yan g ada, termasuk  halaman  rumahbangunan pribadi, seyo gyanya dapat dimanfaatkan sebagai ruang hijau yang ditanami tetumbuhan secara multi fungsi.
Hasni  2008, juga menyatakan bahwa d alam pembangunan kota berkelanjutan mutlak  dipertimbangkan  adanya  pembangunan  RTH secara  khusus,
berdasarkan pada serangkaian fungsi penting RTH dalam Rencana In duk Kota baik dalam jan gka p endek maupun panjang. Setiap 120.000 penduduk  harus tersedia satu
taman seluas  24.00 0 m
2
. RTH ini  sudah  dikategorikan sebagai tam an  kota, untuk menampung  berbagai kegiatan baik skala  kota  maupun  skala b agian  wilayah  kota.
4.2.4.   Analisis Kecenderungan Sistem Simulasi Model Kecamatan Medan Area
Analisis kecenderungan sistem ditujukan untuk mengek splo rasi perilaku sistem dalam  jangka panjang k e  depan,  melalui  simulasi model. Perilaku simulasi
ditetapkan selama 5 tahu n ke depan,  yakni dimulai tahun 20 08 sampai dengan 2 012. Dalam kurun  waktu simulasi tersebut, diungkapkan perkembangan yang mungkin
terjadi pada peub ah-p eubah yang dikaji. Peubah-peubah model yang akan disimulasikan  ad alah jumlah tanaman yang terdiri dari jumlah tanaman muda dan
jumlah tanaman tua, jumlah d an kepadatan  pendud uk, jumlah kend araan  yang terdiri dari jumlah sepeda moto r, jumlah mobil bus, jumlah mobil penumpang, ju mlah mobil
baran g, serapan CO
2
, vegetasi semak, rumput dan pohon  serta serapan O
2
. Dinamika beberapa p eubah sistem dalam ku run waktu 5 tahun ke depan disajikan  p ada Gambar
11.
72
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Hasil simulasi model menunjukkan  bah wa  jumlah  tanaman di  Kecamatan Medan Area teru s meningkat dari 6.051,28 u nit pada awal simulasi menjadi 6.3 84,77
unit  pada akhir  tahun  simulasi. Demikian  juga dengan jumlah  penduduk  yang terus meningkat dari 14 .141.488,17 jiwa pada awal simulasi men jadi 15.542 .836,25 jiwa
pada akhir tahun simulasi. Pola p eningkatan jumah pend uduk diikuti pula oleh penin gkatan jumlah ken daraan  d ari 29.748,89 unit pada awal simu lasi menjad i
47.241,3 6 unit p ada akhir  tahun  simulasi. Kondisi ini menghasilkan Ruang Terb uka Hijau  di Kecamatan  Medan Area terus menurun dari 0,0030 hajiwa atau 3 0 m
2
jiwa pada tahun 2008 menjad i 0,0018 hajiwa atau 18  m
2
jiwa di tahun 2012. Hasil Simulasi untuk RTH, jumlah tanaman, ju mlah pendu duk, jumlah
kendaraan, serap an CO
2
, serap an O
2
, luas wilayah di Kecamatan Medan Polonia berupa tab el waktu  digambarkan pada Tabel 15 beriku t ini :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Untuk  meningkatkan  nilai RTH agar sesuai dengan  nilai Standar  RTH d i Kecamatan Med an Area, Pemerin tah Ko ta harus memulai pengembangan  RTH, baik
untuk  jangka pendek maupun  jangka panjang.  Sosialisasi penataan  ruang k embali perlu dimusyawarahkan dengan pen duduk kota. Sistem perencanaan wilayah
Regional Park System harus memenuhi  pers yaratan  minimum  dengan maksud  agar seo ptimal mungkin tetap mampu melayani kebutuhan penduduk yang terus-menerus
meningkat. Oleh karena itu, men urut Hasni 2008, dalam  sistem perencanaan  kota
secara keseluruh an, haru s ditetapkan  pula batasan  wilayah  perk otaan dengan luasan tertentu seh in gga jan gan sampai karena urbanisasi terus menin gkat, pertu mbuhan
kota menjadi tidak terkontrol. Untuk itulah, perlu ditetapkan adanya semacam daerah penyangga yang d iproyeksikan di sekeliling  batas administrasi  kota, yang lazim d i
seb ut ‘sabukjalur hijau’ atau green b elts. Untuk  Kecamatan Medan Area yan g did omin asi oleh ruko dan sarana
permukiman vertikal bersusun, perlu dikemban gkan taman yang berada di atap ruko atau dik enal dengan istilah roof garden. Dalam hal ini sangat diperlukan sosialisasi
pemerintah kota dan peran serta mas yarakat sehingga hal diatas dapat terlaksana dengan baik. Peraturan Daerah mengen ai kawasan hijau serta Peraturan Perundan gan
pendukung lainnya  perlu dilaksanak an. Diperlukan juga adan ya pengawas an d isertai dengan sanksi demi terciptanya k awasan h ijau kota untuk memberikan  manfaat  yang
besar bagi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5.  Analisis Perilaku Kondisi Nyata Ruang Terbuka Hijau RTH