Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
K - P
G
L
A
: KKM siswa pada LS atas yang memperoleh PG K - P
G
: KKM siswa yang memperoleh PG K - P
KV
K
S
: KKM siswa berkemampuan sedang yang memperoleh PKV K - P
KV
K
R
: KKM siswa berkemampuan rendah yang memperoleh PKV. K - P
KV
: KKM siswa yang memperoleh PKV.
Tabel 3.3 Keterkaitan antar KBS, Pembelajaran,
Level Sekolah, dan Kemampuan Awal Matematis
Level Sekolah
LS Kemandirian Belajar Siswa K
BS
Pembelajaran Generatif P
G
Pembelajaran Konvensional P
KV
Kemampuan Awal Matematis K Kemampuan Awal Matematis K
Tinggi T
Sedang S
Rendah R
Total Tinggi
T Sedang
S Rendah
R Total
Atas A
K
BS
-P
G
L
A
,K
T
K
BS
-P
G
L
A
,K
S
K
BS
-P
G
L
A
,K
R
K
BS
-P
G
L
A
K
BS
-P
KV
L
A
,K
T
K
BS
-P
KV
L
A
,K
S
K
BS
-P
KV
L
A
,K
R
K
BS
-P
KV
L
A
Tengah T
K
BS
-P
G
L
T
,K
T
K
BS
-P
G
L
T
,K
S
K
BS
-P
G
L
T
,K
R
K
BS
-P
G
L
T
K
BS
-P
KV
L
T
,K
T
K
BS
-P
KV
L
T
,K
S
K
BS
-P
KV
L
T
,K
R
K
BS
-P
KV
L
T
Bawah B
K
BS
-P
G
L
B
,K
T
K
BS
-P
G
L
B
,K
S
K
BS
-P
G
L
B
,K
R
K
BS
-P
G
L
B
K
BS
-P
KV
L
B
,K
T
K
BS
-P
KV
L
B
,K
S
K
BS
-P
KV
L
B
,K
R
K
BS
-P
KV
L
B
Total
K
BS
-P
G
K
T
K
BS
-P
G
K
S
K
BS
-P
G
K
R
K
BS
-P
G
K
BS
-P
KV
K
T
K
BS
-P
KV
K
S
K
BS
-P
KV
K
R
K
BS
-P
KV
Keterangan: K
BS
- P
G
L
A
,K
T
: KBS berkemampuan tinggi pada LS atas yang memperoleh PG
K
BS
- P
G
L
A
: KBS pada LS atas yang memperoleh PG K
BS
- P
G
: KBS yang memperoleh PG K
BS
- P
KV
K
S
: KBS berkemampuan sedang yang memperoleh PKV K
BS
- P
KV
K
R
: KBS berkemampuan rendah yang memperoleh PKV K
BS
- P
KV
: KBS yang memperoleh PKV
C. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kota Pekanbaru tahun pelajaran 20102011. Pemilihan siswa SMA sebagai populasi penelitian
didasarkan pada pertimbangan: 1 Perkembangan intelektual siswa kelas X secara umum masih belum formal
Sumarmo, 1987.
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2 Pada umumnya KBS SMA lebih tinggi daripada siswa SMP. 3 Berdasarkan studi terdahulu, penerapan model pembelajaran generatif di
jenjang sekolah menengah SMP dan SMA memberikan dampak positif terhadap keaktifan siswa, sikap, dan hasil belajar siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ditentukan berdasarkan teknik strata stratified sampling. Teknik ini dipilih karena sampel yang terambil dari kelompok-
kelompok yang berbeda akan mewakili karakteristik masing-masing kelompok populasi. Sampel penelitian adalah siswa SMA kelas X pada level sekolah atas,
tengah, dan bawah di Kota Pekanbaru. Dalam menetapkan sampel penelitian, ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Meminta daftar sekolah dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru berdasarkan jumlah nilai ujian nasional SMA tahun pelajaran 20092010 kelompok IPA
Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan IPS Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, Geografi.
b. Menetapkan ranking SMA Kota Pekanbaru berdasarkan nilai rata-rata dari total kelompok IPA, IPS, yang didasarkan pada hasil UN 20092010.
c. Menentukan pengkategorian level sekolah dengan menggunakan kriteria: 1 level sekolah atas
: skor total nilai UN
X
+ SD 2 level sekolah tengah
:
X
– SD skor total nilai UN ≤
X
+ SD 3 level sekolah bawah
: skor total nilai UN
X
– SD d. Setelah pengkategorian level sekolah ditentukan, maka berdasarkan
pertimbangan diperoleh 3 sekolah, yakni: satu level sekolah atas, satu level sekolah tengah, dan satu level sekolah bawah.
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
e. Dari setiap sekolah yang dipilih menjadi sampel, berdasarkan pertimbangan diambil dua kelas dengan asumsi kemampuannya sama.
f. Dari dua kelas yang dipilih sebagai sampel, ditetapkan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen berdasarkan pertimbangan.
Berdasarkan data UN SMA tahun pelajaran 20092010 diperoleh bahwa rata-rata total nilai
X
mata pelajaran yang diujikan untuk kelompok IPA, IPS sebesar 49,21 dengan simpangan baku 1,78 Adaptasi dari Diknas Kota
Pekanbaru, 2011. Dengan menggunakan aturan di atas, maka kategori level sekolah yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 level sekolah atas : skor total nilai UN 50,98
2 level sekolah tengah : 47,43
skor total nilai UN ≤ 50,98 3 level sekolah bawah
: skor total nilai UN 47,43 Pada level sekolah atas, sekolah yang dipilih sebagai tempat penelitian
adalah SMAN 5 Pekanbaru dari lima sekolah yang ada SMA Plus Provinsi Riau, SMAN 8, SMAN 1, SMAN 5, dan SMAN 4 Pekanbaru, dengan siswa kelas X.10
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X.8 sebagai kelas kontrol. Level sekolah tengah dipilih SMAN 7 Pekanbaru dari dua puluh empat sekolah yang ada
SMAN 3, SMAN 7, ... , SMAN 11, dengan siswa kelas X.7 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X.6 sebagai kelas kontrol. Pada level sekolah bawah,
dipilih SMA Nurul Falah Pekanbaru dari tujuh sekolah yang ada SMA Datuk Batu Hampar, SMAN 13, SMA An-Nur, SMA Taruna Mandiri, SMA Widya
Graha, SMA Insan Terpuji, dan SMA Nurul Falah Pekanbaru, dengan siswa kelas X.1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X.3
sebagai kelas kontrol. Pemilihan kelas sampel beserta ukurannya disajikan pada Tabel 3.4. berikut.
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.4. Sampel Penelitian berdasarkan Level Sekolah
Level Sekolah Sekolah
Kelompok Subjek Ukuran Sampel
Atas SMAN 5
Siswa Kelas X.10 Kelompok Generatif
32 Siswa Kelas X.8
Kelomp. Konvensional 30
Tengah
SMAN 7 Siswa Kelas X.7
Kelompok Generatif 30
Siswa Kelas X.6 Kelomp. Konvensional
30
Bawah
SMA Nurul Falah
Siswa Kelas X.1 Kelompok Generatif
35 Siswa Kelas X.3
Kelomp. Konvensional 35
Jumlah 192
D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya