kecamatan untuk 5 tahu n ke dep an, yak ni dimulai tahun 2008 sampai den gan 2 012 mengalami penurunan n ilai luas. 4. Untuk mempertahankan nilai Standar RTH sebesar 40 m 2 jiwa, maka diperlukan jumlah tanaman pohon seb esar 37.640 unit tanaman mud a dan 2.032 unit tanaman tua den gan persentase peningkatan sebesar 14 ,6 setiap tahunn ya. 80 Universitas Sumatera Utara