4.2. Pemodelan Sistem
Pemodelan diartikan sebagai suatu gu gus pembuatan model yang akan meng gambarkan sistem yang dikaji Eriyatn o, 1999. Pemod elan sistem dilakukan
dengan menggu nakan bantuan perangkat lunak software program Powersim 2 .5.
4.2.1. Model Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Medan Polonia
PJT JTM
PPT JTT
JT
PPSM PSM
JSM
PPMB PMB
JMB PPMBr
JK
PMBr JMBr
PPMP PMP
JMP
JP
KP
PPP
LW
PJP
O2
RTH
CO2
VS VR
VP O2JT
CO2JT
O2JK CO2JK O2JP
CO2JP
Gambar 8.
Diagram dinamis
model RTH Kecamatan Med an Polonia
62
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: RTH
= ruang terbuka hijau LW
= luas wilayah KP
= kepad atan penduduk JP
= jumlah penduduk JT
= jumlah tan aman JTM
= jumlah tan aman muda JTT
= jumlah tan aman tua JK
= jumlah kendaraan JSM
= jumlah sepeda motor JMBr
= jumlah mobil b arang JMB
= jumlah mobil b us JMP
= jumlah mobil p enumpang PJP
= peningkatan jumlah penduduk PSM
= peningkatan jumlah sepeda motor PMBr
= peningkatan jumlah mobil barang PMP
= peningkatan jumlah mobil penumpang PMB
= peningkatan jumlah mobil bus PJT
= peningkatan jumlah tanaman PPP
= persentase peningkatan jumlah penduduk 0.024 tahun PPSM
= persentase peningkatan jumlah sepeda motor 0.13 tahun PPMBr
= persentase peningkatan jumlah mobil barang 0.051 tahun PPMP
= persentase peningkatan jumlah mobil penumpang 0.0 83 tahun PPMB
= persentase peningkatan jumlah mobil bus 0.026 tahun PPT
= persentase peningkatan jumlah tanaman 0.104 tahun VP
= vegetasi pohon VR
= vegetasi ru mp ut VS
= vegetasi semak O2
= serapan oksigen CO2
= serapan karbon dioksida
Gambar 8 mempresentasikan bahwa RTH dipengaruhi oleh serap an O
2
seb esar 600.000 ton Ha, serapan CO
2
sebesar 58.99 ton Ha, jumlah tanam an sebesar 19.146,1 6 u nit dengan persentase peningkatan sebesar 0.1 04tahu n, jumlah
penduduk sebesar 7.428.356,93 jiwa dengan persentase peningkatan sebesar 0.024tah un dan jumlah kendaraan sebesar 47.241,36 unit dengan persentase
Universitas Sumatera Utara
penin gkatan sebesar 0.13tah un un tuk sepeda motor, 0.051tahun untuk mobil baran g, 0.0 83tah un u ntuk mob il penumpang dan 0.026 tahun untuk mobil bus.
Dari hasil formulasi dengan men ggunakan Powersim 2.5, diperoleh nilai RTH seb esar 0,0049 hajiwa atau 49 m
2
jiwa. Hasil ini menunjukkan bahwa RTH d i Kecamatan M edan Polonia su dah dan masih memenu hi standar RTH yang
dipap arkan pada tabel 3, yang menyebutkan bahwa untuk suatu wilayah kota, standar RTH adalah 40 m
2
jiwa. Dari pengamatan langsun g di lapangan, juga dapat di lihat bahwa Kecamatan
Medan Polonia memang masih terbilan g kecamatan yang asri dan hijau, walaupun di salah satu kelurahan Kelurahan Madras Hulu atau yang dikenal dengan nama
Kampung Keling terlihat gersang dengan ban yaknya ruko dan perkantoran. Gambar 14. Jalur hijau dapat dijumpai di median jalan atau tengah jalan untuk jalan raya atau
jalan dua arah mau pun di kanan kiri jalan dengan ditanamin ya pohon-pohon, den gan jarak tanam 6-10 meter. J alur hijau juga dapat dijumpai di sepanjang tepi Sungai Deli
yan g membatasi Kecamatan Medan Polo nia d engan Kecamatan Medan Maimun. Kecamatan Polonia juga memilik i taman-taman yan g dikelola oleh Dinas
Pertamanan Kota Medan, seperti Taman Ahmad Yani dengan 5 lima satelit, Taman Rumah Dinas Walikota dengan 6 enam satelit dan Taman Beringin dengan 9
sembilan satelit. Daftar inventaris taman, luas dan foto terlampir. Dalam Undang-Undang Rep ublik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
penataan ruang men yebutkan bahwa ruang terbuka yang dimiliki dan dikelo la oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kep entingan masyarakat secara umum
Universitas Sumatera Utara
disebu t dengan ruang terbuk a hijau publik . Yang termasuk ru ang terbuka hijau publik, antara lain adalah taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau
sep anjan g jalan, sungai, dan pantai. Yan g termasuk ruang terbu ka hijau p rivat, antara lain, adalah kebun atau halaman rumahgedu ng milik masyarak atswasta yang
ditanami tumbuhan. RTH di kawasan p erko taan , bila melalui perencanaan dan penataan massa dan
arsitektur tanamannya yang baik, diketahui mempunyai manfaat yan g tin ggi dalam memelih ara dan men in gkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Keberadaan massa
tanaman inin dapat memperbaiki dan meningkatkan arti dari sumberdaya alam serta lingkungannya sep erti air, udara, tanah dan biota lainnya, serta secara tidak
langsun g dapat meningkatkan kualitas wajah kota city performance dan jasa lingkungan lainn ya yang terkait dengan sumberdaya ini Nurisjah, 1997.
4.2.2. Analisis Kecenderungan Sistem Simulasi Model Kecamatan Medan Polonia