Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
diberikan, indikator pencapaian hasil belajar, aspek kemampuan awal matematis siswa yang diukur dan tingkat kesukaran siswa SMA kelas X. Setelah instrumen
direvisi berdasarkan masukan para ahli, kemudian diujicobakan kepada siswa yang sudah mempelajari materi itu.
Ujicoba instrumen tes bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes, sementara ujicoba instrumen non tes, dilakukan untuk pembobotan pada tiap
butir skala kemandirian belajar. Kemudian dilakukan analisis instrumen untuk mengetahui apakah perangkat tes sudah memenuhi syarat untuk penelitian atau
belum. Apabila perangkat tes sudah memenuhi syarat, maka instrumen tersebut dapat diterapkan di lapangan.
Berikut ini merupakan uraian dari masing-masing instrumen yang digunakan.
1. Tes Kemampuan Awal Matematis KAM
Tes KAM digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki siswa sebelum diberikan pembelajaran perlakuan. Pemberian tes KAM dimaksudkan
untuk pengelompokan siswa berdasarkan kategori KAM ke dalam tiga kelompok kemampuan, yaitu kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Pengelompokan siswa didasarkan pada kriteria seperti terlihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Pengelompokan Siswa berdasarkan KAM
Interval Skor Tes KAM Kategori
x
i
≥ 18 Tinggi
13 x
i
18 Sedang
x
i
≤ 13 Rendah
Keterangan: Skor ideal adalah 24 Bilangan 18 diperoleh dari 75 dari skor ideal
Bilangan 13 diperoleh dari 55 dari skor ideal
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tes KAM menggunakan bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan. Jumlah butir soal pada awalnya 32, tetapi setelah melalui tahap ujicoba ada 8 butir
soal yang tidak valid sehingga jumlah soal yang digunakan sebanyak 24 butir soal. Uji validitas setiap butir tes KAM dilakukan melalui pertimbangan para ahli
tentang validitas muka dan isi dari butir tes KAM. Penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal dilakukan dengan aturan bahwa untuk setiap jawaban
benar diberi skor 1, dan untuk setiap jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0.
Hasil pertimbangan validitas muka dan isi oleh lima penimbang secara lengkap disajikan pada lampiran C-1 halaman 473 dan 474. Hipotesis yang diuji:
H
o
: Para penimbang memberikan pertimbangan yang sama H
1
: Para penimbang memberikan pertimbangan yang tidak sama Untuk menguji keseragaman hasil pertimbangan validitas muka dan isi
kelima penimbang, dianalisis dengan menggunakan ststistik Q-Cochran. Analisis statistik ini bertujuan untuk mengetahui apakah para penimbang memberikan
pertimbangan terhadap setiap butir tes KAM secara sama atau tidak. Kriteria pengujiannya: jika nilai probabilitas sig. lebih besar dari 0,05, maka H
o
diterima dan dalam keadaan lainnya H
o
ditolak. Hasil uji statistik hasil pertimbangan terhadap validitas muka dan isi disajikan pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7.
Tabel 3.6 Uji Q-Cochran tentang Validitas Muka Tes KAM
Test Statistics
N 32
Cochrans Q 2.333
a
df 4
Asymp. Sig. .675
a. 1 is treated as a success.
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.7 Uji Q-Cochran tentang Validitas Isi Tes KAM
Test Statistics
N 32
Cochrans Q 2.333
a
df 4
Asymp. Sig. .675
a. 1 is treated as a success.
Berdasarkan Tabel 3.6 dan Tabel 3.7 di atas, terlihat bahwa harga statistik Q-Cochran untuk validitas muka dan isi adalah 2,33 dengan angka signifikansi
asimtotis 0,68 lebih besar dari 0,05 sehingga H
o
diterima. Dengan demikian, para penimbang memberikan pertimbangan yang sama terhadap validitas muka dan isi
setiap buitr tes KAM. Selanjutnya soal diujicobakan kepada 32 siswa untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. Validitas butir soal dihitung
menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. Reliabilitas tes KAM dihitung menggunakan rumus KR-21. Analisis validitas dan reliabilitas tes KAM
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C-1 halaman 328. Hasil perhitungan
reliabilitas dan validitas tes KAM disajikan pada Tabel 3.8. Dari Tabel 3.8 terlihat bahwa besarnya koefisien reliabilitas adalah 0,62.
Menurut Guildford Ruseffendi, 2005, suatu tes dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,62 tergolong sedang. Dari Tabel 3.8 terlihat juga bahwa 24 butir soal
koefisien r
hitung
r
xy
lebih besar dari r
tabel
0,349 berarti H
o
ditolak, sehingga terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir soal dengan skor total
untuk 24 butir soal tersebut. Dengan demikian, untuk 24 butir tes KAM dinyatakan valid.
Nahor Murani Hutapea, 2013 Peningkatan Kemampuan Penalaran, Komunikasi Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Generatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Reliabiltas dan Validitas Tes KAM
Reliabiltas No
Soal Validitas
No Soal
Validitas r
xy
Kriteria r
xy
Kriteria
0,62 1
0,510 Valid
17 0,540
Valid 2
0,504 Valid
18 -0,273
Tidak Valid 3
0,489 Valid
19 0,430
Valid 4
0,352 Valid
20 0,131
Tidak Valid 5
0,480 Valid
21 0,436
Valid 6
0,351 Valid
22 0,466
Valid 7
0,455 Valid
23 0,467
Valid 8
0,484 Valid
24 0,482
Valid 9
0,464 Valid
25 0,408
Valid 10
0,123 Tidak Valid
26 0,296
Tidak Valid 11
0,408 Valid
27 0,256
Tidak Valid 12
0,368 Valid
28 0,543
Valid 13
-0,193 Tidak Valid
29 0,379
Valid 14
0,569 Valid
30 0,252
Tidak Valid 15
0,490 Valid
31 0,286
Tidak Valid 16
0,378 Valid
32 0,444
Valid
2. Tes Kemampuan Penalaran Matematis KPM