Jumlah Tanaman Pohon Kondisi Umum Lo kasi Penelitian 1. Lua s dan Jumlah Penduduk

4.1.3. Jumlah Tanaman Pohon

Untuk data jumlah tanaman poh on yang terdapat di Kecamatan M edan Area dan Medan Polonia, dapat di lihat pada tabel 12 dan 13, di bawah ini : Dari Tabel 12 dan 1 3 diatas, dapat dilihat bahwa, jumlah tanaman yang ada d i Kecamatan Med an Polonia lebih banyak dibandingkan den gan jumlah tanaman yang ad a di Kecamatan Med an Area. Dari pen gamatan di lapangan, juga terlihat bah wa hamp ir disetiap kelurahan di k ecamatan M edan Polonia terdapat pohon -pohon pelindun g di sepanjang tepi jalan dan d i h alaman rumah warg a, kecuali pada kelurahan M adras Hulu, yang sedikit gersan g dibanding 4 kelurahan lainnya. Universitas Sumatera Utara Lain halnya dengan yang terdapat di Kecamatan Medan Area, h ampir d iseluruh kelurahan jarang ditan am pep ohonan di sepanjang tepi jalan d an halaman rumah warga. Hasil penelitian dengan studi kasus Kecamatan Medan Polonia dan Medan Area, menunjukk an bahwa tanaman pelindun g yang ditanam di sepanjang jalan didominasi oleh Mahoni Swietenia mahogani, Angsana Pterocarpus indicus, Glodogan Polyalthia longifolia dan Kere Payung Filicium decipiens. Untuk tanaman do mestik atau tanaman yan g buahn ya bisa dikon su msi, didomin asi oleh pohon Mangga Mangifera indica dan Jambu Air Eugenia aquea. Data inven tarisasi tanaman vegetasi d apat dilihat pada lampiran 3. Kota membutuhkan vegetasi tumbuh-tumbuhan , karena tumbuh-tu mbuhan mempun yai peran an pentin g p ada kehidupan makhluk hidup selain n ilai keindahan ata estetika. Pembangunan yang terus berlanjut, sering tidak menghiraukan kehadiran lahan hijau. Tumbuhan yang ada di pekarangan d an halaman bangu nan kantor, sek olah, atau di halaman bangunan lainnya serta tumbuhan yang ad a di pinggir jalan, baik jumlah maup un keanekaragamann ya semakin menurun. Akibatnya, fungsi tumbuhan sebagai penghasil oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia untuk pro ses respirasi pernafasan serta u ntu k kebutuhan aktivitas manusia semakin berkurang, karena proses fotosintesis dari vegetasi semakin berkurang. M enurut Zoer’aini 2005, suatu penataan v egetasi dapat berfun gsi den gan baik misalnya sebagai pembentuk ru angan, pengendali suhu udara, memperbaiki kondisi tanah. Penataan tanaman yang berhasil adalah apabila vegetasi itu berfun gsi Universitas Sumatera Utara d an menarik. Vegetasi d apat memberikan keindah an dari garis, bentuk, warna, dan tekstur yang ada d ari tajuk, daun , batang, cab ang, k ulit batang, akar, bu nga, b uah maup un aroma. Unsur-un sur penghijauan yang direncanak an secara baik dan men yeluruh akan menambah keind ahan kota. Hasni 2008 juga men yatakan bahwa peletakan dan pemilihan jenis tanaman harus sedemik ian rupa sehingga pada saat pohon terseb ut telah dewasa akan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Jen is tanaman yan g ditan am adalah tanaman yang memiliki d ahan yang kuat, daunnya tidak mu dah gugur oleh terpaan angin kecepatan sed ang, memiliki kerap atan yang cukup 50-60 , dapat menahan dan menyaring partikel padat dari udara sepeti timbal, debu, karbon monok sida CO dan Karbon dioksida CO 2 . Widyastama 19 91 dalam Departemen Kehutanan 2005, men gemukakan bahwa tanaman yang baik sebagai pen yerap gas CO 2 dan pen ghasil oksigen adalah : damar Agathis alba, daun kupu-kupu Bauh inia purpurea, lamtoro gung Leuca ena leucocephala, akasia Acacia auriculiformis dan beringin Ficu s benjamina. M asyarak at kota juga m embutuhkan ruang sebag ai tempat rekreasi, olahraga, dan pendidikan atau penelitian. Begitu pula estetika diperluk an untuk memenuh i kebutuhan emosional masyarakat k ota guna menghilangkan rasa jenuh dalam mengh adapi kesibukan sehari-hari. Kebutuhan ini semua dih arapkan akan dapat dipen uhi oleh berbagai macam tumbu han dalam ru ang teren can a yang men jadi hutan kota. 61 Universitas Sumatera Utara

4.2. Pemodelan Sistem